Home / Rumah Tangga / Gelora Cinta Istri 1 Miliar / Bab 203 : Ke kantor Bian

Share

Bab 203 : Ke kantor Bian

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-08-23 22:30:31
~ Pov Melati ~

*

Sebenarnya aku sedih sekali sudah merasa kejam pada Farah. Bahkan karena saking tidak teganya, aku langsung memilih pergi saja darinya.

Kukatakan padanya agar tidak perlu datang ke rumah karena takut hatiku lemah dan berubah pikiran. Padahal dia nyata-nyata sudah melakukan kesalahan yang fatal.

Berkecimpung di dunia bisnis dan selalunya diminta sebuah keputusan membuatku belajar untuk menjadi tegas untuk banyak hal.

Hanya saja, selalunya aku yang dilema dan merasa sedih sendiri.

“Apa aku terlalu kejam ya padanya?” gumamku sendiri sembari memangku Vier.

Kuminta Andik mengantarku ke kantor Bian saja. Aku mau curat pada suamiku. Hanya dia yang bisa membuatku merasa tenang.

Anak itu menatapku dan bertanya, “Mama? Mana Ante Falah?”

Vier pasti heran kenapa Farah tak ikut pulang.

“Tante Farah pulang ke rumahnya, Sayang. Mamanya cari Tante Farah,” jawabku.

“Ante Falah tidak ke lumah Vil lagi?” tanyanya.

Aku jadi sedih. Vier sudah dekat dengan Farah. Aku malah memecatnya.

“Engg
Kafkaika

Selamat membaca, jangan lupa ikuti bab-bab selanjutnya ya, kak! Ditunggu komen, ulasan, saran dan kritik, serta dukungan lainnya. Dukung cinta Melati dan Bian agar tetap bersatu selamanya... Love you all 💖💖💖

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ananda rachel
jangan kasih kendor mel,, kamu memang harus tegas! walau miranda msh ingin jatuhin kamu asal bisn mndukungmu dia tidak akan pernah brhasil,, semangat Mel
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 214 : Diabaikan(3)

    *Dengan penuh semangat aku melangkah ke kamar.Sembari menunggu suamiku yang masih di kamar mandi. Aku langsung mengganti bajuku.Bukan lingerie tapi hanya daster rumahan . Kupilih itu karena Bian suka sekali kalau aku memakai pakaian tipis ini.Tak lupa kuperbaiki penampilanku dengan menambal lipstick agar tak terlihat pucat. Saat itu Bian keluar dari kamar mandi dan menatapku yang sedang mengoleskan lipstick.Buru-buru kututup benda itu dan jadi malu sudah kepergok berdandan.“Mas?” sapaku sembari melempar senyum padanya.Aku tak menghiraukan wajah dinginnya dan berharap setelah kupeluk nanti Bian sudah meleleh lagi.Hanya saja wajahnya tetap saja dingin dan tak ada sedikit senyuman sekedar membalas effortku yang sudah menyambutnya dengan penuh persiapan ini.“Aku lelah, Mel.” Hanya itu ujarnya sembari membuka lenganku yang memeluknya.Saat Bian berlalu keluar lagi dari kamar kami, aku baru merasa sungguh patah hati.Bukankah dia bilang tadi pagi akan segera pulang?Salahkah aku m

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 213 : Diabaikan(2)

    *Padahal aku sudah tergesa mempercepat urusanku di kamar mandi agar bisa segera keluar menyapanya.Tapi begitu keluar, aku malah tak melihatnya lagi.Hanya kemejanya yang kini tergeletak di sofa.Apa dia kelamaan menungguku di dalam kamar mandi tadi?Ingat belum sholat, kuselesaikan kewajibanku pada yang kuasa dulu, kemudian merapikan penampilanku dan segera keluar.Tidak meliaht Bian, kudapati Dini yang menyiapkan makanan bersama Tuti di dapur.“Kok kalian di sini berdua? Vier di mana?” tanyaku.“Vier sedang dimandiin Pak Bian, Bu,” jawab Dini.“Di kamar Vier?” tanyaku lagi.Keduanya kompak menjawab, “Iya, Bu.”Dan aku tak menunggu lama langsung melangkah ke kamar anakku.Pintu kamar Vier tidak tertutup dengan sempurna. Jadi aku masih bisa mendengar Bian bercanda dengan buah hatinya itu. “Ganteng kamu, mirip siapa sih?”“Milip papa, kan Vil cowok. Tidak mungkin milip mama.” Anak itu menyahuti ucapan papanya.Bian terkekeh. Aku ikut senang melihatnya. Artinya suasana hatinya sudah m

