Share

Resah

Author: Cucu Suliani
last update Last Updated: 2024-04-02 16:23:02

"Ck! Mesti ngelakuin apa coba gue sekarang? Bingung gue, haduh!"

Gelisah, takut, kesal dan juga rasa sesak kini sedang menyelimuti perasaan Gerry. Dia benar-benar malu dan tidak tahu harus berkata apa jika bertemu dengan ibunya.

Gerry terlihat mondar-mandir dengan tidak jelas di dalam kamarnya, dia benar-benar merasa bingung harus berbuat apa saat ini.

Sungguh dia benar-benar malu karena sudah ketahuan oleh ibunya, padahal saat dia mau melakukannya, Gerry sudah memastikan jika ibunya tidak ada di kediamannya.

"Astogeh! Gue mesti ngapain ini? Kalau mau keluar kamar, malu rasanya ketemu emak," keluh Gerry.

Gerry menghela napas berat, kemudian dia segera mengambil bajunya. Namun, saat dia hendak memakai bajunya, tubuhnya terasa sangat lengket dengan keringat karena kegiatan olah raga paginya.

"Ck! Mau mandi malu ada emak di luar, nggak mandi badan gue lengket banget. Vangke emang!" gerutu Gerry.

Gerry yang hanya menggunakan handuk saja terlihat membuka sedikit pintu kamarnya, kemudian dia menyembulkan kepalanya untuk melihat situasi di luar rumah sudah aman atau belum.

Ternyata di dapur tidak ada ibunya, Gerry dengan cepat berlari dan masuk kembali ke dalam kamar mandi. Dia menyangka jika ibunya pasti pergi ke pasar, karena sudah tidak ada di dapur.

"Syukurlah, emak nggak ada. Seenggaknya gue nggak malu banget kalau harus ketemu sama emak saat ini," ucap Gerry seraya mengelus dadanya yang masih terasa bergemuruh hebat.

Gerry menyelesaikan ritual mandinya hanya dalam waktu lima menit saja, setelah itu dia langsung pergi ke kamarnya dan segera memakai bajunya.

"Sepertinya gue harus berangkat pagi-pagi, walaupun kuliah masuk jam sembilan, rasanya gue kagak enak kalau tinggal di rumah terus. Kagak enak gue lihat muka emak," ucapnya.

Setelah bersiap Gerry terlihat menggemblok tas ranselnya, kemudian dia keluar dari dalam rumah sederhana tersebut dengan mengendap-ngendap.

Dengan seperti itu Gerry berharap tidak bertemu dengan ibunya, karena dia benar-benar merasa malu jika harus bertemu dengan ibunya terlebih dahulu.

"Mau ke mana elu, Gerry? Elu ada kuliah jam 9, ngapa jam segini udah mau minggat?" tanya Mak Odah yang baru saja nongol dari depan rumah.

Gerry yang sedang berjalan mengendap-ngendap langsung terjingkat kaget, dia benar-benar tidak menyangka jika ternyata ibunya tidak pergi ke pasar.

"Eh? Emak kagak jadi ke pasar?" tanya Gerry dengan gugup.

Gerry yang memiliki tubuh jangkung itu hanya bisa menunduk di hadapan ibunya, dia tidak berani menatap wajah ibunya yang kini sedang menatap tajam ke arahnya.

"Kagak ke mana-mana, Emak mau tidur aja. Emak lemes, kaga ada tenaga buat ngelakuin apa pun. Pengen merem aja," jawab Mak Odah dengan suara rendahnya.

Mak Odah masih dalam keadaan bingung, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa kepada anak semata wayangnya itu.

Mendengar suara ibunya yang terdengar begitu pelan dalam berbicara, Gerry merasa sangat bersalah. Karena itu artinya ibunya sedang kecewa tingkat kabupaten kepada dirinya.

Sungguh dia melakukan hal itu hanya karena penasaran, Gerry penasaran dengan bagaimana rasanya bercinta. Dia penasaran dengan apa sudah dia lihat tadi malam.

