Share

14. Semua Semakin Aneh

Sementara Tuan Ario yang berbaring di atas ranjang masih terus mengerang sakit dan sesekali terdengar seperti orang yang mau muntah.

Sedang pandangan Tini terus tertuju ke arah pintu yang perlahan dibuka. Jantungnya pun semakin berdebar tak karuan saat cahaya temaram dari arah jendela kamar yang tak ditutup menampakkan kaki berbalut jarik masuk dan terus mendekat ke arah ranjang.

Dengan sangat hati-hati Tini pun mundur semakin jauh ke dalam kolong ranjang, menghindari sesaji di bawah tempat tidur yang telah padam dupanya.

“Rasain … kalau siang lagaknya bukan main …!”

Terdengar suara Tumini yang mendengkus saat berbicara. Meski Tini merasa agak tenang karena bibinya yang memasuki kamar Tuan Ario, namun Tini masih bertahan di bawah kolong sebab bingung kepada siapa ia harus percaya setelah melihat satu lagi keanehan keluarga majikannya itu.

Perempuan itu pun bersyukur saat Tumini hanya membungkuk seraya menggapai-gapai bawah kolong tempat tidur tanpa melongokkan kepala untuk mengamb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anisatul Mualimah
kak lanjutannya blm ada ya ceritanya seru banget ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status