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 212 : Diabaikan

    *“Mari, Bu!” Andik menggugah lamunku yang hanya berdiri tak bergerak di samping mobil. Dia kemudian membukakan pintu mobil itu.“Oh, i-iya, Ndik. Terima kasih,” ujarku baru bergerak masuk.Sepanjang jalan hanya terdiam mencoba menenangkan rasa yang sangat tidak enak di hati. Dadaku sesak dan sekujur tubuhku seolah tak memiliki daya dan kekuatan.Suamiku yang selama ini menjadi sumber kekuatanku, tanpanya tentu aku selemas ini.Kudengar Andik bertanya, “Apa kita langsung pulang, Bu?”Sesaat itu aku baru terbangun dari lamunku. Aku ingat harus menanyakan apakah Andik melakukan apa yang kusuruh semalam?Ini penting sekali agar Bian bisa percaya aku sedang dijebak.“Yang kusuruh semalam bagaimana, Ndik?”Andik baru menoleh ke belakang sebentar, tapi tidak langsung menjawab. Membuatku tidak sabar dan mengulangi pertanyaanku.“Andik? Bagaimana?”“Maaf, Bu. Petugas keamanannya mengatakan tidak boleh sembarang orang mengakses CCTV hotel kecuali memang ada perintah dari pihak kepolisian ata

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 211 : Bian Marah(2)

    *“Kenapa tidak bicara di rumah saja?” tanyaku pada Bian yang menungguku di mobil dan kami memutuskan untuk berbicara di luar. Sembari sarapan alasannya.Melihat sikapnya yang dingin dan tak acuh sejak bangun pagi tadi, sebenarnya aku sudah sempat kepikiran bahwa wanita itu sudah lebih dulu berulah dengan memberikan informasi yang macam-macam pada Bian.Aku bahakn belum sempat lagi menanyakan Andik tentang apa yang kusuruh, tapi Bian sudah sedingin ini.Sampai kami memasuki sebuah restoean bintang lima dan mewah, Bian baru menatapku dengan penuh selidik.“Kemana saja kemarin?” tanyanya.Jantungku sebenarnya sudah berdebar tak karuan. Tapi aku tidak pernah melakukan kesalahan. Jadi aku harus tenang. Karena selalunya kalau aku tidak tenang, aku akan kacau dan kalah.“Kemarin? Aku bersama Mas Bian, kan?” jawabku sembari meneguk air putih agar aku bisa lebih tenang lagi.“Siapa yang kau temui sebelum menemuiku di kamar hotel itu?” tanya Bian lagi langsung menohok dengan hal itu.Aku langs

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 210 : Bian Marah

    *“Ada apa, Bu?” tanya Andik saat kupanggil dia.“Ndik, aku butuh bantuanmu,” ujarku padanya.Sudah kupikirkan apa yang akan dilakukan dua wanita itu jadi aku juga harus bersiap-siap. Karenanya kuminta Andik membantuku.“Kenapa tidak minta bantuan Pak Pomo, Bu?” Andik heran, urusan begini Pomo pasti lebih bisa mengahndlenya.“Jangan dulu, Ndik. Pomo repot. Ini hanya urusan wanita.” Kusampaikan hal itu.Andik juga kuberi tahu tipis-tipis tentang Farah dan dia tak banyak lagi bertanya.“Saya juga enggak suka sama dia, Bu. Tiba-tiba menggodaku saja. Karenanya kami suka bertengkar dengan Dini.” Andik memang tidak banyak bertanya atas permintaan bantuanku, tapi dia tipikal pria yang suka bercerita.“Oh? Jadi dia juga menggodamu?” tanyaku terkejut. Karean Dini bilangnya Farah genit pada Bian.“Ya begitulah, Bu!”Makanya Dini sangat tidak suka pada Farah dan berusaha keras agar aku berhati-hati padanya.Kalau memang begitu, aku tak salah lah memecatnya. Mau dia protes atau merasa kecewa, seh

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 209 : Memergoki Farah

    *“Mau apa dia di rumah sakit?” gumamku sembari melangkahkan kakiku membuntutinya dari jauh.Hanya ingin memenuhi rasa keingintahuanku saja. Apa ada keluarganya yang sakit?Tapi yang lebih penting dari itu adalah, aku ingin mengingatkannya agar jangan macam-macam padaku lagi.Masih kutahan diriku—dengan pemahaman bahwa wanita itu terlalu kecewa padaku yang terlalu mudah mengambil kesimpulan padanya—karena kalau tidak, sudah kulaporkan dia ke polisi.Dia tidak hanya ingin menghancurkan kehormatanku, tapi rumah tanggaku. Siapa yang ikhlas kalau rumah tangganya jadi berantakan hanya karena ulah orang yang sengaja ingin merusaknya.“Ke mana dia?” kusisir segala arah dan tak menemukan wanita itu.Seorang resepsionis yang tak jauh dariku menyapa dengan ramah. Mungkin karena aku celingak-celinguk bingung.“Ada yang bisa saya bantu, Bu?” tanyanya.Aku menoleh ke arahnya dan hanya melempar senyum. Aku bahkan tidak tahu pasti sedang apa Farah di tempat ini dan sedang menemui siapa? Jadi aku t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status