Beranda / Romansa / Gelora Hasrat si Kembar Smith / 131. Pamer Keharmonisan

Share

131. Pamer Keharmonisan

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-18 18:41:08

Laura dan Jolie tampak berjalan memasuki halaman kediaman. Mereka memakai baju olahraga ketat, sepertinya baru saja selesai lari-lari pagi.

Di balkon kamar, Angela dan Claus sedang minum kopi. Angela melihat wajah Laura berseri-seri dengan senyuman lebar ketika bicara dengan Jolie.

“Aku jadi ingat dulu tidak sengaja masuk kamarmu. Katanya, kamarmu tidak pernah dikunci. Apa kau sengaja karena Jolie sering menginap di sini? Supaya dia bisa masuk ke kamarmu kapan pun?”

Claus yang sedang menyeruput kopi hitam panas, tiba-tiba meludahkannya lagi ke dalam cangkir. Lidahnya terbakar oleh panas yang menyengat dan mengagetkan. Namun, Angela mengira jika itu pertanda ucapannya benar sampai membuat Claus terkejut.

Bangun tidur tadi, Claus sudah mendapatkan keinginannya. Claus berhasil merayu Angela, yang sepertinya sudah tak mengingat kekesalannya semalam.

‘Tapi, apa lagi sekarang?’

Angela menatap sinis pada Claus. “Iya, ‘kan? Berapa kali dia tidur di kamarmu?”

“Tidak pernah! Kenapa dia harus ti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Visitor
Tiga bab harusnya thor
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
yauda sih Angela, Claus jg kan udh jd suami mu . skrg fokus jalani n' prtahankan RT mu, bkn malah sibuk cemburu ga jls . dmn Claus sndiri udh trs²an meyakinkan mu . lama² nyebelin nii Angela, sm kaya Laura dlu cemburu ke Rachel !! Claus jg jgn cari mslh dgn libatin Jolie demi diperhatikan Angela !!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   132. Angela dan Jolie

    ‘Apa aku sudah berlebihan?’ Angela menyalahkan diri sendiri yang berperilaku kekanakan.“Aaak … buka mulutmu ….” Claus malah semakin menjadi-jadi. Dia menyuapi Angela tanpa memperhatikan wanita lain yang sedang memandangi. Dia tak peduli. Jika Angela puas dengannya, Angela tak akan menolaknya malam ini.“Aku sudah kenyang.” Angela mendorong tangan Claus dengan lembut. Dia jadi tak enak hati karena suasana di meja makan jadi terasa aneh. Laura pun sampai tak bisa berkata-kata. Mungkin, mereka tahu jika Jolie akan terluka.Akan tetapi, Claus masih belum sadar. Dia meninggalkan sedok, lalu mengusap perut Angela dengan mesra.“Apa bayi papa sudah kenyang, hmm?”“C—Claus ….” Semua orang memandang ke arah mereka. Angela jadi malu sendiri.“Apa Angela benar-benar sudah mengandung?” tanya Laura.Kening Angela mengerut. Bukankah Laura yakin bahwa dirinya mengandung? Tetapi, mengapa Laura tampak terkejut?“Iya, Mama. Angela sepertinya sudah mengandung cucumu,” jawab Claus, entah mendapat k

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   131. Pamer Keharmonisan

    Laura dan Jolie tampak berjalan memasuki halaman kediaman. Mereka memakai baju olahraga ketat, sepertinya baru saja selesai lari-lari pagi.Di balkon kamar, Angela dan Claus sedang minum kopi. Angela melihat wajah Laura berseri-seri dengan senyuman lebar ketika bicara dengan Jolie.“Aku jadi ingat dulu tidak sengaja masuk kamarmu. Katanya, kamarmu tidak pernah dikunci. Apa kau sengaja karena Jolie sering menginap di sini? Supaya dia bisa masuk ke kamarmu kapan pun?”Claus yang sedang menyeruput kopi hitam panas, tiba-tiba meludahkannya lagi ke dalam cangkir. Lidahnya terbakar oleh panas yang menyengat dan mengagetkan. Namun, Angela mengira jika itu pertanda ucapannya benar sampai membuat Claus terkejut.Bangun tidur tadi, Claus sudah mendapatkan keinginannya. Claus berhasil merayu Angela, yang sepertinya sudah tak mengingat kekesalannya semalam.‘Tapi, apa lagi sekarang?’Angela menatap sinis pada Claus. “Iya, ‘kan? Berapa kali dia tidur di kamarmu?”“Tidak pernah! Kenapa dia harus ti

