Share

BAB 25

“Perkembangannya sudah sampai mana?”

Pertanyaan Abian membuat seluruh tim itu terdiam. Mereka menundukan kepala mereka, tidak ingin membuat kontak mata denga Abian. Namun itu berbeda dengan Hanum. Disaat semua orang menundukan kepala merasa bersalah, Hanum malah sibuk dengan khayalannya bagaimana cara membujuk Abian untuk bertemu dengan Ariana dan itu membuat Hanum sangat mencolok di mata Abian.

Hanum yang melamun tidak sadar akan situasinya yang sedari tadi dipandangi oleh Abian. Saat mata mereka bertemu, Hanum membelalakan mata terkejut dan langsung mengamati sekitarnya dan mendapati bahwa hanya dirinya saja yang menegakkan kepala sedangkan orang lain semua menunduk.

Aduh! Bisa-bisanya cuma aku yang seperti ini. Kenapa aku melamun coba? Kan jadi malu sendiri ketahuan melamun sama Pak Abian.

Hanum merutuki dirinya dalam hati. Ingin sekali menghantamkan kepalanya ke meja di depannya. Dia malu kepergok sedang melamun.

“Kenapa tidak ada yang menjawab?”

“…”

“Tim 1? Tim 2 dan tim 3?”

“Kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status