Share

Bab 18. Lima Puluh Juta

“Nathan!” panggilku dengan segera mencegah Nathan untuk melangkah lebih jauh.

Berhasil. Nathan menghentikan langkahnya, lantas kembali menoleh ke arahku.

“Jangan memanggil Putra! Kumohon!” pintaku penuh harap.

“Kenapa? Bukankah tadi kamu sangat ingin tahu alasannya?”

“Iya, sih. Tapi ….”

Aku pun sebenarnya bingung dengan diriku. Di satu sisi sangat ingin tahu, tapi di sisi lainnya lagi enggan bertemu.

Agaknya Nathan memahamiku. Dia tersenyum, lantas memintaku untuk tenang.

“Tenanglah, Mika! Jika kamu masih belum ingin bertemu dengan Kak Putra, maka aku pun tidak akan memaksa.”

Ah, syukurlah! Nathan sungguh pengertian. Kalau begini dia jadi serupa malaikat pembagi kebaikan.

“Tapi, bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanya Nathan tiba-tiba.

“Silakan saja jika ingin bertanya.”

Lebih dulu aku mendapati senyum yang mengembang di wajah Nathan. Entah kenapa dua makhluk tampan penghuni ruko sepatu itu hobi sekali mengembangkan senyuman.

“Kenapa diam?” tanyaku sekaligus sebagai kode agar Nathan lek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status