Share

BAB V

“Assalamualaikum, Lucky pulang.”

suara Lucky ketika membuka pintu rumah paman nya. Yah meskipun Lucky sadar bahwa di rumah paman nya siang hari tidak akan pernah  ada orang  selain dirinya. Paman dan bibi nya telah berangkat bekerja pagi-pagi sekali sebelum Lucky bangun tidur.

Paman nya bekerja di sebuah perusahaan ternama. akan tetapi sangat di sayangkan bahwa paman nya bekerja hanya sebagai office boy. Sedangkan sang bibi bekerja di jasa pencucian baju atau  istilah keren nya sekarang adalah Laundry.

Lucky membuka tudung saji di meja tengah dan ia menghela napas.

“Huh sayur ini lagi !” Seru nya lirih. Sayur asem memang merupakan sayuran yang tidak terlalu di sukai oleh Lucky.tetapi karena Lucky tidak memiliki banyak uang. maka apa yang tersaji di meja makan tetap di makan oleh  nya.Tidak terasa nasi yang ada di piring Lucky sedikit demi sedkit telah dimakan nya.

Di tempat lain. Leni masih tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan nya kepada Robert ketika di sekolah tadi. Ia berpikir bagaimana jika Robert nanti akan menyentuh bagian- bagia sensitif nya, mencium nya atau yang lebih parah nya Robert akan check in di hotel tertentu untuk meniduri diri nya.

Membayangkan kejadian-kejadian seperti itu membuat Leni semakin gusar. Bingung harus melakukan apa. Di sisi lain ia ingin membantu sahabat nya itu dengan Lucky. di sisi lain nya ia takut dengan sifat mesum nya Robert.

“Ahhhhhh.”  Teriak Leni di kamar nya sendiri. Setelah berdiam beberapa saat Leni pun  memiliki ide. bagaimana jika meminta tolong Jhoni Tolo untuk mengawasi nya dari kejauhan dan jika terjadi sesuatu kepada diri nya maka Jhoni dapat menolong nya dengan cepat.

Jhoni tolo adalah teman karib Leni semasa di SMP dahulu. Jadi Leni pun tidak merasa sungkan untuk meminta bantuanya. maka detik itu juga Leni mengeluarkan ponsel nya dan mencari kontak Jhoni.

"Tut, Tut,Tut terdengar suara sambungan telepon yang belum terangkat di seberang sana. panggilan pertama pun gagal di lakukan Leni, lanjut sampai beberapa panggilan dan entah ini panggila ke berapa kali yang telah di lakukan leni.

[ "Halo, ada apa Len ?] tanya sesosok laki-laki dengan suara sedikit serak-serak basah yang tidak lain adalah Jhoni.

"Aku sedang butuh bantuan mu. apakah kamu bisa membantu ku Jhon ?" tanya Leni kepada teman nya itu.

"Untuk mu. apa saja akan lukukan sayang." Jhoni sedikit menggombal kepada Leni.

" Ah dasar laki-laki semua nya genit tanpa terkecuali," gerutu Leni dalam hati.

Tetapi karena Leni sadar bahwa ia sedang ada di posisi sulit ia tidak begitu memper masalahkan rayuan dan gombalan Jhoni.

"Jadi begini Jhon. aku sedang membantu teman ku untuk mendapat kan satu kontak no w******p. Dan ada teman ku yang ingin memberikan kontak w******p itu, tapi tidak secara cuma-cuma. Aku di ajak nya makan malam di suatu taman, karena takut aku akan di apa-apain dengan dia. Maka aku meminta bantuan untuk mengawasi ku dari ke jauhan."

Leni menjelaskan detail kejadian itu kepada Jhoni. mendengar penjelasan dari Leni yang seperti itu sontak saja membuat dada Jhoni bergemuruh seperti hujan petir. bagai mana tidak. Jhoni yang sudah lama menaksir dengan Leni pun tidak mampu berbuat banyak. Dan sekarang ada laki-laki lain hanya dengan satu kontak W******p mampu membuat leni pergi makan malam bersama.

"Laki-laki seperti apa yang mampu membuat Leni luluh". Pikir Jhoni dalam hati.

karena penasaran dan tidak tega menolak permintaan Leni. maka Jhoni pun mengiyakan.

"Ok. baik lah, Kita ketemu nanti pukul 19.00."  jawab Jhoni enteng.

Mendapat respon yang baik dari Jhoni.Leni pun gembira kegirangan. 

Sementara itu di rumah paman Didit. Lucky sedang membantu beberapa pekerjaan rumah yang biasa nya di kerjakan bibi Reni. Agar nanti ketika bibi Reni pulang kerja rumah paman Didit sedikit rapi dan bersih. Terleibh Lucky sadar bahwa dirinya hanya sekedar menumpang di tempat paman Didit.

Maka sudah sewajar nya Lucky tahu diri siapa dirinya. Yah meski paman Didit dan bibi Reni terlihat tidak begitu mempermasalahkan keberadaan nya. Paman Didit dan Bibi Reni tidak keberatan ketika ayah Lucky menitip kan nya kepada paman Didit karena paman dan bibi  belum di karuniai anak sejak meraka menikah 2 tahun lalu.

Jadi mereka berpikir tidak ada salah nya. Menganggap Lucky sebagai anak mereka juga. Siapa tau dengan memberikan perhatian kepada Lucky Reni segera hamil. pikir paman Didit waktu itu.

Siang pun sedikit demi sedkit telah menjadi senja. Matahari yang sedari pagi tadi tampak menyengat kini perlahan-lahan mulai tenggelam. Tinggal hitungan jam saja acara yang di usulkan Robert kepada Leni akan di mulai.

Sementara itu Leni sedang mandi.Tampak jelas lekuk tubuh nya yang aduhai, membuat semua lawan jenis harus mengakui bahwa kemolekan nya tidak ada tandingan nya. Leni pun segera berganti baju dan berdandan di depan cermin.

Ia ingin tampil mempesona malam ini. Meski ini hanyalah kencan konyol yang di adakan oleh Robert secara sepihak. Leni bukan tanpa alasan untuk tampil secara maksimal malam ini. Itu  karena ia ingin menghargai Robert dan Jhonatan yang telah mau membantu untuk melakukan aksi nya itu.

Sementara itu di lain tempat. Robert telah berdandan rapi dengan kemeja yang ia pakai tampak elegan dan Matching dengan setelan celana Jeans berwarna biru gelap di tambah sepatu keluran terbaru dari cibaduyut bandung.

Semua wanita yang memandang Robert sudah barang tentu akan terpesona dengan kegagahan nya malam ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status