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   130. Resah

    ‘Kenapa harus menurunkanku?’ Angela kecewa. Setelah melihat Jolie, Claus tampak berbeda. Suaminya itu bukan hanya terkejut, tapi juga tampak gugup.‘Apa dia khawatir Jolie akan cemburu? Apa masih perlu memikirkan perasaan Jolie dibanding perasaanku?’Angela mungkin hanya berpikir buruk dan tak seperti kenyataan. Biar bagaimanapun, Claus dan Jolie sudah dekat sejak kecil, memiliki hubungan panjang dengan banyak kenangan. Angela merasa seperti orang asing yang hanya mengganggu.“Apa kabar, Claus?” sapa Jolie sambil tersenyum.“Oh, kau di sini ….”Angela diam-diam pergi. Meninggalkan suaminya untuk berbincang dengan Jolie yang sudah lama tak ditemui. Dia merasa tak punya tempat di antara ketiga orang itu. Dia hanya orang baru yang tiba-tiba muncul dan mungkin akan membuat suasana menjadi canggung.“Kenapa kau meninggalkanku?”Claus tahu-tahu sudah berjalan di sisinya. Angela sedikit terkejut karena berpikir Claus lebih memilih menemani tamu berharga keluarga Smith itu terlebih dulu.“K

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   129. Ancaman Kecil

    Bibir merah muda dari pemilik wajah mungil itu mengatup setelah ternganga singkat, kemudian melengkung membentuk senyuman manis. “Selamat malam. Kau pasti Angela.” Suara merdunya membuat Angela tertegun sejenak.Angela mendadak ingin memeriksa penampilannya. Dia baru saja makan dan belum menggosok gigi. Apakah wajahnya juga berminyak?Dia tak mau menunjukkan penampilan buruk di depan Jolie Foster.“Selamat malam.” Angela menjawab Jolie dengan canggung.Dia menatap Jolie dari kepala sampai kaki tanpa kentara dan singkat. Mendadak merasa rendah diri. Wanita cantik itu seperti yang dirumorkan orang-orang karena berhasil memikat tiga pria muda yang diincar banyak wanita.“Apa kalian baru pertama ini bertemu?” Collin tahu, tapi entah mengapa pura-pura bertanya. “Perkenalkan, Angela, dia adalah Jolie Foster. Mulai hari ini, Jolie akan menginap di sini, juga ikut membantu persiapan acara pernikahanmu.”Angela sibuk mengamati Jolie, hanya mengangguk singkat. Adakah tanda-tanda bahwa wanita i

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   128. Tamu Mengejutkan

    Kejanggalan yang Angela rasakan dari sikap Laura itu bertambah semakin besar. Saat mereka makan malam, ibu mertuanya jarang membuka suara. Laura hanya fokus memasukkan suap demi suap makanan seperti sedang memaksakan diri.Angela ingin membicarakan keanehan Laura dengan Claus. Namun, Claus juga langsung sibuk meneruskan pekerjaan yang tertunda seharian ini.Setelah makan siang tadi, Claus ke ruang kerja di kediaman sampai sore. Ketika berada di kamar, pria itu juga sibuk dengan laptopnya.“Apa makanannya bukan seleramu?” Claus membuyarkan lamunan istrinya.“Tidak. Aku hanya sedikit mual setelah perjalanan jauh.”Claus langsung menaruh sendok dan garpu. Dia mengusap perut Angela penuh perhatian.“Apa kau sudah mengandung? Sebaiknya aku memanggil dokter setelah makan malam. Kita tidak boleh terlambat mengetahui kehamilanmu.”“Tidak mungkin secepat ini, Claus! Kau ini ada-ada saja!”Claus mendekat, berbisik mesra pada Angela, “Rahimmu terlalu penuh dengan benihku dan mungkin jadi dengan