Gerry yang tidak pernah berpacaran ingin merasakan hal yang sama, hal yang sudah dilakukan oleh temannya bersama dengan pacarnya. Hal yang tadi malam dia lihat di tepi danau.

Walaupun wajahnya terlihat tampan dan banyak wanita yang memberikan perhatian lebih kepadanya, tapi dia belum ada niatan untuk berpacaran.

Apalagi berniat untuk meniduri seorang gadis, sungguh hal itu tidak terlintas sedikit pun di dalam otaknya.

Memerawani anak gadis orang tentunya beresiko tinggi, pilihannya hanya ada dua. Menikahi gadis itu dengan biaya yang besar, atau dipukuli sampai babak belur.

Bahkan, bisa saja nyawanya melayang karena bapaknya tidak terima anaknya sudah diperawani dan mendorongnya hingga jatuh ke dasar jurang, itulah pikir Gerry.

Gerry berasal dari keluarga biasa, dia hanya anak dengan ibunya yang hanya berprofesi sebagai pedagang warung kopi. Dia takut tidak bisa membahagiakan wanita yang menjadi pacarnya, dia takut tidak bisa memberikan jajan untuk pacarnya.

Karena wanita jaman sekarang tidak ada yang hanya ingin diberikan kata-kata gombalan semata, tapi mereka juga butuh jajan dan diberikan kuota dalam setiap bulannya.

Bahkan, tidak jarang mereka juga ingin pergi jalan-jalan dan berlibur untuk menenangkan hati dan pikirannya.

"Emak, Gerry minta maaf. Gerry janji nggak bakalan ngelakuin hal kayak tadi lagi, Gerry tobat Mak." Gerry terlihat bersimpuh seraya memeluk kaki ibunya.

Mak Odah hanya terlihat menghela napas berat, kemudian dia mengambil dompetnya dan mengambil uang selembar warna biru dan memberikan uang itu kepada Gerry.

"Ini ongkos Elu, Emak ngga bikin sarapan. Ambil aja noh roti di warung, Emak mau tidur. Jangan lupa tutup pintunya kalau mau pergi," pesan Mak Odah.

Gerry mendongakkan kepalanya, dia berusaha untuk menatap wajah ibunya yang terlihat begitu marah kepada dirinya. Dia sengaja membuat wajahnya semenyedihkan mungkin, agar ibunya itu merasa kasihan kepada dirinya.

"Emak! Emak belum jawab omongan Gerry, Emak mau kan, maafin Gerry?"

Mak Odah terlihat menghela napas panjang, rasanya dia sudah sangat lelah sekali. Namun, dia juga sangat menyayangi putranya tersebut.

Rasanya, saat dia melihat wajah tampan putranya dia tidak bisa marah. Apalagi mengeluarkan kata-kata sumpah serapahnya.

"Hem, asal jangan lagi-lagi." Mak Odah menghentakkan kakinya, dia seolah berkata jika dirinya tidak ingin lagi berada di sana. Dia sudah lelah menghadapi putranya tersebut, dia ingin memejamkan matanya.

Gerry paham jika dia bersikukuh untuk merayu ibunya pun, Mak Odah tidak akan bisa menerimanya begitu saja. Karena dia kini sedang kecewa.

Seorang perempuan jika sedang kecewa hanya butuh untuk menenangkan diri, selain itu wanita butuh liburan dan butuh tempat curhat. Sedangkan ibunya tidak mempunyai teman curhat.

Untuk liburan pun ibunya tidak mempunyai uang banyak, sudah dapat dipastikan hanya menenangkan diri saja yang menjadi pilihan ibunya saat ini.

"Gerry paham, Gerry janji ngga bakal gituan di dalam kamar mandi lagi." Gerry melepaskan pelukannya dari kaki ibunya.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Arjuna, Mak Odah terlihat memelototkan matanya. Kemudian, dia menatap Gerry dengan tatapan tajamnya.

"Maksud elu, elu mau melakukannya di tempat lain?" tanya Mak Odah.

