Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 2.Suci & Umbara

Share

2.Suci & Umbara

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-09-28 08:53:21

Bara Sena benar-benar dibuat terkejut dengan pengakuan dari dua anak Dewi Utari mengenai kemampuan ras Kristal Jiwa yang mampu melihat dirinya meskipun dia sudah menggunakan Jurus Hantu Menari. Dan baru kali itu Bara Sena tahu ada ras lain selain manusia, Dewa dan Iblis atau siluman.

"Kau belum pernah tahu tentang Ras Kristal Jiwa?" tanya gadis cantik itu.

Bara menggelengkan kepalanya karena dia memang belum pernah tahu sama sekali mengenai ras tersebut.

"Aku baru tahu ada ras Kristal Jiwa. Apakah kalian ini sebangsa dedemit atau manusia?" tanya Bara.

"Kami bukan sebangsa lelembut atau siluman. Kami mirip manusia namun darah kami berbeda dan tentu saja kami lebih kuat dari manusia sejak kami dilahirkan. Ada dua suku di Ras kami, yaitu Suku Biru dan Suku Merah. Mereka yang terlahir dengan Kristal Merah disebut sebagai Suku Merah dan mereka yang didahinya memiliki Kristal Biru disebut sebagai suku Biru. Kakak ku Umbara dan aku lahir dengan suku yang berbeda meski kami ini satu ibu." kata gadis itu.

"Lalu, apa perbedaannya antara merah dan biru?" tanya Bara.

"Kristal Merah memiliki kemampuan bertarung yang baik dan ahli dalam pertarungan jarak dekat. Tapi dia memiliki kekurangan dalam hal kecepatan dan serangan jarak jauh yang dimiliki oleh kristal biru. Aku ini lebih cepat dari kakakku dalam hal gerakan. Dan selain cepat, aku juga bisa menggunakan kecepatan itu untuk dijadikan daya dorong pukulan serta pertarungan jarak dekat yang berbahaya." kata gadis cantik itu dengan ceria dan menambah kecantika yang dia miliki.

Bara sempat ternganga mendengar penjelasan dari gadis tersebut.

"Luar biasa..." batin Bara tak menyangka sama sekali akan melihat hal baru didepan matanya.

"Oh ya, namaku Dewi Suci Geni dan dia adalah kakakku, Umbara Wisnu Geni. Kami berdua adalah anak dari ibu Dewi Utari dan Batara Geni," kata gadis yang mengaku sebagai Dewi Suci Geni.

"Oh..Iya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Bara Sena, Putra Patih Bima Sena..." kata Bara sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Suci dan Umbara saling tatap mata. Dewi Utari yang semula diam saja mendengarkan Suci berceloteh, akhirnya ikut angkatg bicara setelah mendengar bahwa Bara adalah anak dari Patih Bima Sena.

"Kau anak Bima Sena...?" tanyanya masih dengan suara yang meragukan. Namu tetap saja terdengar anggun di telinga Pendekar Golok Iblis.

"Sialan...! Paman Jaka Geni memiliki selera yang diluar perkiraanku!" batin Bara merasa sulit untuk menyaingi pencapaian Jaka Geni dalam hal istri.

"Benar...Aku adalah anak Bima Sena, Patih Kerajaan Probo Lintang di masa lalu sebelum ayahku tewas terbunuh di tanganku sendiri," kata Bara Sena membuat Suci dan Umbara kembali saling pandang. Meski mereka tak pernah tahu siapa sebenarnya Bara Sena, namun di Perpustakaan besar yang ada di Padepokan Langit ada satu beberapa kitab yang membahas tentang kematian sang Mahapatih di Langit Ketiga Kahyangan selatan.

Dewi Utari pun benar-benar terkejut mendengar jawaban dari Bara yang terlihat bersunngguh-sungguh dalam menjawab pertanyaan darinya.

"Kau...Bagaimana kau bisa ada disini?" tanya Dewi Utari dengan wajah sedikit berubah.

"Aku memenuhi undangan dari paman Jaka Geni untuk hadir di acara turnamen ini sebagai orang luar. Karena di Turnamen kali ini, akan menjadi ajang untuk mencari wakil di Turnamen Dewa yang sebentar lagi akan di adakan di Olimpus kahyangan Barat..." kata Bara Sena.

