Share

22) Bab

Oh my God, dia bahkan lebih cantik dari mantan pacar kilatku, atau siapapun gadis-gadis yang pernah tertidur di bawah perutku. Ini benar-benar cantik yang mengundang hasratku. Dan seketika itu juga aku merasakan dunia dan juga waktu berputar sangat lambat.

Setelah aku mengunci pintu, Tante Sonya duduk di ujung ranjang putih, menghadap ke jendela membelakangiku. Aku duduk di kursi yang tersedia di sana dan kami saling diam-diaman untuk beberapa saat.

Aku bingung harus memulai dari mana.

Kami benar-benar dua insan berbeda kelamin yang terjebak di sebuah kamar dalam keadaan saling ragu. Mungkin berasa ingin khilaf tapi tipis-tipis aja. Apakah Tante Sonya merasa menyesal telah mengundangku ke kamar ini?

Kamar terasa hening dan beku.

“Gerald…”

“Sonya..”

Kami saling menyapa dalam waktu yang bersamaan hingga membuat kami tertawa. Aneh sekali seperti ada sebuah kesepakatan untuk saling memanggil nama. Ini baru pertama terjadi dan syukurlah, suasana kamar kembali mencair setelah kami sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status