Share

Part 20

POV Naya

Aku menatap langit malam, sesak yang sedari tadi menghampiri dada masih saja terasa sampai sekarang. Perkataan Mas Arman saat menelpon mampu membuatku goyah.

Seumur pernikahan, tidak pernah Mas Arman mengancamku dengan ancaman akan menikah lagi. Apa dia pikir pernikahan itu mudah. Apa dia tidak berpikir bagaimana perasaanku saat mendengar penuturannya barusan.

Bohong jika aku bilang tidak sedih. Rumah tanggaku bagai terombang-ambing di lautan lepas. Aku menikah dengan Mas Arman atas dasar cinta, bukan dasar paksa. Jadi jika terjadi masalah seperti ini, aku terpuruk.

Padahal di luar sini sangat dingin, tapi biarlah segala resah dan gelisahku terbang bersama angin malam. Tidak ada lagi air mata, hatiku bergejolak menahan amarah dan kecewa. Bagaimana bisa sekarang Mas Arman berubah seperti ini.

"Unaiya, masuk dulu, Nak. Nanti kamu masuk angin," teriak Umi dari bawah. Umi selalu memanggilku dengan nama lengkap. Tapi aku suka.

Saat ini aku memang sedang berada di tempat Ibu. Tadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status