Share

BAB IV

Karena fakta nya Lucky sudah ada pacar bahkan sudah sangat akrab dengan nya. Dan Leni pun takut Susi akan kecewa terlalu dalam kepada Lucky. karena ini adalah pertama kali nya Susi mengenal lebih jauh tentang seorang laki-laki. Sudah barang tentu Leni sangat hawatir kepada teman nya itu, karena ia adalah satu-satu nya teman dekat Susi.

“Hei gembel ternyata kamu juga memiliki teman perempuan ya! " seru Robert yang baru saja masuk kantin setelah mendapat hukuman push up.

Lucky pun tidak bergeming sedikit pun dengan kata-kata Robert yang barusan ia katakan dan terus saja menyantap makanan nya dengan lahap. Merasa tidak di respon Robert pun mulai beralih mengganggu Helen.

“Hei cantik. Sejujur nya kamu itu tidak pantas satu meja dengan gembel seperti Lucky.

Lebih baik kau satu meja dengan ku.” Seru Robert menggoda.

“Hallo boy memang nya kamu itu siapa ?" berani-berani nya kamu menyuruh ku se enak jidat mu.”

Helen mulai geram dengan perbuatan Robert yang terus mengintimidasi siapa pun yang dia mau. Lagian Lucky adalah teman baik ku saat SD dahulu.

” Tiba-tiba tangan Helen di tarik oleh Lucky, dan secara reflek Helen hanya mampu mengikuti Lucky kemana ia akan membawa Helen pergi. Setelah agak jauh dari kantin. Lucky melepaskan pegangan tangan Helen.

“Helen kamu tidak perlu menanggapi serius kata-kata Robert barusan. Sebenar nya ia hanya ingin memamerkan kekayaan orang tua nya yang yang tidak seberapa.”

Sebenar nya mudah saja untuk Lucky mencari alasan menghindar dari Robert, karena Lucky adalah seorang yang suka kedamaian, ketenangan serta mecari teman sebanyak-banyak nya.

Kring-Kring-Kring bunyi lonceng sekolah terdengar se seluruh penjuru sekolah Trianggel menandakan jam istirahat telah selesai, dan semua perserta bergegas kembali ke kelompok kecil mereka masing-masing.

”Robert, Robert tunggu aku,” teriak gadis di belakang nya sambil berlari ke arah Robert. Ternyata tidak lain pemilik suara merdu itu adalah Leni. Robert pun memelankan langkah kaki nya dan bertanya.

“Ada apa ?" aku sangat tidak mood hari ini. jika ada pertanyaan cepat katakan. Kalau tidak aku akan segera pergi.”

Tanya Robert dengan ketus. Jika di ingat-ingat memang hari ini Robert mengalami banyak kesialan, dan biang kesialan nya itu setelah ia menabrak Lucky pagi tadi.

”Begini aku ingin meminta bantuan mu. untuk mendapatkan kontak w******p Heri yang tampan itu berasal dari kelompok hiu.”

Leni menjelaskan dengan detail tentang masalah nya kepada Robert, dan ia pun berharap Robert dapat membantu nya. Lalu Robert pun tersenyum penuh arti.

”Kalau aku memberikan kontak Whatsaapp Heri aku dapat apa dari mu ?” tanya Robert kepada Leni. Kamu dapat semua yang kamu mau. kecuali kehormatan ku.

Robert yang mendengar perkataan Leni pun terbelalak mata nya. Seolah- olah tidak percaya. "Benarkah apa yang kamu kata kan barusan Len ?” Perasaan Robert seperti sedang terbang melayang-layang di awan.

“Ya benar.  aku sudah memikir nya dan mantap tentang apapun yang akan kau lakukan pada ku. asal aku mendapat kontak Heri saat ini juga.

“Ok.ok. baik lah, kalau kau  memang ingin mendapatkan kontak Heri maka datang lah di taman Bugenfil nanti malam. Dan hanya kau sendiri yang datang. karena aku ingin berkencan dengan mu malam ini.”

Leni yang mendengar jawaban Robert pun segera meng iya kan saja apa yang di katakan oleh Robert tanpa memikirkan resiko dan kejadian apa yang akan menimpa nya nanti malam. Hal ini Leni lakukan demi teman nya Susi yang begitu tergila-gila kepada Lucky.Leni tidak ingin obesesi teman nya itu betepuk sebelah tangan. oleh karena itu sebagai teman baik nya Leni rela berususah payah mendapatkan kontak Heri.

