Home / Romansa / Gelora Hasrat si Kembar Smith / 146. Tidak Bermaksud Buruk?

Share

146. Tidak Bermaksud Buruk?

Author: VERARI
last update Last Updated: 2025-05-26 16:09:02
Sementara itu, Angela juga berniat meninggalkan lokasi. Namun, dia malah jatuh bersimpuh sampai lututnya ambruk lebih dulu ke lantai.

‘Jadi, aku sudah mencelakakan Travis secara tidak langsung? Kenapa Collin sampai berbuat buruk seperti itu? Apa Mama Laura hanya menebak-nebak saja?’

Tidak. Angela telah mendengar semua dengan jelas. Dia tak bisa menyangkalnya meski ingin.

“Nyonya Angela, apa Anda baik-baik saja?” Seorang pelayan yang melintas langsung membantu Angela berdiri. “Apa yang terjadi? Apa Anda terpeleset? Saya akan memanggil pelayan yang bertugas membersihkan lantai di sini untuk bertanggung jawab!’

“T—Tidak. Antar … antarkan ke kamarku saja,” pinta Angela dengan suara serak.

Bertepatan ketika Angela kembali ke kamar, Claus juga baru saja kembali.

“Istriku … maaf seharian ini aku sibuk menyambut tamu. Kau pasti merindukanku, bukan?”

Claus merentangkan tangan, menunggu Angela datang memeluknya. Namun, Angela hanya berdiri menatap nanar dirinya.

‘Apa Claus sudah tahu masalah in
VERARI

Maaf ya kemarin nggak bisa update. Hari ini akan didobel, jadi update lebih awal.

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Visitor
Kok Collin jadi psikopat wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   153. Kejujuran yang Berbahaya

    Pasangan itu pergi ke ruang makan sambil bergandengan tangan dengan senyuman lebar. Namun, mereka segera berwajah datar setelah sampai di ruang makan.“Apa Tuan Rangga tidak makan bersama kita?” bisik Angela. “Paman sudah pindah ke hotel pagi tadi.”Hanya ada Asher dan Collin di ruangan itu. Sementara orang tua Angela bepergian sejak dini hari ke tempat sanak saudara terdekat untuk memberikan undangan pernikahan putri mereka sendiri.“Jangan berdiri di depan pintu, Claus,” tegur Laura lirih dan serak.Angela dan Claus sontak memutar badan. Angela menatap ibu mertua dan suaminya bergantian dengan raut wajah murung.Baru beberapa saat lalu Claus terlihat sangat bahagia. Namun, ketika melihat wajah cantik ibunya tampak sayu, bibir Claus melengkung ke bawah.Sudah jelas bahwa Laura menangis semalaman. Riasan tipis itu tidak bisa menutupinya.Angela tak kuasa melihat kesedihan suaminya. Dia sudah berkali-kali mendengar jika Laura adalah sosok yang sangat disayangi Claus. Bahkan, Claus tid

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   152. Istri Berbakti

    Angela bangun pagi-pagi buta. Sebelum-sebelumnya, dia termasuk wanita pemalas yang tak mau tergesa-gesa melakukan aktivitas.Pikiran Angela tercerahkan setelah melihat tindakan Claus semalam. Dia berjanji pada diri sendiri akan melayani suaminya yang memiliki hati suci bagaikan malaikat itu dengan sangat baik.Selesai mandi, dia membereskan kamar, tak seperti dirinya yang biasanya. Dia menata baju-baju kotor suaminya yang berserakan di walk-in closet.“Apa sebaiknya aku mencuci baju Claus sendiri?”Angela mengangguk penuh keyakinan. Dia membawa pakaian kotor itu ke kamar mandi, menuangkan sabun mandi cair ke ember untuk mencuci pakaian. Dengan begitu, dia sudah selangkah menjadi istri yang berbakti pada suaminya.“Kalau dipikir-pikir, selama ini pelayan mencucikan baju suamiku. Secara tidak langsung, para pelayan itu juga menyentuh kesucian tubuh suamiku.”Sebagai catatan, Angela tidak pernah sekali pun mencuci pakaian. Saat ini, dia hanya memutar-mutar pakaian kotor di dalam ember be