"Jadi kau juga akan mengikuti turnamen ini? Apa aku tidak salah dengar?" tanya Umbara yang sejak tadi hanya diam saja namun dia mengamati Bara Sena dengan seksama.

"Kau tidak salah dengar," kata Bara membuat Umbara tersenyum simpul.

"Kau masih berada di Ranah Alam Cakrawala. Apa yang membuat kau penuh percaya diri mengikuti turnamen ini?" tanya Umbara dengan nada yang cukup memancing kekebalan Bara Sena. Namun dia berusaha untuk tidak terpancing dan memilih tersenyum.

"Umbara, cukup!" kata Dewi Utari yang sudah tahu arah dan tujuan anaknya bertanya seperti itu pada anak Bima Sena tersebut.

Umbara terdiam dan hanya sunggingkan senyum kearah Bara Sena.

"Aku akan tunjukkan padamu, siapa aku dan perbedaan antara Alam Cakrawala dan Alam Dewa. Bagiku, hampir tidak ada perbedaan sama sekali..." kata Bara yang pada akhirnya tidak mau diam saja mendapat perlakuan tak mengenakan dari kakak Suci Geni tersebut.

"Jangan pedulikan dia Nak Bara, aku ingin bertanya satu hal padamu. Aku dengar kau tewas setelah bertarung melawan Ganesha. Tapi, bagaimana kau bisa kembali hidup?" tanya Dewi Utari.

"Ganesha yang menghidupkan kembali diriku. Paman Jaka Geni lah yang merencanakan kebangkitan diriku dengan tujuan untuk membantu Kekaisara Zhou dari permasalahannya melawan Iblis." kata Bara.

"Lalu, bagaimana keadaan disana saat ini?" tanya Suci yang juga penasaran dengan pemuda tersebut. Umbara semakin menunjukkan ketidaksenangannya terhadap Bara Sena melihat Suci yang begitu ceria saat bertanya pada pemuda tersebut.

"Keadaan disana sudah baik-baik saja. Zhou Yin memutuskan untuk memberikan tahta kaisarnya kepada adiknya, Zhou Lin. Saat perang besar terjadi, aku bertarung bersama Zhou Lin dan beberapa saudaramu dari Zhuo Guo." kata Bara membuat kedua mata Suci yang indah itu membesar.

"Kau bertarung bersama saudara-saudaraku!? Siapa saja mereka...!?" seru Suci begitu penasaran dengan apa yang baru saja Bara katakan padanya. Bara tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya.

"Kalian pasti mengenal mereka...Ada Chang Mei, Chang Hao, Song Hua dan juga ayahmu, paman Jaka Geni juga ikut dalam peperangan itu meskipun dia hanya mengirim boneka petir miliknya." kata Bara membuat Suci ternganga.

"Lu Xie...Song Yue...Dan Chang Mei...kau bertemu dengan mereka semua termasuk Zhou Yin...Apakah mereka sudah mencapai Ranah Alam Dewa seperti aku dan Umbara?" tanya Suci.

Bara mengangguk.

"Mereka semua hebat-hebat. Kau belum tentu bisa menang melawannya. Apalagi Zhou Yin, dia sudah memiliki kekuatan yang setingkat dengan ibunya Dewi Zhou." kata Bara membuat Dewi Utari dan Suci sama-sama saling pandang.

"Bukankah itu mustahil Nak Bara? bagaimana bisa dia melejit begitu cepat ke Ranah Alam Dewa padahal beberapa waktu yang lalu mereka masih berada di Ranah Alam Mendalam karena terhambat oleh sesuatu. Hanya adalah waktu satu tahun apakah mungkin bagi mereka untuk mencapai Ranah Alam Dewa?" kata Dewi Utari tak percaya sama sekali.

Bara hanya tertawa kecil dan tidak mungkin dia memberitahu kebenaran serta alasan para kekasihnya itu bisa menembus Ranah Alam Dewa seperti mereka.

"Aku juga tidak tahu mengenai hal itu. Yang jelas, mereka semua adalah wanita-wanita hebat yang ikut berperang membasmi jutaan Iblis yang waktu itu menyerang secara serempak Kekaisaran Zhou." kata Bara.

