Share

19) Bab

Subuh-subuh aku sudah kembali ke kostan karena harus kuliah. Umi Yani menyelipakan uang buat sarapan yang jumlahnya aku pikir lebih dari cukup buat 20 kali sarapan. Aku sudah menolaknya namun dia memaksa.

Sungguh tidak terduga keberuntunganku minggu-minggu ini. Mungkinkah setelah bertemu dengan Tante Sonya aku menjadi sangat bersemangat dan percaya diri hingga semua terasa sangat mudah dan ringan untuk dijalani.

Di kampus pun aku sudah kembali gaul dan berinteraksi dengan teman-teman karena pikiranku mulai tidak terlalu terganggu dengan problema keuangan.

“Eh Dit kapan kerjaan dari Tante Intan itu pastinya?” tanyaku saat sama-sama hendak ke kantin.

“Gak tahu, gua juga belum ketemu lagi sama dia. Lu hubungi langusng aja, kan ada nomornya,” saran Dito.

“Gak enak juga sih. Entar aja deh nunggu dia ke sini, hehehe,” balasku seraya cengengesan malu-malu.

“Proyek tambahannya, ngelonin dia, mau gak, Bro?” Tiba-tib Dito berbisiki di telingaku.

“Hah! pala lu bau asbak! Dia kan mertua kak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status