Satu jam kemudian, Lisa sedang mandi susu di rumah, sambil minum anggur merah. Suasana hatinya sungguh baik, karena si botak itu bilang kepada Lisa bahwa salah satu lengan Andrew telah dipatahkan.
Tak lama kemudian, Lisa sudah selesai mandi. Ia baru saja membalutkan handuk di tubuhnya, lalu terdengar ada orang yang berteriak di luar kamar sana. Lisa merasa agak tidak senang, lalu mengerutkan dahi dan bertanya, “Apa yang terjadi diluar sana? Mengapa begitu berisik?”
Si botak itu dengan cepat masuk ke dalam ruangan. “Nona Lisa, si Andrew itu datang. Tubuhnya terbaluti perban dan ia datang untuk meminta balik keadilan dari Anda.”
Mendengar ucapan ini, Lisa tercengang sesaat, lalu tertawa kencang.
“Orang ini benar-benar tidak tahu diri, berani-beraninya datang kesini. Usir ia langsung. Jangan, hajar dulu ia hingga pingsan, baru kalian buang keluar.”
Tatapan si botak itu teralih pelan, lalu berkata, “Ia masih bilang dirinya akan melapor polisi, biar polisi yang merebut kembali keadilannya. Nona Lisa, kupikir bagaimana kalau kamu beri ia masuk dulu, mengulur waktunya dan aku pergi bersiap-siap, lalu kita baru kasih ia pelajaran, agar ia tahu sakit dan tidak akan mencari masalah lagi.”
Lisa mengangguk, sepertinya sangat puas terhadap pendapat yang ia berikan. “Baik, ikuti saja apa yang kamu katakan.”
Si botak berbalik badan pergi, tak lama kemudian Andrew dibawa masuk ke dalam ruangan. Dilihat dari tampangnya, ia memang terlihat menyedihkan. Ada banyak luka memar yang terdapat pada wajahnya, kepalanya terbungkus perban, bahkan tangan kirinya terpasang gipsum.
Melihat tampang Andrew yang seperti ini, Lisa seketika tertawa kencang.
“Ternyata kamu itu Andrew. Kamu berani juga, setelah aku mencari orang untuk menghajarmu, bisa-bisanya datang mencariku.”
Lisa sama sekali tidak menyembunyikan fakta bahwa si botak mereka merupakan orang suruhannya.
Andrew mendecih pelan, lalu berkata kepada Lisa dengan serius. “Ternyata kamu yang melakukannya, apakah aturan sama sekali tidak ada bagimu?”
“Aku hari ini datang meminta kembali keadilanku. Kalau kamu tidak meminta maaf kepadaku hari ini, serta biaya kerugian mentalku, aku tidak akan membiarkan masalah ini selesai begitu saja.”
Lisa tertawa sinis. “Andrew, kupikir kamu itu bodoh, masih berharap aku meminta maaf kepadamu? Kamu benar-benar banyak bermimpi. Kamu juga tidak lihat dulu tempat apakah ini, berani-beraninya mencari masalah di wilayahku.”
Lisa memasang ekspresi puas, lalu dua orang memasuki ruangan, kebetulan dua orang itu adalah orang yang mencari masalah Andrew bersama si botak itu.
“Aku sudah cukup memberi harga diri untukmu, agar si botak mereka sisakan nyawamu. Sedangkan kamu tidak tahu diri dan datang kesini, apakah kamu percaya aku akan membiarkan langsung membunuhmu?”
Andrew melirik kanan kiri dan memasang tampang yang ketakutan.
“A-apa.... yang ingin kamu lakukan? Aku beri tahu, kalau kamu berani menghajarku, aku pasti akan teriak kencang. Saat itu orang lain akan merasa kejanggalan, dan siapa tahu polisi pun datang kesini.”
Lisa tertawa sinis tak peduli. “Dasar bodoh, ini adalah rumah pribadi milikku, apalagi rumah ini kedap suara. Mau kamu teriak sangat kencang, tidak akan ada yang kedengaran di luar sana.”
Andrew berpikir sesaat, lalu langsung berkata, “Kalau begitu aku lapor polisi sekarang, aku ada bawa ponsel datang.”
Lisa masih saja tidak peduli, tertawa kencang berkata, “Dasar sampah, aku sudah tahu kamu akan menggunakan cara itu. Coba kamu telepon sekarang.”
“Aku telah membiarkan si botak mereka mengaktifkan sistem pemblokiran sinyal. Sekarang tempat ini sudah sepenuhnya terpisah dengan dunia luar, bahkan kamu sama sekali tidak bisa menelpon keluar, orang lain juga tidak bisa memeriksa lokasimu.”