"Eh? Maksudnya bagaimana, Emak? Gerry tidak paham," ungkap Gerry seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal mirip seperti anak monet.

"Tadi elu bilangnya nggak bakal ngelakuin itu lagi di kamar mandi, berarti elu mau ngelakuinnya di tempat lain?" tanya Mak Odah.

Mendengar ucapan Mak Odah, Gerry langsung menggelengkan kepalanya seraya mengibas-ngibaskan kedua tangannya di depan wajahnya.

"Tentu saja tidak, Gerry tidak akan melakukan hal itu di mana pun. Sumpah!" ucap Gerry seraya menggenggam kedua tangan ibunya dan menatap ibunya tersebut dengan tatapan meyakinkan.

"Hem, Emak harap tidak ada lagi sabun bolong yang lainnya. Emak harap kamu tidak melakukan hal itu lagi, Emak harap kamu tidak akan merusak anak perempuan orang. Karena Emak akan sangat kecewa," jelas Mak Odah.

"Nggak bakal, Emak. Gerry nggak bakal ngerusak anak perempuan orang, lagian siapa juga yang mau sama Gerry. Nggak ada, Emak. Nggak ada yang lirik Gerry," ucapnya berbohong.

Padahal yang melirik Gerry banyak, yang mendekati Gerry juga banyak. Hanya saja Gerry yang belum siap untuk berhubungan dengan wanita mana pun.

"Bagus kalau elu tahu diri, inget! Kuliah yang bener, nyari kerjaan tetep dulu. Baru elu macarin anak perempuan, pacaran jaman sekarang itu mahal. Perlu dijajanin, bukan diajak makan angin!" pesan Mak Odah.

"Iya, Emak. Gerry bakal kuliah yang bener," jawab Gerry.

"Hem, Emak mau tidur." Mak Odah langsung meninggalkan Arjuna dan masuk ke dalam kamarnya.

Gerry hanya bisa menatap kepergian ibunya hingga menghilang di balik pintu, tidak lama kemudian dia menatap uang yang diberikan oleh ibunya.

"Astogeh, padahal hari ini gue ngga dikasih sarapan. Tapi duitnya ngga ditambahin, kayaknya gue mesti ambil rotinya sekeranjang deh, biar perut gue kenyang," keluh Gerry.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Gerry's Love Story    Konyol

    Gerry sempat menatap pintu kamar ibunya yang tertutup, tetapi tidak lama kemudian pria yang memang sedang gamang itu menuruti apa yang dikatakan oleh Mak Odah, dia masuk ke dalam warung milik ibunya.Setelah mengambil beberapa bungkus roti, akhirnya Gerry pergi ke kostan Gilang, sahabat dari Gerry. Sahabat yang selalu ada di kala dirinya susah dan juga senang.Kalau untuk pergi ke kampus rasanya sangat tidak mungkin, karena waktu baru menunjukkan pukul enam pagi.Dia pergi dengan menggunakan motor Vespa kesayangannya, motor Vespa milik sang ayah. Motor tua yang selalu menemani Gerry ke mana pun dia pergi.Sebenarnya Gerry merasa risih, karena banyak orang yang mengejek dirinya. Mereka berkata jika Gerry tidak pantas memakai motor Vespa itu.Badan Gerry yang jangkung terlihat jomplang ketika memakai motor Vespa, tetapi walaupun seperti itu dia merasa bangga karena motor itu adalah motor peninggalan dari sang ayah."Lang, buka pintunya dong. Gue mau numpang ngopi," teriak Gerry.Cukup l

