Share

15. Bayi Kembar

Namun tak ada apapun yang bisa dilihat Tini dari lubang kunci. Lorong itu sepi setelah Tumini memasuki kamar Nyonya Arini dengan baskom enamel putih berisi air hangat.

Tini yang masih bingung dengan segala keganjilan di rumah majikannya itu hanya bisa duduk termenung menyandar ke daun pintu yang ia kunci.

Lalu ketukan di pintu membuat perempuan itu tersentak, entah sudah berapa lama ia terdiam, mencoba mengingat-ingat apa yang dikatakan oleh Nyonya Arini, Tuan Ario, dan bibinya, agak sulit menentukan mana di antara orang-orang di rumah itu yang ucapannya lebih mendekati kebenaran.

Sampai-sampai kakinya yang sedari tadi ia tekuk terasa kebas saat terburu berdiri, dan perempuan itu terkejut manakala mendapati Nyonya Arini berdiri di depan kamarnya dengan menggendong bayi dibungkus kain jarik corak hitam.

Anehnya perempuan itu kini telah cantik dengan kebaya hitam berhias sulaman benang emas yang membalut tubuh indahnya.

“Tin, Susuin bayi saya, sekarang …! Jangan dikunci dulu pintun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status