แชร์

695. Iblis Kuswan

ผู้เขียน: Gibran
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-21 06:05:02

Kepala Pasukan Iblis bernama Kuswan segera mengumpulkan para petarung hebat di Kerajaan Watu Ungu. Dalam waktu singkat, para petarung itu pun sudah berkumpul di halaman luar istana Kerajaan.

Kehebohan diluar istana ternyata cukup memancing para tetua iblis di dalam sana. Hal itu membuat mereka tergelitik untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Sepertinya Kuswan akan memimpin pasukan yang dia bentuk untuk memburu manusia. Apakah kita diam saja atau melapor kepada Yang Mulia Raja?" berkata salah satu tetua yang melihat keadaan di halaman luar istana menggunakan cermin bulat besar miliknya yang merupakan harta langka di Kerajaan tersebut.

"Dia memiliki kemampuan untuk mengatur pasukan. Dengan kekuatan Ranah Alam Cakrawala, seharusnya Kuswan bisa menangkap Pemburu Iblis di dunia manusia itu," kata tetua Iblis dengan kepala plontos dan jenggot panjang.

"Tapi, di dunia manusia ada Dewa yang menjadi penjaga. Apakah mungkin mereka bisa lepas dari
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Marten luther Wawan samori
lamjutin dong
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Geger Kahyangan   865.Persembahan Manguntur

    Sukma Geni membuka kedua matanya secara perlahan. Dia menatap kearah Bara Sena yang duduk dengan mata terpejam di sampingnya. Kemudian matanya beralih pada tangan Bara yang menyentuh lengannya."Dia tengah menyalurkan kekuatannya padaku...Apa yang terjadi pada diriku...? mengapa aku tak sadarkan diri?" batin Sukma Geni sambil mengingat-ingat kejadian terakhir yang menimpa dirinya.Tiba-tiba wajahnya mengernyit menahan sakit di bagian dada dan perut kanannya. Saat dia memeriksa, terlihat luka terbuka pada bagian tubuhnya tersebut."Aku terluka...? Bagaimana bisa...?" lirihnya membuat Bara terbangun."Kau sudah sadar?" tanya pemuda itu."Apa yang terjadi padaku? Aku teringat, saat terakhir sebelum aku tak sadarkan diri adalah kau menyerang Naga tersebut dengan Pukulan sakti...Tapi, apa-apaan dengan tubuhku yang penuh luka ini?" tanya Sukma."Entahlah, aku sendiri juga bingung kenapa ini bisa terjadi pada dirimu yang memiliki tubuh senjata. Setahuku, kau tak bisa terluka..." sahut Bara.

  • Geger Kahyangan   864.Rahasia Tubuh Senjata

    Bara Sena menatap kearah depan dimana bola api raksasa yang tercipta dari Pukulan miliknya membuat danau putih berkabut itu luluh lantak. Dia yakin, Naga Hijau itu tak mungkin bisa bertahan dari ledakan sebesar itu. Saat itulah, tiba-tiba dia teringat pada Sukma Geni."Bagaimana keadaaannya? Dia berada sangat dekat dengan ledakan..." batin Bara yang merasa sedikit cemas.Meski dia menyadari bahwa Sukma merupakan sosok yang sangat kuat, tetap saja, menerima ledakan mengerikan seperti itu bisa membunuhnya dalam sekejap. Bara tidak tahu bahwa wanita itu sudah terpental sangat jauh hingga sampai di sebrang sana.Sementara itu, rombongan Sun Wukong pun tergeletak di atas tanah berumput dalam keadaan basah kuyup. Gelombang raksasa itu membawa mereka ke suatu tempat yang sangat asing. Araka yang terbangun lebih dulu menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan keadaan rekan-rekannya. Kemudian dia membangunkan Jia Li yang berada di sebelahnya. Wanita itu bangun lalu duduk dalam keadaan lesu. S

