Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 609. Pedang Kilat Ungu

Share

609. Pedang Kilat Ungu

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-05-19 07:33:52

Dewi Yu Jie terkejut saat merasakan lengannya yang terasa sakit dan panas seperti terbakar. Dia pun segera memeriksanya. Saat itu juga, kedua matanya terbelalak melihat lengannya yang telah berlubang cukup dalam hingga ke tulang.

"Mustahil! Bagaimana mungkin serangannya bisa membuatku terluka!?" serunya dengan mata melotot marah.

Selama ini, Dewi Yu Jie tak pernah sekalipun mengalami luka di dalam pertarungan. Dia selalu menang dan tak Terkalahkan di tingkatan yang sama. Hal itu dikarenakan wanita ini memiliki kemampuan Ruang dan Waktu yang bisa menahan semua serangan menggunakan hukum di dunia miliknya tersebut. Namun, entah mengapa, serangan yang Bara kerahkan ternyata bisa melukai dirinya. Hanya ada satu kemungkinan bagaimana itu bisa terjadi, yaitu, kemampuan yang Bara gunakan untuk melukainya sangatlah kuat dan diluar kendali Dunia Ruang Dan Waktu tersebut. Sehingga serangan tersebut mampu menembus perisai yang dia ciptakan.

"Kau bisa membuat Du
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   611. Penjaga Kuil Dewa Pedang

    Golok besar itu berkiblat dengan cepat kearah Dewi Yu Jie yang masih terkejut. Dia tak percaya Dewa Cahaya Bara Sena berhasil menggagalkan segel yang akan dia gunakan untuk mengekang pemuda tersebut dengan bantuan Luo Zhen, Leluhur Dewa Perang yang tinggal di dalam Golok Iblis.Namun wanita itu segera tersadar saat Golok Iblis sudah ada di dekatnya. Dengan cepat dia menggunakan Pedang Kilat Ungu untuk menahan tebasan Golok tersebut. Wanita itu belum tahu, sekuat apa Golok Iblis yang ada di tangan Bara Sena.Trang!Hantaman Golok yang sangat berat membuat tubuh Dewi Yu Jie terpental hingga puluhan tombak setelah menahan serangan dari Bara Sena. Dengan cepat pemuda itu kembali meluncur tak memberi waktu bagi Dewi Yu Jie untuk menarik napas sama sekali. Tubuhnya bergerak secepat cahaya."Hiaaaaat!" teriak Bara sambil mengayunkan Golok dengan sekuat tenaga. Aura kuning keemasan menyelimuti senjata dewa tersebut. Dewi Yu Jie yang baru saja terpent

  • Geger Kahyangan   610. Pertarungan Segel

    Kedua mata Dewi Yu Jie terbelalak setelah melihat Pedang Kilat Ungu miliknya membentur sesuatu yang sangat kuat. Bahkan membuat pedang ungu itu bergetar hebat hingga membuatnya hampir saja terlepas dari tangannya jika dia tak memperkuat genggaman."Senjata apa ini!? Auranya sangat kuat sekali! Aku harus mundur lebih dulu..." batin Dewi Yu Jie lalu dia pun melompat mundur dan memasang kuda-kuda. Matanya tak lepas menatap kearah Golok Iblis yang ada di depan Bara dan baru saja dia gunakan untuk menangkis serangan darinya.Bara mengangkat Golok besar tersebut dan memanggul nya di atas bahu kanan."Kenapa? Apakah senjatamu itu terkejut setelah beradu dengan senjata milikku ini?" tanya Bara sambil tersenyum kecil. Sebuah senyuman yang membuat Dewi Yu Jie merasa kesal karena seperti diremehkan. Wanita itu pun menatap kearah Pedang Kilat Ungu yang ada di tangannya. Pedang itu masih bergetar meski tak sehebat sebelumnya."Apa yang terjadi? Apakah kau mera

