Home / Rumah Tangga / Gelora Cinta Istri 1 Miliar / Bab 65 : Jangan Ikut Campur

Share

Bab 65 : Jangan Ikut Campur

Author: Kafkaika
last update Huling Na-update: 2025-06-19 20:38:39
Kubantu memasang dasinya juga merapikan rambutnya. Bian masih curi-curi cium saja. Apa tidak puas kami sudah melakukannya berkali-kali tadi?

“Miranda terus menghubungi, Mas. Sempatkan membalas pesannya atau hubungi dia balik,” tuturku padanya.

Bian tak menyahut.

Aku tidak mengerti masalah apa yang sedang terjadi antara mereka. Hanya tak mau banyak percaya diri saja dengan pikiranku. Karena kalau mereka ada banyak masalah, tentu Bian tidak lagi selalu menurutinya.

Dengan Bian mengajak Miranda ke pertemuan ini, artinya mereka masih baik-baik saja.

Ahhh, bisa jadi karena otak pria ini mesum saja padaku. Biasanya pria tidak bisa sebebas itu pada istrinya demi rasa hormat atau rasa cintanya.

Jadi, sepertinya pria ini memang hanya butuh tubuhku untuk bersenang-senang saja.

“Mikir apa?” Bian mencolek hidungku karena aku sempat melamun di depannya.

“Mikir, Mas Bian pasti tidak bisa menggauli Miranda dengan begitu bebas karena takut membuatnya tidak nyaman. Tapi kalau bersamaku pasti asal
Kafkaika

Kira-kira apakah yang ditelpon pria itu adalah Miranda yang sama dengan yang dipikirkan Melati? Ikuti terus ceritanya ya, Kak! Love you all 💕💕💕

| 6
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
sevenseasof7
wuiih... ternyata si Miranda maen juga
goodnovel comment avatar
sukabaca
lanjut thor, up yg bnyk ya Thor jgn hny 2 bab sj
goodnovel comment avatar
hanna es
siapa Thor buat Miranda selingkuh Saja Thor biar bian tinggalin dia
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 233 : Amnesia

    *Ibu kuminta langsung masuk ketika proses pemindahan ruangan Melati sudah selesai. Takut saja kalau dia bingung dan mencari-cari kami.Sementara itu aku menahan dokter untuk menanyakan kondisi istriku itu."Kami sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada nyonya. Sepanjang ini semua baik-baik saja. Hanya saja masih butuh istirahat total selama seminggu atau dua minggu kedepan untuk memulihkan dirinya sekaligus kita observasi lebih lanjut adakah hal yang sekiranya masih butuh penanganan.” Dokter itu menjelaskan kondisi Melati.Aku masih belum puas, dia bilang semua baik-baik saja tapi masih perlu observasi lagi?Aku butuh kepastian kondisi istriku. Kalau memang ada yang tidak baik, aku bisa langsung membawanya ke singapura atau ke tempat lain untuk menyembuhkannya. Untuk istriku kulakukan apapun sebisaku. “Tenanglah, Pak. Saya mengerti betul Anda sangat mencintai istri bapak. Kita berdoa saja semoga sudah tidak ada apa-apa lagi. Setelah pemeriksaan tadi semuanya baik, kok.”Aku

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 232 : Mengajak Vier Menjenguk Melati

    *“Vier sudah harum dan tampan, nanti harus pintar ya kalau dibolehin jenguk mama.” Dini yang mengurus anak itu berpesan.“Baik, Ante. Vier tidak nakal lagi, kok,” ujar anak itu sembari menampakkan rasa bahagia karena mau bertemu dengan orang yang sangat dirindukannya.Tiba-tiba Dini menatap Vier dengan heran dan terkejut.“Vier? Coba panggil nama Vier.”“Vier, Vierrrrrrr” anak itu mengulang ucapan pengasuhnya dengan menekankan huruf ‘r’ di akhir. Dia mau menunjukan kalau sudah bisa melafalkan namanya dengan benar dan tidak cadel lagi.“Wah, mama pasti senang dengar Vier bisa sebut namanya dengan benar.”Vier sudah tertawa bangga saja dipuji Dini.Aku yang sejak tadi menikmati kopiku baru berjingkat dan mengajak anak itu ke rumah sakit.“Apa perlu saya ikut, Pak?” tanya Dini.“Tidak perlu, Din. Sudah ada ibu dan Iqdam di sana. Kalau kau tidak repot, pergilah ke rumah Kalisari. Bantu Tante Aini di sana. Barangkali dia butuh bantuan,” ujarku padanya. Tante Aini dan Om Damar seminggu ini