    Last Updated : 2024-04-02
  • Gerry's Love Story    Kembali Bertemu

    Gerry langsung menutup mulutnya mendapat pertanyaan dari nenek tua itu, dia kini bingung harus berkata apa.Hari ini perasaan Gerry Sadewa sedang tidak baik-baik saja, dia benar-benar merasa sial dengan apa yang dia lalui hari ini. Berkali-kali dia mendapatkan kesialan, kini bahkan dia harus dimaki oleh seorang wanita tua yang tidak dia kenal.Sebenarnya ingin sekali Gerry menyahuti ucapan dari perempuan tua itu, sayangnya dia masih menghargai yang namanya wanita. Terlebih lagi ibunya juga adalah seorang single parent.Wanita yang berjuang sendiri untuk kesejahteraan hidupnya dan juga dirinya, dia tidak mau menyakiti wanita. Akhirnya Gerry memilih untuk meminta maaf."Maaf ya, Bu. Saya sudah salah, permisi," ucap Gerry pada akhirnya.Gerry dengan cepat membeli air mineral satu botol dan segera pergi dari sana, dia memutuskan untuk pergi ke taman yang lokasinya tidak jauh dari kampus."Ya Tuhan, ngga semangat banget gue pagi ini. Malu banget dah kalau ingat tadi pagi, semoga aja kalau

    Last Updated : 2024-04-02
  • Gerry's Love Story    Tidak Percaya

    Tidak percaya, itulah yang Gerry Sadewa rasakan saat ini. Rasanya terlalu banyak kejutan di hari ini. Terlalu banyak hal yang tidak terduga dan membuat kepalanya pening.Mendengar gadis itu memanggil Gita dengan sebutan mom, rasanya dia tidak percaya jika Gita sudah memiliki anak seumuran dengan dirinya. Karena dilihat dari sisi mana pun Gita belum begitu tua, dia masih terlihat sangat muda.Jika bersanding dengan wanita di sampingnya, Gita dan wanita itu terlihat seperti adik kakak. Atau mungkin gadis itu adalah anak adopsi, pikir Gerry."Ada apa Gerry? Kenapa melihat kami seperti itu?" tanya Gita.Gita tersenyum ketika melihat Gerry memandang dirinya dan juga Gendis secara bergantian, apalagi ketika melihat wajah Gerry yang keheranan saat menatap dirinya, sungguh dia merasa lucu."Anu, Tante. Saya---"Gerry malah kembali terdiam, pria muda itu nampak bingung harus berkata apa. Melihat Gerry yang hanya diam saja, Gita terlihat menggelengkan kepalanya. Lalu, dia pun menegur pria muda

    Last Updated : 2024-05-23
  • Gerry's Love Story    Lebih Baik Bekerja

    Gerry merasa jika dia memiliki teman yang tidak ada akhlak, tetapi herannya hanya dia yang selalu mengerti dirinya. Memahami dirinya dan selalu mau menemani dirinya.Di saat jam kuliah dimulai, Gerry benar-benar tidak bisa fokus dalam belajar. Apalagi ketika melihat Gilang yang terus saja tersenyum seraya memandangi dosen cantik yang sedang memberikan penjelasan, ibu Gumilang namanya.Wanita asal Palembang dengan bodi yang aduhai, bamper depannya terlihat biasa saja. Namun, bamper belakangnya terlihat sangat aduhai.Sesekali Gilang akan mengusap-usap paha dalamnya, tetapi matanya begitu fokus saat melihat ibu Gumilang. Bibirnya terlihat menganga, pikiran pria itunya sepertinya sedang ber-travelling entah ke mana.Rasanya dia benar-benar iri dengan hidup Gilang yang selalu terlihat indah di dalam setiap harinya, tidak seperti dirinya yang dirasa begitu suram."Ck! Seharusnya gue itu banyak-banyak bersyukur, karena masih ada emak gue yang baik hati, mau kerja keras dan sayangin gue," uc

