Share

Bab 20

“Ayah belum pulang?” tanya Arusha pada maid.

“Belum Mas, mau makan sekarang?”

“Nanti nunggu Ayah pulang aja,” Arusha masuk ke kamar dengan lunglai.

    Sekarang rumah terasa berbeda, semakin dingin dan tak menyenangkan. Beberapa kali Arusha berusaha mendekat, namun Keenan merespon seadanya. Entah benar-benar karena penyakitnya atau memang Ayahnya itu terlalu lelah untuk membangun hubungan mereka dari awal.

“Pak, Mas Arusha sudah pulang. Tadi katanya mau makan bareng sama Bapak,”

“Iya,” Keenan berlalu, setelah ia berganti baju lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Arusha.

“Sha, ayo makan,” Keenan mengetuk pintu kamar Arusha.

    Tak ada jawaban. Keenan mengetuknya lagi, tak ada jawaban dari dalam. Tangannya bergerak perlahan dan membuka pintu kamar tersebut. Ternyata Arusha bergelung dibalik selimutnya.

“Sha, ayo katanya mau makan bareng,”

     Arusha memilih diam.

nunanyajeno

Gimana? makin tegang, kan? seperti yang sudah diingatkan sebelumnya bahwa di bab-bab kedepan konflik akan semakin berat, self-harm/depression bakal sering dimention. Jadi mohon kebijaksanaan dari pembaca yaa. Apresiasi sekecil apapun saya hargai, ditunggu comment/review/bintang/diamondnya ^^ -Regards. Dinar-

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status