"Lu Xie dan Song Yue adalah gadis-gadis yang sulit di mengerti karena sikap dingin mereka. Aku mengetahui betul, Lu Xie adalah salah satu anak Kakang Jaka Geni yang paling lemah selain Song Yue dan Chang Mei. Seharusnya Song Yue mampu naik ke atas dengan cepat kalau saja dia tidak menjauhi ayahnya sendiri. Tapi dia memilih untuk mengasingkan diri sehingga perkembangannya terhambat. Chang Mei meskipun cukup hebat untuk dirinya yang dilahirkan dari rahim ibunya yang seorang manusia, dia tidak begitu peduli acata turnamen dan pertarungan lainnya kecuali terhadap tanaman-tanaman obat serta minum teh..." kata Dewi Utari.

"Kau betul bibi, mereka memang seperti itu. Tapi mereka bisa mencapai Ranah Alam Dewa, apakah kau bisa menebak apa yang mereka lakukan sehingga mampu melesat dengan cepat menyusul anak-anak paman Jaka yang lainnya?" tanya Bara Sena.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   614 Sandiwara

    Melihat tanggapan dari gadis Roh Suci itu, Bara tersenyum senang. Akhirnya dia bisa mengelabui gadis itu agar nurut kepadanya. Dengan berpura-pura sebagai penolong yang budiman, gadia roh suci tentu saja tak akan tahu apa niat dibalik semua itu."Kalau begitu kau bisa memberikan perintah padanya. Tapi sebelum itu, beritahu aku namamu agar aku bisa memanggil mu dengan mudah." kata Bara."Hum...Namaku Yoriyu..." ucap gadis itu dengan wajah yang polos."Yoriyu...baiklah, sekarang aku akan memberikan kebebasan padamu untuk memberi perintah kepada wanita itu." kata Bara sambil menyeringai kecil. Yoriyu yang tak tahu apa sebenarnya yang terjadi pun mengangguk dan langsung menatap kearah Fang Yin."Hei! Turun kau!" teriaknya dengan suara khas gadis kecil. Bara sedikit terkejut mendengar teriakan gadis itu. Sesaat dia teringat kepada anaknya yang masih kecil bernama Meili Tian Zi."Aku rindu padanya..." batin pemuda itu sambil menatap kearah

  • Geger Kahyangan   613 Gadis Roh Suci

    Singkat cerita, setelah Tian Zu Ning membantu Bara keluar dari Dunia Ruang dan Waktu milik Dewi Yu Jie, wanita roh tersebut pun kembali ke dalam Golok Iblis yang menjadi wadahnya bersama Luo Zhen. Saat muncul, Bara sudah kembali lagi di tempat sebelumnya dia berada bersama Fang Yin, yakni di tebing curam yang ada di pinggir kota Lasha.Melihat kehadiran Bara Sena di atas sana, Fang Yin pun benar-benar terkejut dan tak bisa berkata apa-apa. Tubuhnya benar-benar kaku tak berkutik."Dia bisa keluar dari Dunia Ruang dan Waktu milik Panglima...Itu artinya dia telah berhasil mengalahkannya...Yang benar saja...Apakah dia memang sekuat ini?" batin Fang Yin yang sudah tak tahu lagi harus berbuat apa.Bara Sena melayang mendekati wanita cantik itu. Lalu tiba-tiba tangannya bergerak meraih pinggulnya dan membawa terbang menuju ke Kota Lasha. Dalam waktu singkat, mereka pun sampai di atas kota Lasha yang terlihat kacau. Puluhan Dewa tergeletak di atas tanah dan b

