Share

42

Hujan deras disertai angin kencang itu, membuat Naya terbangun dari tidurnya. Naya menoleh ke arah jendela kaca yang telah tertutup gorden, namun masih bisa memperlihatkan kilat petir yang menyambar di luar sana. 

Naya beringsut mendekat ke arah Deaz yang masih tertidur lelap di sebelahnya. Menyadari gerakan Naya tersebut, Deaz membuka mata dan menarik lebih dalam tubuh Naya ke dalam dekapan tubuh hangatnya. Deaz tersenyum tipis menyadari Naya yang ketakutan. 

"Deaz, aku takut."

"Sshh ... ada aku disini."

Naya mengangguk. Berusaha memejamkan kedua matanya kembali untuk tidur. Namun, suara kilat petir yang menyambar berikut dengan lampu kamar yang tiba-tiba padam membuat Na

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status