“Kalau begitu sampai bertemu nanti malam Len,” seru Robert seraya berlalu meninggalkan Leni.

Akhir nya semua anggota  kelompok telah berkumpul kembali sesuai nama kelompok mereka masing-masing.

“Selamat siang adik-adik. Gimana kegiatan MOS hari ini ? menyenangkan bukan !" Seru kakak panitia.

“Seru kak !" jawab peserta MOS hampir serentak.

“Ok baik lah di sesi terakhir hari ini kita akan bermain games. Di dalam games ini, siapa yang menjawab dengan cepat dan tepat akan mendapat hadiah dari kakak panitia. Untuk menjawab pertanyaan kalian cukup menunjuk tangan dan apa bila ada dua atau lebih  yang menunjuk tangan, kakak panitia berhak memilih siapa yang menjawab duluan. Dan hadiah dari kakak panitia bersifat final dan mutlak. Kakak panitia itu menjelaskan secara detail d an rinci games yang akan di mainkan.

“Apakah kalian semua siap ?" teriak kakak panitia kepada para peserta MOS.

“Siap kak.” Suara itu tampak riuh dan antusias peserta pun kian membuncah.

“Baik lah pertanyaan pertama. Siapa nama presiden pertama Indonesia ?"

Banyak dari para peserta mulai menunjuk untuk memberi jawaban.Karena sesuai peraturan bermain. maka kakak panitia lah yang akan memilih peserta yang lebih dahulu menunjuk.

"Kamu. iya kamu."

Kakak panitia menunjuk gadis ber kacamata yang duduk di sudut.

”Perkenalkan nama saya Susi, Jawaban nya Ir Soekarno.”

"apakah benar adik-adik ?" tanya kakak panitia kepasa para peserta MOS lainnya.

"Benar kak." Jawaban mereka sampai menggema di berbagai sudut lapangan itu.

"Baik lah selanjut nya pertanyaan ke dua. Zona waktu di indonesia terbagi menjadi tiga sebutkan apa saja zona itu ?”

Kali ini tidak banyak peserta yang tunjuk tangan, karena mungkin pertanyaan ini sulit. Tetapi masih ada saja yang mencoba keberentungan nya atau memang dia tahu jawaban nya.

"Saya kak. Jawaban nya adalah Waktu Indonesia Barat. Waktu Indonesia Tengah dan Waktu Indonesia bagian Timur."

Suara itu tidak lain dan tidak bukan berasal dari kelompok harimau. maka secara sponton kelompok harimau mencari sumber suara itu. dan ternyata Lucky lah sang pemilik suara cempreng bagai kaleng bekas di tendang.

"Yak benar, Silahkan maju."

Kegiatan MOS di hari pertama begitu ramai dan semangat dari para peserta pun tidak terbantahkan. Sampai-sampai wakil kesiswaan pun ikut berkomentar, bahwa MOS tahun ini benar benar berbeda dari tahun-tahun sebelum nya. Kegiatan di sekolah Trianggel hari ini begitu cepat berlalu sehingga jam pulang sekolah pun sebentar lagi akan tiba.

“ Perhatian Semua nya kepada seluruh peserta MOS dan panitia silahkan berkumpul ke lapangan sekolah sekarang juga.”

Ucap kakak panitia yang lain melalui pengeras suara. Tidak butuh waktu yang lama untuk para peserta MOS dan panitia untuk segera berkumpul aula karena pengeras suara yang ada di sekolah Trianggel cukup keras dan beberapa pengeras suara tersebar ke berbagai penjuru sekolah Trianggel.

Semua peserta dan panitia sudah berkumpul dan membentuk barisan yang rapi sesuai nama kelompok mereka tadi pagi. Apel siang pun segera di laksanakan untuk absen jumlah para peserta yang mengikuti MOS pertama ini.

Siapa tau ada beberapa siswa yang sengaja kabur dari sekolah karena merasa bosan dengan kegiatan MOS yang di lakukan hari ini.

"Ada yang belum menyerahkan absen anggota nya ?" teriak kakak panitia yang mengkordinir dari pengeras suara yang lebih kecil.

"Tidak", jawab ketua regu hampir secara bebarengan menjawab pertanyaan dari kakak panitia itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status