  • Geger Kahyangan   612 Formasi Perangkap Naga

    Dewi Naga Tian Zu Ning melayang terbang ke atas awan mendekati sosok raksasa bertanduk hitam yang tengah berusaha keluar dari lingkaran hitam. Bara yang berada di bawah hanya bisa melihat apa yang akan wanita roh itu lakukan."Sepertinya pemanggilan makhluk ini belum sempurna. Lubang hitam ini terlalu kecil untuk makhluk sebesar dirinya. Masih bisa aku hentikan..." batin Tian Zu Ning.Wanita roh Naga itu menggerakkan tangannya merapal mantra. Lalu dengan cepat dia mengeluarkan empat pedang yang masing-masing melayang di empat sisi. Keempat pedang itu pun saling terhubung satu sama lain membentuk kubus. "Formasi Perangkap Naga..." ucap Tian Zu Ning dengan suara lirih. Dia menyatukan dua telapak tangannya di depan dada. Kedua matanya terpejam dan tiba-tiba, dari dalam formasi berbentuk kubus itu muncul kepala Naga Hijau raksasa yang melesat ke langit diikuti tubuhnya yang besar. Naga hijau itu bergerak cepat kearah lubang hitam dimana sosok m

  • Geger Kahyangan   611. Penjaga Kuil Dewa Pedang

    Golok besar itu berkiblat dengan cepat kearah Dewi Yu Jie yang masih terkejut. Dia tak percaya Dewa Cahaya Bara Sena berhasil menggagalkan segel yang akan dia gunakan untuk mengekang pemuda tersebut dengan bantuan Luo Zhen, Leluhur Dewa Perang yang tinggal di dalam Golok Iblis.Namun wanita itu segera tersadar saat Golok Iblis sudah ada di dekatnya. Dengan cepat dia menggunakan Pedang Kilat Ungu untuk menahan tebasan Golok tersebut. Wanita itu belum tahu, sekuat apa Golok Iblis yang ada di tangan Bara Sena.Trang!Hantaman Golok yang sangat berat membuat tubuh Dewi Yu Jie terpental hingga puluhan tombak setelah menahan serangan dari Bara Sena. Dengan cepat pemuda itu kembali meluncur tak memberi waktu bagi Dewi Yu Jie untuk menarik napas sama sekali. Tubuhnya bergerak secepat cahaya."Hiaaaaat!" teriak Bara sambil mengayunkan Golok dengan sekuat tenaga. Aura kuning keemasan menyelimuti senjata dewa tersebut. Dewi Yu Jie yang baru saja terpent

  • Geger Kahyangan   610. Pertarungan Segel

    Kedua mata Dewi Yu Jie terbelalak setelah melihat Pedang Kilat Ungu miliknya membentur sesuatu yang sangat kuat. Bahkan membuat pedang ungu itu bergetar hebat hingga membuatnya hampir saja terlepas dari tangannya jika dia tak memperkuat genggaman."Senjata apa ini!? Auranya sangat kuat sekali! Aku harus mundur lebih dulu..." batin Dewi Yu Jie lalu dia pun melompat mundur dan memasang kuda-kuda. Matanya tak lepas menatap kearah Golok Iblis yang ada di depan Bara dan baru saja dia gunakan untuk menangkis serangan darinya.Bara mengangkat Golok besar tersebut dan memanggul nya di atas bahu kanan."Kenapa? Apakah senjatamu itu terkejut setelah beradu dengan senjata milikku ini?" tanya Bara sambil tersenyum kecil. Sebuah senyuman yang membuat Dewi Yu Jie merasa kesal karena seperti diremehkan. Wanita itu pun menatap kearah Pedang Kilat Ungu yang ada di tangannya. Pedang itu masih bergetar meski tak sehebat sebelumnya."Apa yang terjadi? Apakah kau mera

  • Geger Kahyangan   609. Pedang Kilat Ungu

    Dewi Yu Jie terkejut saat merasakan lengannya yang terasa sakit dan panas seperti terbakar. Dia pun segera memeriksanya. Saat itu juga, kedua matanya terbelalak melihat lengannya yang telah berlubang cukup dalam hingga ke tulang."Mustahil! Bagaimana mungkin serangannya bisa membuatku terluka!?" serunya dengan mata melotot marah. Selama ini, Dewi Yu Jie tak pernah sekalipun mengalami luka di dalam pertarungan. Dia selalu menang dan tak Terkalahkan di tingkatan yang sama. Hal itu dikarenakan wanita ini memiliki kemampuan Ruang dan Waktu yang bisa menahan semua serangan menggunakan hukum di dunia miliknya tersebut. Namun, entah mengapa, serangan yang Bara kerahkan ternyata bisa melukai dirinya. Hanya ada satu kemungkinan bagaimana itu bisa terjadi, yaitu, kemampuan yang Bara gunakan untuk melukainya sangatlah kuat dan diluar kendali Dunia Ruang Dan Waktu tersebut. Sehingga serangan tersebut mampu menembus perisai yang dia ciptakan."Kau bisa membuat Du