Andrew pura-pura memasang wajah terkejut. “Kamu tidak perlu begitu senang, meskipun aku tidak bisa mengalahkan mereka, tapi aku juga bisa kabur.”
Lisa lagi-lagi tertawa kencang setelah mendengar ucapan itu.
“Aku bilang kamu bodoh dan kamu sungguh bodoh. Kalau aku berani membiarkanmu masuk, apakah kamu pikir kamu masih bisa keluar? Si botak telah merencanakan semuanya, mungkin saat ini orang-orangnya telah mengepung satu rumah ini. Kamu sekarang tidak dapat kabur kalaupun kamu diberikan sayap.”
Andrew menatap Lisa dengan senyuman sinis, tanpa berbicara. Sedangkan Lisa sana memasang wajah puas karena kemenangan sudah mendekatinya. Ia bangkit dari tempat duduk dengan santai, sambil menggoyang pelan gelas diatas tangannya, sambil berjalan ke hadapan Andrew.
“Orang sampah sepertimu masih ada istri bodohmu yang berharap kamu bisa masuk ke dunia hiburan, benar-benar sebuah lelucon. Tapi aku baik hati, boleh memberi sebuah kesempatan lagi untukmu. Kalau kamu sekarang mau merangkak di lantai, dan bertingkah seperti seekor anjing menghiburku, siapa tahu aku senang dan akan membiarkanmu pergi.”
Lisa bersikap angkuh, wajahnya pun mengukir sebuah senyum kemenangan.
Andrew mendecih pelan, “Bagaimana kalau aku bilang tidak?”
Tatapan Lisa menjadi kejam saat melihat Andrew.
“Kalau begitu jangan salahkan diriku kejam, hari ini mungkin saja kamu tidak bisa keluar dari sini.”
Lisa melambaikan tangannya, seketika segerombolan orang masuk dari luar pintu. Orang-orang ini terlihat sangat kekar dan kuat, serta wajahnya yang mengerikan. Mereka semua merupakan anak buah si botak itu.
“Andrew, apakah ada kata-kata yang masih kamu ingin bicarakan? Segeralah ucapkan sebelum kamu mati, aku boleh membantumu untuk menyampaikan ini kepada istri bodohmu itu.” ujar Lisa sambil tertawa.
Wajah Andrew sama sekali tidak terlihat takut. “Yang ingin kukatakan adalah kamu sudah boleh meminta maaf kepadaku.”
Raut wajah Lisa seketika berubah.
“Benar-benar bodoh, bahkan tidak bisa melihat jelas situasi sekarang. Sudahlah, aku juga tidak ingin banyak cakap denganmu.” Setelah itu, ia berbalik badan dan berjalan ke sofa, sambil berkata kepada anak buah si botak. “Bawa keluar dan beri pelajaran, jangan sampai lantaiku ternodai.”
Baru saja ia selesai berkata, lalu ia pun dihalang oleh dua orang. Lisa agak terkejut, lalu mengangkat kepalanya menatap kedua orang itu, dan itu memang anak buah si botak.
“Untuk apa kalian menghalangi jalanku, apakah kalian cari mati?”
Di saat ini, di belakang ia terdengar suara tawa Andrew yang kencang.
“Lisa ya Lisa. Aku lihat kamu lah bodoh, kamu sendiri juga yang tidak melihat jelas situasi sekarang.”
Lisa berbalik badan menatap Andrew, seketika matanya pun membelalak. Saat ini Andrew pun melepaskan perban di tubuhnya, lalu ia juga asal mengelap luka memar di wajahnya.
Apalagi hal yang terpenting adalah di belakangnya penuh dengan anak buah si botak.
“M-mengapa....kalian....” Lisa tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Meskipun ia masih belum menyadari keadaan sekarang, tapi hatinya muncul sebuah firasat buruk.
“Maaf, Nona Lisa, kita juga terpaksa dan tak berdaya. Kamu ingin mencari masalah dengan Tuan Andrew, tapi kita tidak bisa melakukannya, jadi kita hanya bisa melakukan ini untukmu. Aku menyarankan Anda lebih baik meminta maaf kepada Tuan Andrew.”
Meskipun kata-kata si botak sopan, tapi nada bicaranya sangat cuek.
Mendengar ini, Lisa seketika menyadari bahwa si botak mereka telah mengkhianatinya dan ia juga marah besar.
“Aku lihat kalian cari mati. Kamu kira aku hanya kenal dengan kalian? Aku bisa mencari siapapun untuk mengalahkan kalian.” ujar Lisa sambil mengeluarkan ponselnya.
Andrew tertawa sinis. “Kamu telepon saja, disini kan ada sistem pemblokiran sinyal.”
Lisa terdiam. Ia pun menatap Andrew ketakutan, hingga dirinya tidak bisa mengatakan apapun, tapi Andrew lanjut berkata.