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   127. Oleh-Oleh

    “Aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu, Claus. Mari makan siang bersama di taman belakang setelah ini,” ajak Laura sambil membuka tumpukan oleh-oleh yang menggunung.“Mama sendiri yang memasak?” Sudut mulut Claus berkedut-kedut gelisah.“Tidak. Aku hanya memotong sayur.”Claus menghela napas lega.“Dasar anak durhaka,” gerutu Asher sambil melihat isi kotak kecil miliknya.Dari puluhan kotak-kotak yang berisi oleh-oleh itu, hanya ada satu untuk ayahnya. Itupun Angela yang membelikan.“Maaf, Papa. Aku tidak tahu seleramu, jadi hanya membelikan satu oleh-oleh yang kupikir dapat berguna untukmu. Walaupun sepertinya Papa sudah punya banyak.” Asher Smith sudah memiliki segalanya. Angela sempat bingung harus membelikan sesuatu untuk ayah mertua kayanya. Akhirnya, dia memilih jam tangan mewah dari perancang terkenal di negara tropis itu.Asher menatap hangat pada Angela, terharu oleh ketulusannya. Dia memeluk kotak kecil berisi jam tangan mewah itu penuh syukur.“Aku akan sering memakainya

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   126. Pulang

    Bulan madu indah itu akhirnya berakhir. Angela sebenarnya masih enggan pulang, ingin terus berduaan dengan suaminya. Claus pun juga merasakan hal yang sama. Namun, banyak pekerjaan yang menanti mereka. Selain itu, mereka juga perlu menyiapkan pesta pernikahan yang akan diselenggarakan dua minggu lagi.Saat ini, mereka sudah di dalam pesawat pribadi milik Asher Smith, di dalam kamar luas nan mewah. Mereka berbaring di ranjang, saling berpelukan, setelah pesawat lepas landas.“Claus, apa kau tidak mau mengenalkanku dengan Jolie? Selama ini, aku mungkin hanya salah paham padanya. Siapa tahu, setelah kami berkenalan, aku juga bisa akrab dengannya.”Angela mulai membuka diri kepada teman dekat wanita suaminya, yang katanya sudah dianggap sebagai anak perempuan. Ketimbang pusing sendiri memikirkan apa yang membuatnya gelisah, Angela lebih memilih untuk mengenal Jolie secara pribadi.Siapa tahu, mereka bisa berteman.Akan tetapi, Claus tampak tak senang. Bukan karena tak mengizinkan Angela

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   125. Saling Menipu

    Tubuh Angela bergerak naik-turun dengan cepat. Tangannya meremas pundak Claus dengan erat. Kepalanya sedikit mendongak, akan mendapatkan puncak nikmat.“Tunggu aku … jangan keenakan sendiri,” ucap Claus dengan suara berat, dikuasai oleh hasrat.“Aku tidak tahan lagi, Claus … cepatlah sedikit.”Claus mendadak mengangkat Angela, memutar badannya, dan mengungkung di atasnya. Angela tersentak oleh hunjaman cinta yang begitu nikmat.“C–Claus ….”Claus bergerak sangat cepat dan tak terhentikan. Peluhnya menetes di tubuh Angela.“Sayang … ough ….”Dan akhirnya berhenti dalam entakan dalam. Merasakan cengkeraman kuat yang membuat bulu kuduknya meremang.“Kau menyukainya?” Claus mengecup kening Angela.Angela mengangguk tanpa malu. “Apa kau lelah?”“Kenapa? Apa kau masih ingin?”Angela berpaling dengan pipi merona. “Aku ingin mencoba sesuatu.”Claus tersenyum lebar. Dia tak salah memilih pasangan hidup yang memiliki keinginan sama, dapat mengimbanginya, serta membuat semua fantasinya menjadi ny

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   124. Malam Terakhir

    “Ayah!” bentak Duke.Billy tak mengindahkan putranya. Dia mengedikkan bahu acuh tak acuh, lalu berkata, “Kalau aku, sih, akan sangat malu hanya membayangkannya saja. Untungnya, putraku cukup terhormat untuk tidak melakukan perbuatan memalukan itu!”Duke segera menyeret sang ayah pembuat masalah. “Maaf, Tuan Asher, kami akan segera pergi!”Namun, Billy masih berseru dari kejauhan. “Ayo, berkelahi denganku, Kakek! Aku akan menghajar wajahmu sampai babak belur!”…Sesampainya di mobil, Duke langsung menegur ayahnya, “Kenapa Ayah malah bicara seperti itu setelah menyuruhku untuk tidak ikut campur?!”Billy duduk dengan santai sambil memainkan permainan di ponselnya. “Ada yang salah? Asher Smith harus dipancing dulu sampai marah agar cepat bergerak. Aku gemas melihatnya diam saja hanya karena masalah ini cukup rumit baginya. Tidak seperti Asher yang selama ini aku kenal.”“Tapi, tidak harus seperti itu caranya!”Billy menyimpan ponsel di saku setelah muncul kata ‘Game Over’ dalam permainan.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status