Share

Bab 16

Nadia bergegas keluar dari ruangan Awan tapi kakinya serasa tak berpijak. Telunjuk tangan kanannya tampak bermain di sekitar dagunya. Pikirannya masih melayang pada sikap Awan yang tak biasa. Mereka tak seakrab itu hingga Awan sampai meminta Nadia untuk tinggal di apartemennya.

"Ada apa sama pak Awan, ya? Aneh banget sikapnya kayak gitu. Lagi kesambet kali ya, makanya pak Awan bersikap aneh. Kalau fansnya pak Awan sampai tahu, hiiii. Aku nggak bisa bayangin sampai diserang sama mereka. Apalagi kalau sampai ada yang bertingkah bar-bar."

Brukk. Nadia bertabrakan dengen seseorang hingga bokongnya mencium lantai yang dingin. Gadis itu meringis sambil memegang area tubuhnya yang sakit.

"Aww, sssh, sakit."

"Maaf, maaf, aku nggak sengaja," sahut seseorang sambil mengulurkan tangan pada Nadia.

Nadia mendongak dan dilihatnya seorang pemuda yang tersenyum manis padanya. Tanpa menerima uluran tangan pemuda itu, Nadia berdiri sendiri sambil bersungut kesal.

Pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status