    Last Updated : 2024-05-23
  • Gerry's Love Story    Bertanya

    Jujur?Tentu saja Gerry merasa jika dia tidak perlu jujur kepada ibunya masalah dia bekerja kepada Gita, karena dia takut jika nanti ibunya malah akan menduga-duga hal yang tidak-tidak.Awalnya Gerry merasa jika emaknya tidak akan curiga kepada dirinya, karena biasanya emaknya selalu mengiyakan saja ketika dirinya hendak berpamitan ke mana saja.Namun, kini dia sadar jika mak Odah terkesan lebih waspada. Mungkin karena dirinya sudah melakukan kesalahan yang fatal, solo karir di dalam kamar mandi.Alhasil, setiap apa pun yang akan Gerry lakukan, baik buruk atau tidak pasti akan selalu dipantau oleh emaknya itu.Melihat gelagat emaknya yang begitu curiga kepada Gerry, Gerry berusaha untuk menenangkan hati dan pikirannya.Dia bahkan terlihat menghela napas panjang kemudian mengeluarkannya dengan perlahan, dia mempersiapkan kata-kata yang pas yang akan dia katakan kepada ibunya tersebut."Kenapa elu malah narik napas kaya gitu?''"Anu, Mak. Nggak apa-apa, Kok."Mak Odah semakin merasa cur

    Last Updated : 2024-05-23
  • Gerry's Love Story    Kamu mau kiss, gak?

    Ah! Canggung sekali yang Gerry rasakan saat ini, dia bahkan tidak berani melihat wajahnya di cermin. Karena wajahnya pasti sangat merah.Gerry langsung mengikuti arah ke mana Gita menunjuk, Gerry terlihat begitu malu. Dia bahkan langsung menutup miliknya dengan tas ransel kebanggaannya."Ngga usah ditutupin, Gerry. Tante suka lihatnya. Sepertinya punya kamu sangat---"Wajah Gerry benar-benar memerah mendengar ucapan dari Gita, ini pertama kalinya ada wanita yang begitu dekat dengan dirinya.Ini pertama kalinya ada wanita yang ucapannya begitu vulgar, tanpa saringan air sumur ataupun saringan kopi."Ehm! Bisa cepat jalan ngga, Tan? Nanti aku telat loh, pagi ini ada dosen killer, soalnya." Gerry berusaha untuk mengalihkan pembicaraan, karena Gerry benar-benar merasa tidak nyaman dengan tatapan mata Gita yang mengarah pada lato-lato gagang miliknya.Gita tersenyum seraya menutup bibirnya dengan tangan kanannya, karena dia malah fokus pada mainan yang sedang trend saat ini."Oh, maaf. Nan

    Last Updated : 2024-05-23
  • Gerry's Love Story    Gadis itu tidak boleh pergi sembarangan, oke?

    Selama Gerry ngampus, pria muda itu terus saja membayangkan obrolan antara dirinya dan juga Gita. Janda bohay itu benar-benar membuat dirinya kesulitan untuk berkedip dan bernapas.Namun, berkali-kali Gilange coba untuk menegur pria muda itu. Karena Gilang takut jika Gerry akan dimarahi oleh guru, bagaimanapun juga Gerry tetap sahabatnya.Selesai jam kuliah, Gerry langsung menunggu Gita di pengkolan yang tidak jauh dari kampus. Hal itu dia lakukan karena takut ada yang memergoki dirinya masuk ke dalam mobil Gita, dia takut nantinya dirinya akan menjadi bahan ejekan teman-temannya.Dia takut akan disebut sebagai lelaki simpanan tante-tante, maka dari itu untuk menghindari hal itu Gerry meminta Gita untuk menjemput dirinya tidak jauh dari kampus. Bukan di depan kampus."Hay! Masuklah, Gerry!"Gita terlihat menurunkan kaca mobilnya ketika tiba di depan Gerry, pria muda itu langsung tersenyum lalu dia masuk ke dalam mobil Gita dan duduk tepat di samping wanita berusia tiga puluh lima tahu

    Last Updated : 2024-05-23
  • Gerry's Love Story    Gerry, mau atau tidak?

