Share

Bab. 101. Marah

Kini mata Jeslyne sudah dipenuhi dengan air mata, dia menatap Andrew dengan kedua tangan yang menutup mulut dengan rapat agar suara tangisannya tidak keluar.

"Sudahlah, jangan menangis lagi. Bisakah kamu lebih tegar, setidaknya kita ini sudah menikah lebih dari dua tahun."

"Beda..." Jeslyne berkata sambil menangis.

Andrew tertawa kemudian memeluknya.

"Sudahlah, ke depannya duniaku hanya memiliki kamu seorang saja."

Jeslyne mendengarnya langsung mencium Andrew.

Andrew jam 11 siang baru datang ke perusahaan, perusahaan yang begitu banyak orang tidak ada satupun yang tidak menyadari wajah Andrew yang dipenuhi dengan ekspresi bahagia.

Barusan tiba di dalam kantor, John langsung masuk.

"Apa yang terjadi kak? Apakah kamu diancam? Jika kamu diancam, kamu mengedipkan mata saja dan aku akan menolongmu."

Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Apaan, kamu sudah depresi, ya?"

"Bukan, kamu yang sudah depresi." John
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status