Share

Bab 12 Pelakor Memang Cantik

"Maaf."

Herman menunduk kepadanya, menyesal dengan kejadian yang baru saja mereka alami tadi. Namun, ia berusaha untuk tetap meraih tangan Amera yang Herman tahu masih marah padanya.

"Paman jahat!" pekik Amera dengan lantang seraya menatap tajam ke arah Herman.

Hatinya terasa diremas, ketika mengetahui siapa lelaki yang telah menyelamatkannya itu. Lelaki yang kini berdiri tegap di hadapannya, nafas Amera terasa sesak. Setiap kali tersadar, bahwa Herman adalah lelaki yang telah menghilang dari hidupnya dan meninggalkan sejuta tanda tanya serta luka yang mendalam.

Namun, semakin memikirkan hal itu membuat Amera semakin sadar. Bahwa tidak ada orang yang benar-benar baik dan mau mengulurkan tangan kepadanya, selain ia yang harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri untuk tetap bertahan.

Berdiri tegak dan menantang hidup yang begitu berat dengan sebuah prestasi serta kesuksesan, agar dirinya tidak mudah diinjak atau diremeh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status