    Gendis menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari Gerry, ada rezeki di depan mata malah seolah ingin menolak begitu saja."Lagian elu itu aneh, nyokap gue mau merubah penampilan elu jadi lebih baik. Mending elu terima aja, nggak usah banyak protes juga."Menurut Gendis, Gerry itu terlihat sangat tampan, wajahnya mirip opa-opa Korea. Hanya perlu merubah penampilannya saja, Gerry pasti terlihat luar biasa.Dia sangat setuju jika Gita mau merubah penampilan Gerry, yang terpenting jangan merubah karakter dari Gerry yang terlihat baik dan juga polos."Tapi, Jen--""Nggak usah tapi-tapian, gue tahu kalau nyokap gue itu suka sama elu. Mending elu terima aja, lumayan tahu. Selain bekerja elu juga dapat perhatian yang lebih dari nyokap gue." Gendis tertawa setelah mengatakan hal itu.Gita dan juga Gerry terperangah mendengar apa yang dikatakan oleh Gendis, mereka tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Gendis saat ini. Terlebih lagi dengan Gita, dia tidak menyangka jika putrinya tahu ka

    Last Updated : 2024-05-24

Latest chapter

  • Gerry's Love Story    End (Part Terakhir)

    Beberapa Bulan Kemudian.Kehidupan Gendis dirasa sangat membahagiakan, karena Noah memperlakukan Gendis dengan penuh cinta. Tentu saja hal itu membuat Gendis semakin mencintai Noah, Gendis semakin percaya dengan yang namanya cinta sejati itu ada.Setiap pagi Gendis akan diantar oleh Noah menuju perusahaan Wijaya, siang harinya Noah akan datang untuk mengajak istrinya tersebut makan siang bersama.Sore harinya Noah akan kembali datang untuk menjemput istrinya, sungguh Gendis merasa sangat bahagia dengan perlakuan Noah yang dirasa begitu mengistimewakan dirinya itu.Karena jarang dia mendengar ada seorang suami yang bersikap sangat baik seperti suaminya tersebut, selalu berusaha untuk meluangkan waktunya.Gendis juga merasa jika Noah benar-benar sangat pengertian, karena ketika Gendis meminta untuk tidak tinggal di rumah milik Noah terlebih dahulu, Noah langsung mengabulkannya.Alhasil Gendis akan tinggal di kediaman Wijaya selama satu minggu, lalu satu minggu kemudian dia akan tinggal

  • Gerry's Love Story    Malam Pertama

    Pukul 2 siang akhirnya acara pernikahan Gendis dan juga Noah diselenggarakan, Noah bisa mengucapkan satu kali kalimat kabul dengan satu kali tarikan napas saja.Pria itu sepertinya memang sudah mempersiapkan diri untuk menikahi Gendis, sangat lancar dan hanya terlihat sedikit kegugupan di wajahnya.Setelah acara ijab kabul selesai, Noah bahkan tanpa ragu mencium bibir Gendis. Semua yang ada di sana terlihat begitu kaget, terlebih lagi dengan Gendis sendiri.Gendis tidak menyangka jika Noah begitu bersemangat, dia benar-benar merasa malu tapi juga bahagia diperlakukan seperti itu oleh suaminya.Serangkaian acara dilaksanakan secara bertahap, lalu berlanjut ke acara resepsi pernikahan yang berlangsung sampai pukul 8 malam.Pasangan pengantin baru itu terlihat begitu bahagia, walaupun acara pernikahannya tidak digelar di sebuah gedung mewah, tetapi tetap saja banyak yang datang ke acara pernikahan tersebut.Setelah acara resepsi pernikahan selesai, keduanya masuk ke dalam kamar Gendis ya

  • Gerry's Love Story    Menuju Pernikahan

    Selama 3 hari ini Gendis terlihat begitu sibuk sekali, karena gadis itu mempersiapkan pernikahannya bersama dengan Noah dari mulai memilih cincin kawin, baju pengantin, sampai bunga untuk dekorasi pernikahan.Walaupun pernikahan hanya diadakan di kediaman Wijaya, tetapi tetap saja mereka menginginkan pernikahan sederhana yang tidak terlupakan.Pernikahan itu hanya sekali dalam seumur hidup, mereka ingin membuat sebuah pernikahan yang berkesan dengan penuh keindahan.Gita sama halnya dengan Gendis dan juga Noah, dia terlihat begitu sibuk dalam menyambut pernikahan putrinya. Wanita itu benar-benar heboh, Gerry sampai tertawa geli melihat tingkah dari istrinya tersebut.Pada akhirnya hari pernikahan pun telah tiba, siang ini Gendis akan melaksanakan pernikahannya bersama dengan Noah. Pagi-pagi sekali dia terbangun untuk melaksanakan shalat subuh.Selesai shalat subuh Gendis berendam di dalam bathtub dengan air bunga, dia juga bahkan luluran dan juga melakukan perawatan wajah sendiri di d