“Kamu juga boleh mencoba untuk berteriak, lagi pula tidak akan ada orang yang bisa menolongmu maupun kamu berteriak sekencang mungkin. Untuk melarikan diri, disini telah dikepung oleh semua anak buah si botak. Sepertinya kamu tidak dapat kabur kalaupun memiliki sayap.”
Andrew mengukir senyuman diatas wajah, dan hal itu membuat Lisa ketakutan. Saat ini ia baru menyadari semua ini merupakan jebakan yang sengaja direncanakan Andrew.
Andrew berjalan santai ke hadapan Lisa. “Tapi aku ini baik hati, aku boleh memberi sebuah kesempatan untukmu.” “Bagaimana kalau kamu juga merangkak di lantai untuk menghiburku? Siapa tahu aku senang dan juga bisa melepaskanmu. Kalau tidak, aku lepaskan jubah mandimu dan mengambil fotomu, agar kamu esok hari masuk berita utama berbagai media.” Kekejaman Andrew membuat Lisa terkejut, hingga kakinya melemas dan terjatuh di lantai. Bagi seorang artis perempuan, jika foto tak senonohnya disebar melalui media, itu sama saja dengan serangan yang mematikan. Mungkin saja selamanya tidak bisa lagi menetap di dunia hiburan. Akhirnya Lisa mulai takut dan segera berkata kepada Andrew. “Tuan Andrew, maafkan aku. Aku pantas mati, harusnya aku tidak mencari masalah dengan Anda!” Saat ini Lisa juga tidak lagi angkuh seperti biasanya, dan memasang wajah kasihan dan bermohon. Andrew hanya tertawa sinis dan tidak ada maksud merasa kasihan kepadanya.
“Boleh dicoba. Meskipun kakak sepupuku itu agak pengecut, tapi biasanya ia juga serakah dan mesum. Jika bisa berhasil menyuapnya, selain menjadikan Nona Lisa sebagai pemeran wanita utama, kita juga bisa memberi peran kecil untuk Jeslyne.” Rayn berpikir-pikir dan lanjut berkata, “Saat itu kita baru bocorkan berita dimana Jeslyne aktris biasa yang sok-sok terkenal. Aku jamin tanpa aku memberi tahu teman-temanku yang sebagai sutradara, mereka pasti tidak akan pernah memakai Jeslyne.” “Idemu ini sangat baik. Jika kakak sepupumu serakah dan mesum, maka aku memiliki cara untuk mendapatkannya. Malam ini kamu bantu aku ajak ia keluar, aku akan melayani kakak sepupumu dengan baik.” Juan tertawa. .................... Hari sudah malam, di sebuah klub malam yang terlihat mewah dengan dekorasi elegan. Rayn dan Jerry selaku kakak sepupu Rayn bermain dengan bahagia.
“Kamu kemari dan lakukan apa yang kukatakan. Lusa nanti akan ada konferensi pers mulainya film syuting. Lisa dan Juan mereka pasti akan datang untuk membuat kekacauan, saat itu aku akan membuat mereka malu.” Andrew berkata kepada Jerry dengan cuek. Dua hari berlalu dengan cepat. Film baru yang diproduksi oleh Elafy Entertaiment Company dimainkan oleh seorang aktris yang kurang terkenal. Hal ini memang menarik banyak perhatian orang-orang dari dunia hiburan, jadi terdapat banyak wartawan yang datang saat hari dimana konferensi pers diadakan. Orang yang bertanggung jawab untuk konferensi pers kali ini adalah Manajer Zhou, tentu Rayn, Andrew dan Jeslyne juga berada di tempat. Konferensi pers baru saja dimulai, lalu Budi pun dikepung oleh para wartawan. “Pak Budi, mengapa Elafy Entertaiment Company kali ini mau menggunakan aktris baru yang tidak terkenal sebagai pemeran uta
Raut wajah Juan benar-benar jauh lebih buruk dari makan ulat. Berhadapan dengan sepuluh kamera lebih, kalaupun Juan sudah sering bertemu dengan kondisi ini, tapi ia juga masih merasa tidak nyaman dan malu. Ia sekarang sangat ingin mencari lubang untuk bersembunyi. “Kalian jangan foto lagi! Jangan foto lagi!” ujar Juan, sambil mengulur tangannya untuk menghalangi para wartawan yang membawa kamera. Tak sengaja, ia menjatuhkan kamera dua wartawan di hadapannya, sehingga ini menimbulkan amarah orang-orang. Apalagi dua wartawan pemilik kamera tersebut makin marah besar. Mereka langsung mengangkat kamera yang terjatuh dan mengelapnya beberapa kali. Salah satu lensa kamera telah patah karena terlalu panjang, sedangkan kamera satu lagi sudah ada kerusakan yang pasti. Melihat hasil yang seperti ini, kedua wartawan itu pasti sangat marah. Jika tidak meminta biaya kerugian dari Juan, mereka pasti tidak akan menerimanya. “Ada apa den