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 231 : Melati Belum Sadar

    *“Sabar!” Om Damar mengelus pundakku untuk membesarkan hatiku.Dia tahu betul keresahanku. Belum adanya kepastian tentang kondisi Melati sungguh membuatku hampir gila.“Cemas, Om. Takut sekali Melati seperti Miranda dulu,” ujarku lirih dan sangat tak berdaya. Hanya kutampakkan itu di depan pamanku.“Huss. Jangan begitu. Kondisinya lemah karena dia juga sedang berisi. Apalagi baru selesai di kiret. Kita sama-sama berdoa semoga semuanya baik-baik saja.” Om Damar mencoba menguatkanku.Hanya saja rasa cemasku lagi-lagi menguasai ketika aku menghampiri tubuh yang terbaring di ranjang pesakitan itu, yang hingga kini masih tak sadarkan diri.Sudah hampir seminggu ini Melati tak membiarkanku bernapas dengan baik. Apalagi kalau mengingat Vier yang terus-terusan menanyakan kabar mamanya.Kasihan anak itu, belum juga lepas dari rasa traumanya karena peristiwa itu, kini mamanya bahkan belum bisa membuka matanya.“Sayang? Bangun ya. Buka matamu untukku dan Vier.” Kuelus lengannya dengan lembut.N

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 230 : Penghormatan Terakhir

    ~POV Fabian~ *Gundukan tanah itu masih memerah dengan tak banyak pelayat yang mengerubunginya.Sebagai penghormatan terakhir pada wanita yang dulu pernah menyulam cerita dalam perjalanan hidupku, kuikuti semua prosesi pemakamannya. Ikut memikul kerandanya bahkan ikut masuk untuk langsung menguburkannya.Ketika pelayat yang tak banyak itu mulai pergi satu persatu, aku masih tinggal demi seorang wanita yang hati dan perasaannya entah sehancur apa.Kuhampiri wanita itu dan kutawarkan untuk mendorong kursi rodanya kembali ke mobil.“Biar saya antar, Ma,” ucapku lembut padanya. Perlahan wajahnya mendongak dan menatapku dengan air mata yang berurai. Mungkin karena mendengarku masih memanggilnya mama untuk seorang mantan mertua yang pernah mengibarkan bendera perang pada mantan menantunya ini, yang kini malah sipaling repot mengurus pemakaman putrinya. “Bian…” tangisnya kembali pecah dan Soraya rebah di pelukanku.“Aku dan Miranda sudah mendapatkan balasan atas perbuatan kami. Maafk

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 229 : Vier Hilang(3)

    *“Farah bilang mau menjual anakku kalau aku tidak menyuruh Bian menikah dengannya.” Dini yang mendengar itu hanya tertawa kejut. “Jangan terpengaruh, Bu. Dia hanya mengancam Bu Melati. Lebih baik percayakan saja pada Pak Bian.”Aku yang tak bisa tenang tak bisa begitu saja mengiyakan saran Dini. Bagaimana kalau wanita itu nekat melakukannya?“Dengarkan saya, Bu. Pak Bian sudah dalam perjalanan ke rumah Farah untuk mengambil Vier. Saya yakin Pak Bian dan Paman Pomo pasti bisa mengatasi semua ini. Jadi jangan hiraukan wanita itu.”Saat kucoba membuat otakku berpikir yang posistif, voici note itu kuterima.[“Mama, boleh tan ante Falah jadi mamatu?”] itu suara Vier. Wanita itu pasti yang mengajarinya sementara anak sekecil itu tidak paham banyak hal.Dan di voice note berikutnya Vier terdengar menangis. [“No ante, jangan jual Vil. Vil mau jadi anak ante saja.”]Lebih gila lagi Farah kembali mengirim pesan suara Vier yang kini meraung ketakutan. [Tidak mau, Ante. Tidak mau. Vil takut

  • Gelora Cinta Istri 1 Miliar   Bab 228 : Vier Hilang(2)

    *Pria itu bilang hanya takut terseret-seret dimintai keterangan ke kantor polisi kalau mengaku tahu keberadaan Vier. Apalagi kasusnya penculikan.“Tidak akan kok, Pak. Santai saja! Terima kasih infonya,” ujar Dini menyahut karena aku sudah tak sabar menghubungi Bian setelah mengetahui informasi yang penting ini.Panggilanku segera diangkat Bian.Tanpa menunggunya menyahut, aku langsung mengatakan, “Mas, Farah yang membawa Vier.”Herannya Bian hanya mengiyakan saja.“Iya, Sayang. Ini aku dan Pomo sedang mengusahakan menghubunginya dan Miranda.” Kudengar keterangannya.“Mas? Kok aku tidak diberitahu sejak tadi?” Aku kesal.Bian selalu begitu, kenapa tidak memberitahuku kalau sudah tahu bahwa Vier dibawa Farah? Padahal aku sudah seperti orang gila mencari-cari Vier. Takut saja ada orang jahat yang mau menculik dan memperdagangkan anakku.“Aku maunya kamu istirahat di rumah, Sayang. Ini juga sudah usahakan untuk mengambil Vier, kok. Jangan kuatir Vier akan kembali dengan selamat,” ujar

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status