  • Geger Kahyangan   608.Dewi Yu Jie

    Dewi Yu Jie menatap apa yang Bara lakukan di depan sana. Nampak dari atas pemuda itu muncul lingkaran merah disusul keluarnya sembilan bola api berukuran raksasa yang melayang tepat di belakang tubuh sang Dewa Cahaya. Senyum tipis mengembang dibalik cadar biru wanita tersebut."Berusahalah sekuat tenaga...Semuanya tidak memiliki arti sama sekali di dalam Dunia milikku ini," ucapnya lalu tangan wanita itu mengarah ke dapan. Dari mata ketiga yang ada keningnya, terlihat cahaya biru terang pertanda dia akan mengerahkan sesuatu. Dewi Yu Jie pun merapal sebuah mantra.Bara tak mau menunggu wanita tersebut selesai merapal. Dia segera mengerahkan sembilan bola api miliknya sekaligus kearah wanita Panglima Dewa tersebut. Gemuruh dahsyat terdengar saat sembilan bola api yang merupakan kekuatan dari Iblis Tanduk Api itu bergerak dengan cepat bagaikan meteor. Meskipun Bara telah murni menjadi sosok Dewa Cahaya, kekuatan sejati dari Iblis Tanduk Api sudah mendarah daging di dalam tubuhnya sejak

  • Geger Kahyangan   607.Panglima Dewa

    Prak!Giok hitam di tangan Fang Yin pecah. Saat itu juga, terdengar suara gemuruh dari atas langit sana. Bara tersenyum menatap kearah langit."Akhirnya aku bisa bertarung dengan lawan yang kuat...Kroco-kroco ini lebih baik menjadi penonton saja," ucap Bara lalu dia mengarahkan tangannya ke depan. Saat itu juga dari dalam telapak tangannya keluar satu sosok pria berambut merah dengan wajah yang menyeramkan. "Guo Jiu, bermainlah dengan mereka. Tapi, jangan membunuhnya..." kata Bara."Oh? Para dewa? Hehehe...Baiklah Tuan..." kata sosok yang tak lain adalah Iblis Darah Langit Guo Jiu.Fang Yin terkejut sekaligus ketakutan melihat kemunculan Iblis di tempat tersebut. Apalagi setelah mendengar Iblis itu memanggil Bara dengan sebutan Tuan. Hatinya semakin ciut dan hanya bisa berharap Panglima Dewa segera datang menolong nya. Matanya menatap ke arah depan sana dimana puluhan Dewa Pedang tengah terbang ke arahnya dengan cepat menggunakan Pedang sebagai tumpangannya."Nona Fang Yin! Kami akan

  • Geger Kahyangan   606. Teratai Dewa

    Bara menatap benda sebesar telapak tangan itu melayang di atas tangan Fang Yin. Kedua matanya berkilat kuning lalu mengarahkan telapak tanganya kearah benda tersebut. Pusaka bernama Teratai Dewa itu terbang ke arah sang Dewa Cahaya dengan perlahan. Fang Yin yang mengetahui hal itu terlihat gugup dan panik."Dia bisa membuat Teratai Dewa tunduk padanya...?" batin wanita itu."Teratai Dewa...Apa yang akan kau gunakan dengan benda ini untuk melacak keberadaan tubuh Reinkarnasi Roh Suci?" tanya Bara."Di dalam Teratai Dewa ada kekuatan sejati milik leluhur yang bisa melacak kekuatan lain selain manusia, Dewa maupun iblis. Dengan kata lain, pusaka itu memang diciptakan untuk berburu roh dari dunia lain." kata Fang Yin."Apa alasanmu memburu Roh yang juga tengah ku cari?" tanya Bara lagi.Fang Yin terdiam. Dia masih ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Saat itu juga, dia merasakan tubuhnya kembali memanas. Wajahnya memerah seperti menahan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status