  • Geger Kahyangan   609. Pedang Kilat Ungu

    Dewi Yu Jie terkejut saat merasakan lengannya yang terasa sakit dan panas seperti terbakar. Dia pun segera memeriksanya. Saat itu juga, kedua matanya terbelalak melihat lengannya yang telah berlubang cukup dalam hingga ke tulang."Mustahil! Bagaimana mungkin serangannya bisa membuatku terluka!?" serunya dengan mata melotot marah. Selama ini, Dewi Yu Jie tak pernah sekalipun mengalami luka di dalam pertarungan. Dia selalu menang dan tak Terkalahkan di tingkatan yang sama. Hal itu dikarenakan wanita ini memiliki kemampuan Ruang dan Waktu yang bisa menahan semua serangan menggunakan hukum di dunia miliknya tersebut. Namun, entah mengapa, serangan yang Bara kerahkan ternyata bisa melukai dirinya. Hanya ada satu kemungkinan bagaimana itu bisa terjadi, yaitu, kemampuan yang Bara gunakan untuk melukainya sangatlah kuat dan diluar kendali Dunia Ruang Dan Waktu tersebut. Sehingga serangan tersebut mampu menembus perisai yang dia ciptakan."Kau bisa membuat Du

  • Geger Kahyangan   608.Dewi Yu Jie

    Dewi Yu Jie menatap apa yang Bara lakukan di depan sana. Nampak dari atas pemuda itu muncul lingkaran merah disusul keluarnya sembilan bola api berukuran raksasa yang melayang tepat di belakang tubuh sang Dewa Cahaya. Senyum tipis mengembang dibalik cadar biru wanita tersebut."Berusahalah sekuat tenaga...Semuanya tidak memiliki arti sama sekali di dalam Dunia milikku ini," ucapnya lalu tangan wanita itu mengarah ke dapan. Dari mata ketiga yang ada keningnya, terlihat cahaya biru terang pertanda dia akan mengerahkan sesuatu. Dewi Yu Jie pun merapal sebuah mantra.Bara tak mau menunggu wanita tersebut selesai merapal. Dia segera mengerahkan sembilan bola api miliknya sekaligus kearah wanita Panglima Dewa tersebut. Gemuruh dahsyat terdengar saat sembilan bola api yang merupakan kekuatan dari Iblis Tanduk Api itu bergerak dengan cepat bagaikan meteor. Meskipun Bara telah murni menjadi sosok Dewa Cahaya, kekuatan sejati dari Iblis Tanduk Api sudah mendarah daging di dalam tubuhnya sejak

  • Geger Kahyangan   607.Panglima Dewa

    Prak!Giok hitam di tangan Fang Yin pecah. Saat itu juga, terdengar suara gemuruh dari atas langit sana. Bara tersenyum menatap kearah langit."Akhirnya aku bisa bertarung dengan lawan yang kuat...Kroco-kroco ini lebih baik menjadi penonton saja," ucap Bara lalu dia mengarahkan tangannya ke depan. Saat itu juga dari dalam telapak tangannya keluar satu sosok pria berambut merah dengan wajah yang menyeramkan. "Guo Jiu, bermainlah dengan mereka. Tapi, jangan membunuhnya..." kata Bara."Oh? Para dewa? Hehehe...Baiklah Tuan..." kata sosok yang tak lain adalah Iblis Darah Langit Guo Jiu.Fang Yin terkejut sekaligus ketakutan melihat kemunculan Iblis di tempat tersebut. Apalagi setelah mendengar Iblis itu memanggil Bara dengan sebutan Tuan. Hatinya semakin ciut dan hanya bisa berharap Panglima Dewa segera datang menolong nya. Matanya menatap ke arah depan sana dimana puluhan Dewa Pedang tengah terbang ke arahnya dengan cepat menggunakan Pedang sebagai tumpangannya."Nona Fang Yin! Kami akan

  • Geger Kahyangan   606. Teratai Dewa

    Bara menatap benda sebesar telapak tangan itu melayang di atas tangan Fang Yin. Kedua matanya berkilat kuning lalu mengarahkan telapak tanganya kearah benda tersebut. Pusaka bernama Teratai Dewa itu terbang ke arah sang Dewa Cahaya dengan perlahan. Fang Yin yang mengetahui hal itu terlihat gugup dan panik."Dia bisa membuat Teratai Dewa tunduk padanya...?" batin wanita itu."Teratai Dewa...Apa yang akan kau gunakan dengan benda ini untuk melacak keberadaan tubuh Reinkarnasi Roh Suci?" tanya Bara."Di dalam Teratai Dewa ada kekuatan sejati milik leluhur yang bisa melacak kekuatan lain selain manusia, Dewa maupun iblis. Dengan kata lain, pusaka itu memang diciptakan untuk berburu roh dari dunia lain." kata Fang Yin."Apa alasanmu memburu Roh yang juga tengah ku cari?" tanya Bara lagi.Fang Yin terdiam. Dia masih ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Saat itu juga, dia merasakan tubuhnya kembali memanas. Wajahnya memerah seperti menahan