  • Gerry's Love Story    Lamaran

    Hari-hari yang Gendis lalui terasa lebih menyenangkan, karena selalu ada Noah yang menghiasi harinya. Setiap pagi Noah akan datang untuk menjemput Gendis, saat sore hari Noah juga akan datang kembali untuk menjemput wanita itu setelah lelah bekerja.Terkadang Noah juga akan datang di saat siang hari tiba, dia datang hanya untuk mengajak Gendis makan siang bersama. Noah juga selalu menemani Gendis untuk melakukan hipnoterapi.Gendis sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan Noah, karena pria itu selalu menjadi penyemangat untuk dirinya.Setelah melakukan lima kali hipnoterapi, Gendis dinyatakan sembuh oleh dokter. Sungguh dia merasa senang yang luar biasa karena bisa sembuh dari rasa traumanya yang sudah menghantui dirinya selama ini.Malam ini Gendis sedang menidurkan Jo, karena memang setiap malamnya Jo akan di tidurkan oleh Gendis. Setelah balita tampan itu tertidur, Gendis langsung keluar dari dalam kamar Jo.Tentu saja hal itu dia lakukan karena malam ini Noah berkata akan datan

  • Gerry's Love Story    Berobat

    Setelah selesai sarapan dan bersiap, Gendis langsung berpamitan kepada Gerry dan juga Gita untuk pergi melakukan terapi. Dia langsung masuk ke dalam mobil Noah dan duduk tepat di samping pria itu."Sudah siap sembuh?" tanya Noah.''Sudah dong, apa kamu yakin aman kalau melakukan terapi hipnosis?" tanya Gendis."Insya Allah, semoga berhasil." Noah tersenyum hangat dan berusaha untuk menyemangati wanita yang akan dia jadikan istri itu."Aamiin," ujar Gendis mengamini.Gendis hanya manusia biasa, dia wanita yang pernah kecewa dan juga terluka. Bahkan, dia mengalami stres yang berkepanjangan jika mengingat bagaimana cara Jhon memperlakukan dirinya.Pria itu benar-benar begitu kurang ajar, berani-beraninya berusaha untuk memerkosa wanita itu. Jhon bahkan tidak berpikir panjang apa akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.Setelah melakukan perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di klinik yang dituju. Noah dengan cepat turun dan membukakan pintu untuk Gendis, Gendis lan

  • Gerry's Love Story    Aku bisa tak tahan kalau gini terus!

    Selepas dari sarapan Noah terlihat begitu tidak tenang, dia benar-benar seperti anak abege yang ingin mengencani pacarnya.Noah bahkan terlihat memilah-milah baju yang mana yang sekira-kiranya bagus untuk dia pakai saat bertemu dengan Gendis, padahal biasanya dia tidak pernah memperhatikan baju apa yang akan dia pakai hari ini.Namun, entah kenapa Noah tiba-tiba saja merasa gugup dan bingung harus memilih baju yang mana.Jasmine yang melihat tingkah putranya merasa aneh, dia lalu menghampiri putranya yang sedang memilah-milah baju dan bertanya."Kamu itu sebenarnya kenapa sih? Dari tadi Mom perhatikan kamu tuh kayak seorang abege labil," celetuk Jasmine.Noah langsung menolehkan wajahnya ke arah ibunya, dia menatap wanita itu dengan tatapan tidak suka. Tentu saja bukan karena tidak menghormati ibunya, tetapi karena tersinggung sudah dikatakan abege labil."Mom! Jangan mengataiku seperti itu, tapi... aku memang sedang bingung saat ini. Aku harus pakai baju yang mana untuk berkencan den

  • Gerry's Love Story    Kita harus pergi ke psikiater, Gendis.