  • Geger Kahyangan   863.Serangan Terkuat

    Bara Sena melesat kearah depan dengan cepat untuk membuka kesempatan bagi Sukma mengalahkan sosok yang ada di atas kepala sang naga. Selama sosok itu masih ada, Naga Thymera akan terus bangkit dan menjadi tak terkalahkan. Yang ada malah kekuatan jiwa mereka semakin menipis dan membuat musuh memiliki kesempatan melakukan serangan balik.Bara yang sudah tahu itu akan terjadi melalui mata Jiao Fang tak akan membiarkan Naga itu kembali bangkit setelah dia berhasil mengalahkannya. Dengan bantuan dari Sukma Geni, melawan mereka bukan hal yang terlalu sulit.Sosok di atas kepala Naga itu menarik anak panah dan membidik kembali Bara yang tengah berlari kearahnya. Setiap Dewa itu berlari, di bawah kakinya membentuk lantai es yang memberinya pijakan di atas air."Huh? Menciptakan es di bawah kakinya sambil berlari agar dia tetap bisa berada dibawah air? Rencana yang bagus..." ucap Sosok tersebut kemudian melepaskan anak panah miliknya setelah dia mengunci pergerakan sang Dewa Cahaya.Set!Anak

  • Geger Kahyangan   862. Naga Thymera

    Bara Sena segera mengerahkan kekuatan jiwa miliknya untuk membentuk dinding es raksasa yang menahan gelombang air dampak dari tubuh Naga Raksasa yang jatuh kembali ke danau setelah sebelumnya melayang di udara karena pukulan kuat Sukma Geni. Gemuruh dahsyat dari gelombang air yang menghantam dinding es membuat tempat itu bergetar.Sukma Geni menoleh kearah Bara sambil tersenyum."Terimakasih," ucapnya.Bara mengangguk kecil."Seranganku tadi tidak mengenai inti tubuhnya. Dia masih bisa bertarung. Ditambah sosok yang ada di atas kepalanya itu, panah aneh miliknya cukup merepotkan." kata Bara."Aku mengerti. Kita harus bekerjasama. Kekuatan tangan Neraka milikku tak bisa digunakan jika bertarung di atas air seperti ini. Jadi aku mengandalkan kekuatan es milikmu, dan kekuatan Api Brojomusti milikku," kata Sukma."Tak masalah...Aku akan melindungimu sebisa mungkin. Kau hanya perlu mencari celah untuk mengalahkan pemanah itu." ujar Bara. Sukma mengangguk.Gelombang air akhirnya mereda. Nam

  • Geger Kahyangan   861.Serangan Naga Di Tengah Danau

    Bara Sena dan Sukma Geni sama-sama bertindak waspada saat keduanya mendapatkan serangan tak terduga di tengah danau berkabut. Mereka berdua sama-sama bisa merasakan nafas yang kuat dari arah depan sana. "Makhluk ini...Apakah dia binatang Iblis atau seekor naga...?" gumam Bara."Dari napasnya, aku rasa dia adalah seekor naga...Tapi, Naga yang akan kita hadapi memiliki kekuatan yang liar dan ganas. Lebih baik berhati-hati...Kita tidak tahu seberapa kuat dia," kata Sukma Geni.Grrooooo!Terdengar raungan keras menggelegar dari arah depan. Sesaat kemudian, cahaya kilat menyambar kearah mereka dan menimbulkan ledakan yang luar biasa. Perisai cahaya masih mampu bertahan dari serangan tersebut meski retak di beberapa bagian."Serangan yang kuat! Sukma, apa kau siap untuk bertarung di atas air?" seru Bara."Yang benar saja! Aku tak bisa terbang, dan aku tak suka berenang!" sahut Sukma Geni."Mau bagaimana lagi, keadaan kita tidak diuntungkan karena larangan terbang di dunia ini." ucap Bara k

  • Geger Kahyangan   860.Danau Berkabut

    Bara dan Sukma Geni berhenti melangkah di depan danau yang ditutupi oleh kabut. Suasana disana sangat sepi. Dunia di bawah gurun itu memang sangat berbeda dengan yang ada di atas sana. Suasana di tempat tersebut bak surga dibawah Neraka dimana di atas sana adalah padang gurun yang sangat panas membara. Danau itu memiliki warna yang unik, yakni warna putih susu dengan pepohonan berdaun merah keunguan menghias di pinggiran danau tersebut."Tempat yang aneh..." Bara membuka pembicaraan."Tapi tempat ini lebih mendingan ketimbang yang ada diatas sana. Teduh, damai..." sahut Sukma sambil menatap sekeliling."Orang-orang itu, apakah mereka menyebrangi danau ini...? Atau ada jalan lain yang bisa dilewati?" gumam Bara sambil mengamati sekitar. Dia tak melihat jejak apa pun kecuali rumput yang tersibak seperti ada yang baru saja melangkah melewati tempat tersebut."Mereka berhenti di tepi danau ini dan tak ada lagi tanda-tanda mereka pergi ke arah kanan maupun kiri. Itu artinya mereka menyebr

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status