Jadi kangen Julian mode awal di Presdir Tampan itu Ayah Anakku … karakter fav >.<
Claus Smith sedikit membusungkan dada saat keluar dari mobil. Para wartawan diberikan tempat khusus untuk mengambil gambar di luar agar tidak mengganggu pesta. Hanya ada segelintir wartawan yang diizinkan sampai masuk ke dalam.Di tengah perhatian orang, Claus tampak sangat percaya diri dan sedikit berlebihan. Ketika mulai melangkah, dia hanya melirik sinis pada setiap wartawan yang memberinya pertanyaan.Dia tak harus bersikap ramah kepada mereka. Untuk apa? Senyumnya hanya diperuntukkan bagi Angela. Dan hal tersebut cukup meyakinkan orang-orang bahwa pria itu adalah Claus Smith, bukan kembarannya.“Selamat atas pernikahan Anda, Tuan Claus! Apa benar, Tuan Collin juga akan segera menikah?”Claus berhenti di depan penanya. Tatapannya tajam nan mengintimidasi.Wanita yang berprofesi sebagai wartawan senior itu bergidik, seakan-akan sedang berhadapan dengan Asher Smith.“Jangan berani menanyakan nama saudara kembarku di hari bahagiaku! Kalau sampai ada yang menghubungkan kami, aku tidak
Collin merinding dengan pikirannya sendiri. Kenapa dia jadi menginginkan pernikahan dengan istri seperti milik Claus?‘Kenapa harus Angela? Aku tidak mau membuat masalah lagi atau merusak kebahagiaan Claus.’“Woi, bocah jahat! Kemari kau!” seru Claus.Collin perlahan mendekat. Semakin dekat dengan mereka, debaran jantungnya semakin kuat.“Kenapa?”Claus terbahak-bahak. “Lihat dia, ratuku! Dia bahkan tidak mengelak dipanggil jahat!”Angela tersenyum tipis, tak mau menyinggung Collin walaupun sebenarnya juga ingin terbahak.Collin malah terpana melihat senyuman itu!‘Celaka! Ada apa dengan jantungku?!’Collin tak mendengarkan Claus. Suara debaran jantungnya seakan menyelimuti dirinya.“Kenapa kau menatap istriku seperti itu?” Claus berdiri di depan Angela, menutupi dari pandangan Collin.“Apa?! Siapa yang melihat istrimu?! Jangan ganggu aku!”Collin pun meninggalkan mereka.Benar. Ada yang salah dengan perasaannya. ‘Aku mencintai Jolie. Hanya Jolie seorang ….’Collin sudah melakukan be
“Anda dan Tuan Claus bukan kembar identik. Walaupun memang kembar identik, tetapi tidak ada bukti ilmiah jika pikiran kembar identik bisa saling terhubung,” terang seorang psikolog.Collin mendatangi psikolog kenalan ayahnya. Pikirannya tidak beres akhir-akhir ini karena terus terbayang Angela Quinn. Padahal, dia selalu menggumamkan nama Jolie, tetapi berakhir dengan bayangan wajah Angela yang muncul dengan ekspresi menggoda.“Ikatan batin saya dengan Claus cukup kuat sejak kecil. Apa itu tidak ada pengaruhnya dengan keanehan pikiran saya saat ini?”“Ikatan batin bisa terjadi bukan hanya karena kalian kembar. Jika hubungan Anda dengan seseorang sangat dekat, koneksi emosional dapat terjalin, namun bukan berarti bisa membaca pikiran masing-masing dengan akurat.”Collin masih tak mengerti. Jika bukan karena mereka kembar, kenapa dia bisa memikirkan Angela?Tidak, dia tak pernah memikirkan Angela! Bayangan Angela muncul dengan sendirinya!Angela-lah yang menghantuinya. Itu bukan karena k
Angela ternganga lebar. Apa ayah mertuanya jadi kehilangan akal sehatnya karena mengurus masalah Collin?“Papa! Apa-apaan kau!!” teriak Collin.Tubuh Asher melemas meski pandangannya masih jelas. Tapi, sikapnya sudah seperti orang yang benar-benar sekarat.“Aku menyayangimu, Cla—”BUK!!Claus menendang kaki ayahnya. Dia marah sekali karena Asher tiba-tiba menyerobot kue cinta buatan istrinya.Angela sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat camilan istimewa yang dibumbui dengan cinta hanya untuknya. Tapi, Asher malah memakannya!Bisa-bisa, Asher jatuh cinta pada Angela!Claus menarik kerah Asher, mengguncang badannya dengan kasar. “Cepat ludahkan!! Muntahkan kue itu, Papa!”Asher benar-benar terkejut. Claus sangat panik menyuruhnya memuntahkan kue buatan Angela.‘Jadi, Angela benar-benar ingin meracuni Claus!’“Papa, kenapa Papa tega sekali makan kue buatanku?” Angela sangat murung dan kecewa. Claus yang melihat istrinya kecewa bukan main karena tidak bisa menyuapinya makan,
“Papa! Kau tidak bisa seenaknya mengusirku! Aku punya pekerjaan di sini dan kehidupan di negara ini! Aku punya hak memutuskan masa depanku sendiri!”“Aku tidak suka bicara dengan pemabuk. Kalau ingin protes, tunjukkan sopan santunmu,” ketus Asher.Asher merangkul putrinya keluar sambil menenangkan. Claus juga meninggalkan Collin yang ambruk lemas ke lantai.Setelah Collin benar-benar sadar dari mabuk, dia segera merapikan diri. Lukanya telah dibalut perban. Kemudian menemui Asher di ruang kerjanya.Waktu telah menunjukkan jam sepuluh malam. Asher berniat kembali ke kamar, tapi Collin bersikeras bicara dengan ayahnya saat ini juga.“Papa, aku mohon, batalkan keputusanmu mengirimku ke luar negeri,” pinta Collin, saat ini jauh lebih tenang.Asher mengamati putranya sejenak, lalu menjawab, “Aku akan memberimu tiga pilihan.”Collin menelan ludah saat melihat keseriusan ayahnya.“Pertama, kau akan memimpin perusahaan kita di luar negeri selama lima tahun. Kau bisa perlahan melupakan Jolie da
Aroma alkohol menguar dari mulut Collin. Dia meninggalkan pekerjaan dan hanya mabuk-mabukan di bar.“Aku harus membujuk kakek,” lirihnya.Collin membuat janji bertemu dengan Adam sebelumnya. Namun, Regina Smith—neneknya—selalu mengangkat panggilan telepon Collin.Collin tak bisa mengatakan keinginannya di depan neneknya. Regina pasti akan menuruti Asher yang membatalkan perjodohannya dengan Jolie.“Sialan kau, Duke!”Collin bahkan tak merasakan sakit meski buku-buku jarinya berdarah. Dia sibuk membuat simulasi rencana-rencana, yang pada akhirnya berakhir dengan kebuntuan.“Apa kau sudah kehilangan kewarasanmu?!” tegur Claus, yang akhirnya menghampiri Collin.Sementara itu, Angela hanya berdiri di dekat luar pintu. Dia menunggu Claus menasihati kembarannya.Lana muncul dari ujung koridor. Adik iparnya itu berjalan cepat dengan wajah merah padam.“Lana, apa yang—” Lana berlalu melewati Angela. Dia tampak sangat marah.“Collin Smith! Kenapa kau tega sekali padaku?!” teriak Lana.Lana la