Share

Bab 19 Di Fitnah

Saat ini seorang wanita cantik tengah berdiri di hadapan seorang lelaki paruh baya dengan wajah yang menunduk, baru saja berkerja. Namun, nasib sial menimpa dirinya.

Amera merasa begitu malu, sampai tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Hermawan yang kini tengah menahan emosi.

Bisa-bisanya berkas yang kemarin Amera kerjakan lenyap begitu saja tanpa jejak sama sekali, berkali-kali ia meminta bantuan kepada Selvi. Tapi, tamannya itu tidak mau membantu. Dengan alasan, tidak tahu–menahu dengan file yang kemarin Amera ketik di laptop wanita itu.

"Ra, bukan aku gak percaya sama kemampuan yang kamu miliki. Tapi, berkas tersebut merupakan file berharga." Hermawan mendesah berat, baru sehari Amera berkerja. Berkas amat penting hilang, lelaki paruh baya itu memijat dahinya yang terasa berdenyut.

Walaupun sudah berhasil menekan perusahan Bowo, tapi kali ini ada masalah yang lebih berat. File yang diberikan Selvi kepada Amera kemarin merupakan proposal yang akan diajukan ke beberapa par
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status