Share

Bab 19

Anis tergopoh-gopoh, ketika aku memanggilnya dari depan pintu kamarku. Jika tidak ada kedua tante Kelvin, maka aku berani berteriak.

"Iya, Mbak?" tanyanya panik. Mungkin dalam pikirannya dia berbuat salah atau sesuatu terjadi padaku.

"Ponsel kamu ada di dalam. Kamu lupa membawanya!" ujarku, dengan menatapnya tajam.

Anis sempat salah tingkah, ketika aku menatapnya, dan berlalu mengambil ponselnya yang belum berhenti berdering. Dia langsung menerima panggilan itu, dan beberapa kali menoleh ke arahku.

"Mbak, saya mau pamit!" ujarnya, setelah menyelesaikan panggilan telepon.

"Tunggu dulu, telepon suami kamu lagi dan katakan padanya suruh tunggu di ruangan security, nanti aku yang kasih tau security."

Tanpa menunggu jawaban Anis yang menatapku dengan pandangan yang tidak bisa kuartikan. Aku menelpon security yang sedang berjaga dan meminta mereka menemani suami Anis, dengan alasan Anis sedang membantuku.

"Duduk, Nis!" pintaku dengan nada ketus.

Anis langsung duduk dengan gelisah, ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status