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   151. Saling Mengancam

    John tampak tak senang. Mulutnya terbuka akan menolak keputusan Adam, tapi ayah Asher Smith itu malah mengalihkan pembicaraan.“Bagaimana kabar Aurora? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Apa dia masih cantik dan dingin seperti dulu?” tanya Adam kepada Billy.Billy memicingkan mata, mencoba menerka apa yang diinginkan Adam dengan membahas ibunya. Namun, dia gagal membaca ekspresi Adam yang tenang, seolah-olah tak memikirkan apa pun.“Biasa saja. Tidak ada hal yang baru darinya, kecuali temperamennya yang semakin berlebihan.”Adam terkekeh. “Sudah sewajarnya orang yang semakin tua memiliki emosi yang lebih meluap-luap. Sama juga denganku. Aku pun akan marah besar kalau sampai salah satu cucu kesayanganku dipenjara, walaupun aku sudah tidak pernah marah lagi.”Billy menyeringai. Adam sedang mengancamnya!Semua orang yang ada di sana tahu perangai Adam Smith di masa lalu. Pria berhati dingin yang akan melakukan apa pun demi mendapatkan tujuannya. Hanya setelah menikah, sosok Adam ber

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   150. Perjodohan Dadakan

    Di lantai atas kediaman Smith masih terjadi keributan antara Asher dan salah satu si kembar. Sementara Billy menunggu di ruang kerja Asher.Pria itu berjalan pelan mengelilingi ruangan, mengangkat satu persatu benda-benda yang menarik perhatiannya. Tampaknya, amarah Billy telah mereda setelah melihat kemarahan Asher.Namun, kali ini Billy tak begitu senang setelah melihat Asher marah. Jika dirinya di posisi Asher, dia pun harus berpikir keras dengan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi putra angkat kesayangannya.“Tuan, apa tidak sebaiknya kita kembali saja? Di sini adalah sarang musuh.” James terlihat waspada, sesekali melihat ke arah luar, di mana banyak pengawal Asher menjaga koridor.“Tidak. Masalah ini harus segera diselesaikan. Aku tidak bisa menahan Jolie lebih lama di apartemenku. Dia sangat berisik dan mengganggu. Duke juga akan khawatir kalau membiarkan Jolie kembali ke rumah ini. Kalaupun pulang ke rumah John … ah … kenapa aku jadi ikut pusing?!”Billy mengambil buku d

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   149. Ada Untukmu

    Claus ternganga tak percaya. Dia teringat kedatangan Billy di apartemennya, yang mendadak membicarakan tentang Travis.Seperti dugaan Angela sebelumnya, Billy belum sempat mengatakan semua informasi yang sebenarnya. Namun, Claus justru memikirkan pelaku lain setelah Billy menyinggung kecelakaan Travis. Oleh karena itu, dia sempat gugup ketika Angela bertanya.“Dari mana kau mendengar itu?!” desak Claus. Memegang kedua lengan Angela, lalu mengguncang badannya.Angela pun ikut terkejut. Dia pikir, Claus sudah mengetahuinya, setelah Claus membahas perbuatan Collin yang menjebak mereka terlebih dulu.“Angela! Apa pertanyaanmu itu hanya asumsi atau kau memang tahu dari seseorang?!” Claus meninggikan suara. Tangannya gemetar menahan kekuatan agar tak menyakiti lengan Angela.Angela menunduk, merasa bersalah. “Aku … tidak sengaja mendengar pertengkaran Collin dan Mama Laura.”Tangan Claus jatuh dari lengan Angela dengan lemas. Mulutnya masih terbuka, tak dapat menutupi keterkejutan.“Aku pik

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   148. Tidak Tahu?

    Suara pecahan kaca terdengar setelahnya. Kamar Claus dan Collin sangat luas, tapi keributan itu masih terdengar sampai di kamar mereka.“Tunggu, Claus!” cegah Angela panik.Claus berhenti saat menggenggam kenop pintu. “Kau jangan meniru mama yang selalu membela dan memanjakan Collin! Sekarang lewat tengah malam, dan dia sudah keterlaluan mengganggu ketenangan orang!”Selain khawatir Collin akan melukai suaminya, di mana cara Angela menilai Collin telah berubah total, tapi dia juga tak sudi membiarkan Claus gegabah keluar tanpa memperhatikan penampilan.“Setidaknya pakai celanamu dulu kalau mau keluar! Apa kau ingin memamerkan tubuhmu?!”Claus terkesiap menatap dirinya sendiri. Setelah menghabiskan waktu bulan madu selama dua minggu, dia jadi terbiasa tak menutupi tubuhnya ketika tidur.“Astaga! Kenapa kau menelanjangiku dan tidak bilang-bilang dulu?!”Angela menepuk keningnya. Sungguh lelah menghadapi kegilaan suaminya. Claus sendiri yang mengatakan ingin memijat Angela tanpa busana d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status