Share

19. The Madness Of Enrico

Dua buah kendaraan telah memasuki halaman Istana De Luca. Maddy dan Alonzo segera turun dan membuka pintu mobil. Keduanya menunduk, tidak berani menatap sama sekali. Mereka memahami saat ini Tuan Enrico De Luca sedang berada di puncak kemarahannya.

Lynea cepat berlari turun dengan masih menangis sesenggukkan. Satu-satunya hal yang ada di pikirannya saat ini adalah obat penenang dari Gabriel. Ia ingin segera meminumnya agar penderitaan ini bisa cepat berakhir.

Enrico berjalan dengan terengah-engah menahan emosi yang sudah meledak. Ia membiarkan Lynea berlari mendahuluinya. Tidak masalah, karena memang tujuannya sekarang adalah mendatangi wanita cantik yang pasti sudah tidak ada tempat untuk melarikan diri lagi saat sudah berada di dalam kamar.

Ketika Enrico membuka daun pintu, ia kembali mendapati pintu itu telah dikunci oleh Lynea.

“Buka pintunya atau aku dobrak, Lyn!” teriaknya menggedor berkali-kali sampai tangannya memerah.

Alonzo, M

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status