    Selepas mengganti bajunya dengan piyama tidur yang panjang, Gendis mengajak Noah untuk berbicara di teras. Karena rasanya begitu canggung untuk berbicara di dalam rumah, terlebih lagi ada Gerry dan juga Gita.Gendis tersenyum karena merasa lucu ketika melihat apa yang dibawa oleh Noah, Noah membawa banyak makanan dan juga banyak mainan yang kini tersimpan dengan rapi di atas meja yang ada di teras.Tentunya mereka duduk dengan menjaga jarak, bukan karena tidak ingin saling mengenal. Namun, Gendis masih belum siap jika harus terlalu dekat dengan seorang pria.Berbeda dengan Noah, pria itu tidak seperti Gendis yang lebih santai dalam menghadapi dirinya. Noah malah masih teringat akan bentuk tubuh Gendis yang begitu indah.Pria dewasa itu tidak menyangka jika di balik kemeja panjang dan juga celana bahan panjang yang Gendis pakai selama di kantor, tersembunyi bentuk tubuh wanita itu yang begitu indah. Gendis benar-benar terlihat cantik dan juga seksi.Namun, menurut Noah keluarga dari Ge

  • Gerry's Love Story    Kenapa juga dia memakai baju seksi seperti itu?

    Gendis kini sudah kembali bekerja, matanya terlihat begitu serius menatap layar laptopnya. Tangannya terlihat begitu lihai dalam mengetikkan sesuatu, tetapi pikirannya melayang entah ke mana.Otaknya berkelana memikirkan tentang pernikahannya bersama dengan Noah, jika dia benar-benar menikah dengan pria itu, akankah dia bahagia dengan pernikahannya, pikirnya."Aku harus berobat, karena ternyata rasa takut itu masih ada." Mata Gendis terlihat berkaca-kaca, tidak lama kemudian dia kembali mengerjakan tugasnya.Gendis pikir jika dirinya harus pergi ke psikiater, dia harus melakukan terapi. Jika dia terus seperti itu, rasanya kasihan terhadap Noah. Dia juga merasa kasihan terhadap dirinya sendiri, karena disadari atau tidak akan menyakiti dirinya dan juga orang lain.Jika Gendis sedang fokus bekerja, berbeda dengan Noah yang terlihat begitu fokus dengan lamunannya. Dia masih teringat akan Gendis yang terlihat ketakutan saat dia menggenggam kedua tangannya."Aku harus ke rumahnya nanti mal

  • Gerry's Love Story    Jangan pegang-pegang!

    Gendis menatap wajah Noah dengan raut kebingungan, dia juga harus menemukan pria yang mau menikahi dirinya dalam satu bulan jika tidak mau dijodohkan.Namun, rasanya jika dia langsung menikah dengan Noah, dia takut akan menyesal karena tidak mengenal pria itu.Akan tetapi, jika dia menolak ajakan dari Noah, dia takut nantinya malah akan dinikahkan dengan pria yang kata Gerry sangat jelek itu.Padahal, Gerry sengaja mengatakan jika pria yang dijodohkan dengan Gendis memiliki paras yang jelek, karena Gerry ingin putri sambungnya itu mencari jodohnya sendiri.Dia ingin agar Gendis menemukan pria yang dia sukai, bukan pria yang dijodohkan oleh Gita untuk putri sambungnya tersebut. Dia takut jika Gendis akan menyesal nantinya.Melihat Gendis yang hanya diam saja Noah menjadi ketakutan, dia takut jika Gendis akan menolak ajakannya untuk menikah.Noah memiliki alasan yang kuat memilih Gendis untuk menjadi istrinya, karena Gendis seorang janda dan memiliki seorang putra. Jika dia belum siap u

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status