Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 147.Putri Nogo Salindri

Share

147.Putri Nogo Salindri

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-11-19 06:48:21

Napas Raja Nogo Awan semakin melemah. Sebelum dia benar-benar mati, terdengar ucapan lirihnya yang membuat Bara termenung.

"Terlepas dari kau menipu atau tidak...Aku ingin meminta sesuatu padamu sebelum aku mati...Anggap saja, ini permintaan terakhir dariku Dewa Obat...Aku mohon...Sampaikan permohonan maafku kepada Batara Geni...Entah kenapa, aku merasa yakin kau adalah utusan darinya...Aku minta maaf karena tidak menjadi hamba yang baik...Aku tidak menyembahnya sesuai aturan yang berlaku...Aku tidak bersyukur pernah diberi kesempatan untuk hidup di dunia ciptaannya...Aku mohon...Jangan lupakan permintaanku ini anak muda..." kata Raja Nogo Awan dengan suara lemah.

"Tanpa aku berkata padanya pun dia sudah tahu permintaanmu ini. Tapi jika aku kembali bertemu dengannya, aku akan sampaikan apa yang menjadi permintaanmu. Mengenai putrimu..."

"Nogo Salindri...Itu namanya...Aku pasrahkan dia padamu anak muda..." potong Raja Nogo Awan.

"Kau sudah hampir mati atau masih lama? Masih bisa memoto
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   751. Hutan Persik

    Di suatu tempat yang penuh dengan pohon persik, seorang wanita berpakaian dan bercadar serba putih nampak berjalan sambil sesekali berhenti untuk memetik buah berwarna merah muda tersebut. Keranjang yang dia bawa mulai penuh berisi buah persik. Wanita itu berjalan menuju ke arah gubuk kayu di tengah perkebunan. Dia meletakkan keranjang berisi buah tersebut di atas meja kecil. Kedua matanya yang indah menatap kearah sungai kecil yang berada di samping gubuk tersebut. Sungai itu terlihat jernih dan menyegarkan.Dari arah seberang sungai, datang seorang pria berpakaian hijau. Sambil membawa kipas hijau di tangan, dia melompati sungai tersebut dengan mudah dan melayang di udara. Pria tersebut mendarat di depan wanita bercadar sambil tersenyum."Bagaimana kabarmu Nona Qing Yue? Sudah hampir satu purnama sejak aku datang kesini, kau masih terlihat begitu anggun..." kata pria tersebut sambil menatap liar kearah wanita yang ada di depannya.Wanita b

  • Geger Kahyangan   750. Tersipu

    Bara Sena menyentuh pipi Tian Zu Ning dengan lembut. Aura keemasan keluar dari tangannya yang kemudian merasuk ke dalam tubuh Dewi Naga Azure tersebut. Beberapa saat kemudian, kedua mata wanita cantik itu pun terbuka. Begitu dia melihat sosok yang ada di depannya, dengan wajah cemas dia bangkit berdiri kemudian memeluk Bara dengan erat tanpa mempedulikan adanya orang lain disana.Dewi Indira dan Luo Zhen sama-sama terkejut melihat Tian Zu Ning yang sudah sembuh dalam waktu yang sangat cepat. "Dia menyembuhkan luka Tian Zu Ning dengan mudahnya...Memang luar biasa bocah satu ini," batin Luo Zhen. Sementara Indira hanya terdiam namun dia tersenyum melihat Tian Zu Ning bertingkah seperti anak belia yang baru saja ditinggal lama oleh kekasih pujaan hatinya."Cinta seorang Dewi Naga, sepertinya rumor itu benar. Naga yang jatuh cinta, meski langit runtuh pun tidak akan mengubah perasaan itu..." batin Indira.Setelah cukup lama berpelukan, Tian Zu Ning p