“Aku merasa terhormat dan semangat karena bisa memperoleh peran seperti ini. Ini merupakan kali pertama mendapat pemeran wanita utama, merupakan peran yang kuharapkan sejak lama. Aku tidak akan mengecewakan kalian semua, akan berusaha untuk memainkan peran ini dengan baik. Aku ingin menggunakan ilmu yang kuperoleh untuk memainkan peran ini. Terima kasih, terima kasih semuanya!” Setelah itu, Jeslyne pun membungkuk hormat kepada para hadirin setempat. Semua orang memberi tepuk tangan yang meriah lagi untuk Jeslyne, lalu ia pun turun dari panggung dengan wajah yang berseri. Selanjutnya pembawa acara naik keatas panggung, mengambil mikrofon dan berkata kepada para hadirin. “Selanjutnya, mari kita sambut Pak Andrew selaku Ketua Direktur Elafy Entertaiment Company untuk mengatakan sepatah kata. Mari sambut bersama.” Andrew sama sekali tidak sangka adanya segmen tersebu
“Aku juga menyadari akan masalah itu. Awalnya Elafy Entertaiment Company ini baik-baik saja, tiba-tiba sekarang ganti Ketua Direktur. Kita juga merasa bingung terhadap masalah tersebut, lagi pula Elafy Entertaiment Company merupakan perusahaan hiburan yang cukup terkenal. Sekarang tiba-tiba ganti pemimpin membuat kita sangat terkejut.” Ayah Juan berkata di dalam panggilan sana. “Aku tak peduli siapakah ia. Aku tidak percaya Anda tidak bisa memberi ajaran kepada bocah itu!” Wajah Juan penuh kekejaman, lalu menghantam ranjangnya. Ayah Juan terdiam lama dan lanjut berkata, “Kamu benar-benar asal bertingkah! Jika kamu menimbulkan masalah besar, kita sini juga tidak bisa mengurusnya. Lagi pula Andrew itu mewakili satu Elafy Entertaiment Company. Jika sekarang sungguh ada masalah, kamu juga harus berusaha menahannya, lagi pula kita juga sering bekerja sama dengan perusahaannya. Tidak boleh karena harga dirimu, sehingga k
Di bawah perencanaan Andrew dan Direktur Elafy Entertaiment Company, film Jelsyne pun mulai proses syuting. Jeslyne yang tidak pernah menjadi pemeran wanita utama pun menjadi sibuk. “Jeslyne, tengah malam gini mengapa tidak beristirahat?” Sudah tengah malam pukul dua belas, Andrew datang ke kamar Jeslyne dan menyadari lampu Jeslyne masih ternyala. Saat ini Jeslyne memakai baju tidur yang longgar. Melihat Andrew yang langsung masuk kamar, ia pun langsung menutupi tubuhnya. Meskipun mereka sudah menjadi sepasang suami istri, tapi mereka sama sekali belum pernah melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan sebagai sepasang suami istri. Status Andrew sudah berbeda sekarang. Ia ingin berhubungan intim bersama Jeslyne merupakan hal yang mudah. Tapi ia sama sekali tidak ingin melakukan itu. Meskipun ia sudah membantu Jeslyne mendapat pemeran wanita utama, tapi itu juga dikarenakan Jeslyne yang memberinya sejumlah uang untuk mengobati penyakit Ibunya.
“Andrew, apakah kamu sedang bercanda? Aku sungguh curiga kalau kamu sekarang ada gangguan mental!” Saat John melihat cek yang diletakkan meja oleh Andrew, ia pun menjadi salah tingkah, bahkan wajahnya yang berisi juga ikut gemetar. Dalam bayangan John, Andrew hanyalah menantu yang menikah ke pihak keluarga wanita. “Haha, kamu tidak percaya? Cek ini bisa dipakai di cabang dalam negeri manapun. Kalau tidak percaya, kamu boleh pergi mencobanya!” Andrew sudah tahu bahwa John akan bereaksi seperti itu. Ten sebenarnya sudah mengalami banyak hal. Meskipun anak muda yang berada di hadapannya ini membuatnya tercengang, tapi ia bisa kembali sadar dalam waktu singkat. “Jojo, belikan Paman sebungkus rokok.” John baru saja bersiap untuk mengatakan sesuatu, tetapi Ten langsung memberhentikannya. Awalnya John masih ingin mengatakan beberapa kata lagi, tapi melihat Ten yang tampangnya serius. Ia pun menelan kembali kata-katanya, lalu pergi membe