  • Geger Kahyangan   605. Utusan Dewa(2)

    Wanita cantik tersebut saling bertatap mata dengan Bara Sena yang saat ini tepat berada di hadapannya dalam jarak kurang dari selangkah. Itu adalah jarak yang sangat dekat bagi sang Utusan Dewa. Dalam jarak sedekat itu, wanita tersebut bisa melihat dengan jelas paras tampan dari Bara Sena yang memukau hatinya."Aku ingin bertanya satu hal padamu. Apakah kau tahu tentang pemilik tubuh Reinkarnasi Roh Suci?" tanya Bara sambil menatap tajam kearah wanita cantik tersebut."Tubuh Reinkarnasi Roh Suci...? Apakah yang dia maksud adalah Tungku Ajaib di dalam tubuh gadis itu...? Kalau benar begitu...Perjalananku dalam masalah!" batin wanita tersebut."Hei! Apa yang kau lakukan pada ketua kami!?" teriak salah satu Utusan Dewa yang sebelumnya berniat menghampiri Bara Sena."Jika kau berani menyentuh ketua, kau akan mati!" teriak yang satunya lagi mengancam.Bara tersenyum sinis. Matanya melirik kearah dua utusan Dewa yang tengah meluncur kearah

  • Geger Kahyangan   604. Utusan Dewa

    Gandi membuka kedua matanya setelah merasa kekuatan jiwanya kembali pulih. Begitu dia membuka mata, dia terkejut melihat ke empat roh senjata itu sudah duduk di hadapannya sambil menatap dirinya. Yang membuat dia kaget dan heran adalah, wajah ke empat roh itu nampak begitu bersedih."Ada apa dengan kalian? Apakah sesuatu terjadi saat aku tengah bersemedi?" tanyanya kemudian."Kakang, Bisakah kau jelaskan kepada kami, bagaimana keadaan Kakang Banyu Biru?" bertanya Dara Purbavati sambil menatap pemuda tersebut. Gandi pun memandang empat roh senjata tersebut satu persatu. Lalu dia menghela napas dalam-dalam dan membuang nya dengan keras. Ada perasaan yang tidak nyaman sama sekali di hatinya."Dia berkata akan tidur panjang setelah menggunakan Mantra Pelepas Karma." kata Gandi membuat empat senjata roh itu terdiam. "Itu terjadi saat kami bertarung melawan Sang Kegelapan. Dia berusaha membantu para jiwa yang ada disini agar terlepas dari belenggu

  • Geger Kahyangan   602. Mantra Penghancur Karma

    Tubuh Dewa milik Gandi bergerak melangkah kearah sang Kegelapan yang tengah memulihkan tubuhnya. Lubang dan kehancuran di bagian tubuh makhluk itu secara perlahan mulai menutup kembali. Sementara Tombak Banyu Biru masih menempel di dalam Inti dari makhluk tersebut. Begitu juga dengan Pedang Guntur Saketi yang masih menancap di kepala sang raksasa.Tangan Tubuh Dewa bergerak meninju kepala sang Kegelapan. Namun ternyata serangan itu berhasil ditahan oleh tangan aneh berwujud tulang yang keluar dari mulut makhluk tersebut. Tak berhasil dengan satu tinju, tinju yang lain pun datang menyusul. Kali ini serangan tersebut berhasil menghantam rahang kiri sang Kegelapan dengan keras hingga membuatnya hancur.Karena tangan dari Tubuh Dewa Gandi ada empat, serangan berikutnya menjadi serangan beruntun yang sangat mematikan. Tubuh sang Kegelapan menjadi bulan-bulanan tubuh Dewa Gandi. Pemulihan yang seharusnya dengan cepat menyatukan tubuh makhluk itu pun menjadi terhamba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status