  • Geger Kahyangan   759. Permintaan Indira

    Bara menatap Indira yang baru saja berkata mengenai keluarganya. Dari wajah wanita itu, dia bisa melihat kalau sang Dewi Merak Bulan memang tengah mengalami hal yang begitu pahit di masa lalu."Apa kau begitu yakin bahwa aku adalah salah satu keturunan Keluarga Matahari?" tanya Bara."Aku yakin sekali Tuan. Mata Dewa milikku tak akan pernah salah melihat seseorang... Untuk meyakinkan tuan dengan mata ini, aku akan memberitahu apa yang paling tuan senangi..." kata Indira membuat Bara menjadi semakin penasaran."Oh? Apa itu? Aku penasaran ingin mendengarnya darimu," sahut Bara sambil tersenyum.Wajah Indira nampak memerah dan sedikit ragu. Namun dia sudah terlanjur basah untuk mundur. Dia pun berkata dengan sedikit pelan."Tuan suka bercinta dengan wanita...Bahkan istri Tuan sangat banyak..." kata Indira membuat kedua mata Bara terbelalak."Ahhhh! Yang itu tak usah kau ceritakan. Nanti banyak orang yang akan memaki diriku. Kalau be

  • Geger Kahyangan   748. Keturunan Matahari

    Luo Zhen dan Dewi Indira sama-sama terkejut saat mereka berdua merasakan tekanan luar biasa dari atas langit setelah Bara Sena membuka kedua matanya."Gila...! Kekuatan ini, bisa membuatku merasa tertekan!" batin Luo Zhen yang bertahan dari tekanan tersebut menggunakan setengah kekuatan jiwa miliknya. Padahal secara nalar, kemampuan Bara yang masih berada di bawahnya tidak mungkin bisa menekan dirinya yang sudah berada di Ranah Alam Nirwana. Namun kenyataannya memang seperti itu.Sementara itu, Dewi Indira malah justru tersenyum meski dirinya juga berada dalam tekanan. Bara Sena yang duduk di atas kepala raksasa Dewa Bertangan Delapan menatap kearah bawah sana. Matahari yang dia ciptakan sebesar gunung sehingga keberadaan Luo Zhen dan Indira terlihat cukup jauh darinya.Tangan pemuda itu mengarah ke depan menunjuk ke arah Indira yang terlihat sedikit membungkuk karena kekuatan tekanan darinya."Kemarilah," ucapnya dengan suara yang berat.

  • Geger Kahyangan   747. Tubuh Dewa Bertangan Delapan

    Sosok Bima yang berdiri di atas Golok Iblis memperkuat pijakan kakinya sehingga membuat senjata tersebut semakin melesak ke tubuh Bara dan menancap lebih dalam ke tanah. Pemuda itu berteriak keras setinggi langit merasakan kesakitan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dengan sekuat tenaga, Bara berusaha menahan Golok Iblis itu menggunakan kedua tangannya. Namun percuma saja karena Bima terus menekan tanpa ampun sama sekali. Hingga akhirnya, bagian gagang dari senjata itu telah sampai di depan wajahnya. Dengan jarak sedekat itu, Bara bisa melihat sosok sang ayah yang menyeringai seram kearahnya seolah puas telah menindas dirinya."Kau memang seharusnya mati di tempat ini sebagai hukuman atas apa yang telah kau lakukan kepadaku dan juga Iblis Sasaka... Jadi, tak perlu melakukan perlawanan yang sia-sia anak durhaka." berkata sosok tersebut.Keadaan Bara Sena menjadi semakin lemah karena tak bisa berbuat apa pun untuk melawan Bima Sena. Golok Iblis berh

  • Geger Kahyangan   746. Medan Ilusi

    Beberapa saat sebelum terjadi ledakan cahaya...Bara Sena yang terperangkap di dalam medan ilusi ciptaan Dewi Indira berdiri di atas tanah berpasir. Dia menatap sekeliling dan entah mengapa dirinya merasa tidak asing dengan tempat tersebut. Tiba-tiba saja dari arah langit mendarat satu sosok bertubuh kekar tepat di hadapannya.Sosok tersebut membawa sebilah senjata besar yang dia panggul di bahu kanannya. Kedua mata Bara pun melotot melihat senjata yang tak lain adalah Golok Iblis miliknya tersebut."Bagaimana bisa Golok Iblis milikku berada di tangannya? Siapa orang ini?" batinnya.Kedua mata pria bertubuh kekar yang ada di hadapannya menyala merah lalu dari dalam tubuhnya keluar pusaran api yang menyambar kearah Bara Sena. Dengan cepat pemuda itu melompat mundur untuk menghindari sambaran api. Namun belum sampai dia mendarat di tanah, tiba-tiba saja sosok bert3lanjang dada itu sudah ada di depannya dan langsung mencengkram wajahnya dengan tangan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status