Claus mulai mulai ... udah segera, pakai secepatnya pula 🫥
“Anda dan Tuan Claus bukan kembar identik. Walaupun memang kembar identik, tetapi tidak ada bukti ilmiah jika pikiran kembar identik bisa saling terhubung,” terang seorang psikolog.Collin mendatangi psikolog kenalan ayahnya. Pikirannya tidak beres akhir-akhir ini karena terus terbayang Angela Quinn. Padahal, dia selalu menggumamkan nama Jolie, tetapi berakhir dengan bayangan wajah Angela yang muncul dengan ekspresi menggoda.“Ikatan batin saya dengan Claus cukup kuat sejak kecil. Apa itu tidak ada pengaruhnya dengan keanehan pikiran saya saat ini?”“Ikatan batin bisa terjadi bukan hanya karena kalian kembar. Jika hubungan Anda dengan seseorang sangat dekat, koneksi emosional dapat terjalin, namun bukan berarti bisa membaca pikiran masing-masing dengan akurat.”Collin masih tak mengerti. Jika bukan karena mereka kembar, kenapa dia bisa memikirkan Angela?Tidak, dia tak pernah memikirkan Angela! Bayangan Angela muncul dengan sendirinya!Angela-lah yang menghantuinya. Itu bukan karena k
Angela ternganga lebar. Apa ayah mertuanya jadi kehilangan akal sehatnya karena mengurus masalah Collin?“Papa! Apa-apaan kau!!” teriak Collin.Tubuh Asher melemas meski pandangannya masih jelas. Tapi, sikapnya sudah seperti orang yang benar-benar sekarat.“Aku menyayangimu, Cla—”BUK!!Claus menendang kaki ayahnya. Dia marah sekali karena Asher tiba-tiba menyerobot kue cinta buatan istrinya.Angela sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat camilan istimewa yang dibumbui dengan cinta hanya untuknya. Tapi, Asher malah memakannya!Bisa-bisa, Asher jatuh cinta pada Angela!Claus menarik kerah Asher, mengguncang badannya dengan kasar. “Cepat ludahkan!! Muntahkan kue itu, Papa!”Asher benar-benar terkejut. Claus sangat panik menyuruhnya memuntahkan kue buatan Angela.‘Jadi, Angela benar-benar ingin meracuni Claus!’“Papa, kenapa Papa tega sekali makan kue buatanku?” Angela sangat murung dan kecewa. Claus yang melihat istrinya kecewa bukan main karena tidak bisa menyuapinya makan,
“Papa! Kau tidak bisa seenaknya mengusirku! Aku punya pekerjaan di sini dan kehidupan di negara ini! Aku punya hak memutuskan masa depanku sendiri!”“Aku tidak suka bicara dengan pemabuk. Kalau ingin protes, tunjukkan sopan santunmu,” ketus Asher.Asher merangkul putrinya keluar sambil menenangkan. Claus juga meninggalkan Collin yang ambruk lemas ke lantai.Setelah Collin benar-benar sadar dari mabuk, dia segera merapikan diri. Lukanya telah dibalut perban. Kemudian menemui Asher di ruang kerjanya.Waktu telah menunjukkan jam sepuluh malam. Asher berniat kembali ke kamar, tapi Collin bersikeras bicara dengan ayahnya saat ini juga.“Papa, aku mohon, batalkan keputusanmu mengirimku ke luar negeri,” pinta Collin, saat ini jauh lebih tenang.Asher mengamati putranya sejenak, lalu menjawab, “Aku akan memberimu tiga pilihan.”Collin menelan ludah saat melihat keseriusan ayahnya.“Pertama, kau akan memimpin perusahaan kita di luar negeri selama lima tahun. Kau bisa perlahan melupakan Jolie da
Aroma alkohol menguar dari mulut Collin. Dia meninggalkan pekerjaan dan hanya mabuk-mabukan di bar.“Aku harus membujuk kakek,” lirihnya.Collin membuat janji bertemu dengan Adam sebelumnya. Namun, Regina Smith—neneknya—selalu mengangkat panggilan telepon Collin.Collin tak bisa mengatakan keinginannya di depan neneknya. Regina pasti akan menuruti Asher yang membatalkan perjodohannya dengan Jolie.“Sialan kau, Duke!”Collin bahkan tak merasakan sakit meski buku-buku jarinya berdarah. Dia sibuk membuat simulasi rencana-rencana, yang pada akhirnya berakhir dengan kebuntuan.“Apa kau sudah kehilangan kewarasanmu?!” tegur Claus, yang akhirnya menghampiri Collin.Sementara itu, Angela hanya berdiri di dekat luar pintu. Dia menunggu Claus menasihati kembarannya.Lana muncul dari ujung koridor. Adik iparnya itu berjalan cepat dengan wajah merah padam.“Lana, apa yang—” Lana berlalu melewati Angela. Dia tampak sangat marah.“Collin Smith! Kenapa kau tega sekali padaku?!” teriak Lana.Lana la
Angela dan Claus sudah sampai ke dalam mobil. Claus hanya mengirim pesan pada Duke dan tidak bisa berpamitan secara langsung.“Mau makan siang di mana, Ratu?” tanya Claus dengan senyuman manis.Si sopir tersenyum haru. Ekspresi Claus sekarang jauh lebih segar dan sikapnya menjadi lebih hangat. Pria itu sudah banyak melihat Claus berkelahi dengan teman-teman sekolah dan kuliah, tetapi Claus sekarang menjadi pria manis setelah menikah.“Di rumah saja. Mama pasti menunggu kita. Aku sudah janjian akan masak dengan para mama.” Angela tersenyum riang.Claus menelan ludah susah payah. “Kita jemput Nyonya Vina dulu, ya? Nyonya Vina memaksa ingin ikut memasak bersama kalian,” dustanya.Vina Cakrawala punya usaha katering dan pabrik makanan ringan besar di negaranya. Tentu saja, wanita itu bisa memasak dengan benar. Angela bisa belajar darinya.“Jangan, Claus. Katanya, Tuan dan Nyonya Cakrawala datang lebih cepat sekalian ingin liburan. Sebaiknya kita jangan mengganggu mereka.”Bujukan Claus ga
“Hah?” Angela seperti orang linglung.Angela sejak tadi hanya memikirkan bagaimana perasaan Claus setelah mendengar isi hati Jolie. Dia sangat resah membayangkan reaksi Claus.Angela jadi membandingkan dirinya sendiri dengan Jolie. Tak elak, dia menjadi rendah diri.Di mata Angela, Jolie adalah wanita yang cantik dan terkadang tampak imut. Suara Jolie pun merdu, bahkan isakan tangisnya seperti melodi yang mengguggah hati.Claus pasti akan terpikat oleh wanita itu dan berusaha menghapus air matanya, pikir Angela.Angela memang terkejut oleh perasaan Duke. Namun, dia lebih takut membayangkan Claus akan meninggalkan dirinya karena memilih Jolie.Akan tetapi, apa yang malah Claus katakan sekarang?“Aku tidak penyakitan! Kulitku hanya putih seperti mamaku! Aku bersumpah akan berjemur setiap pagi sampai kulitku kecokelatan!”Mulut Angela masih terbuka. Dia sungguh tak tahu dan bingung dengan apa yang dikatakan suaminya.“Selain itu, kalau aku tidak berhasil melengserkan Asher Smith, aku aka