ホーム / Romansa / Godaan Mantan Istri / [5] Kabar Kehamilan

共有

[5] Kabar Kehamilan

作者: Kim Meili
last update 最終更新日: 2025-09-02 10:40:24

“Bagaimana kondisinya, Dok?”

Elin dan Gita yang sejak tadi menunggu pintu ruangan terbuka pun langsung mendatangi sang dokter. Keduanya tampak cemas. Sebenarnya bukan hanya Elin dan Gita yang ada di sana. Arga pun di sana karena sebelumnya dia yang membawa ivana.

Dokter yang baru saja keluar pun membuang napas lirih. Bibirnya menunjukkan senyum lebar dan menjawab, “Selamat, Nyonya Ivana sedang mengandung. Sekarang usia kandungannya sudah berusia delapan minggu.”

“Apa!?”

Semua yang ada di sana langsung melebarkan kedua mata, termasuk Arga. Dia benar-benar bingung harus menyikapi kabar tersebut seperti apa. Pasalnya, dia dan Ivana akan segera berpisah.

‘Kalau dia hamil, itu artinya perceraianku dengannya gagal, kan?’ Arga hanya diam. Hingga sang mama mendekat, menguat Arga mengalihkan fokusnya.

“Selamat, Arga. Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah,” ucap Gita.

Ayah. Arga tidak pernah menduga bahwa dia akan memiliki anak dengan Ivana. Tetapi, atas ucapan mamanya, Arga mengangguk sopan. Terima kasih, Ma.

“Ayo kita jenguk Ivana,” ajak Gita. Dia meraih jemari putranya dan menggenggam lembut. Perlahan, Gita melangkah, bersama dengan Arga yang mengekor.

Sedangkan di dalam ruang perawatan, Ivana baru sadar. Dia membuka mata secara perlahan, menatap langit kamar dengan perasaan bingung. Tempat itu terasa asing baginya. Hingga pintu ruangan terbuka, membuat Ivana mengalihkan pandangan. Di sana sudah ada sang mama dan juga mertuanya, ditambah Arga yang menatapnya tajam.

“Kenapa aku di sini?” tanya Ivana. Dia mulai bangkit secara perlahan.

“Hati-hati,” ucap Elin yang membantu putrinya.

Gita yang sudah tidak sabar pun langsung mendekat dan meraih jemari Ivana. Dengan lembut dia berkata, “Selamat, Sayan.”

“Selamat untuk apa?” tanya Ivana bingung.

‘Apa ini ucapan selamat untuk berhasilnya perceraianku?’ batin Ivana.

“Selamat karena sebentar lagi kamu akan menjadi ibu,” jawab Gita.

“Apa?” Ivana langsung membeku dengan kedua mata melebar, “apa maksudnya aku akan menjadi ibu?” Ivana benar-benar tidak mengerti dengan ucapan mertuanya.

Elin yang tahu dengan kondisi Ivana sekarang langsung meraih pundak putrinya dan berkata, “Kata dokter kamu hamil, Sayang. Usia kandungannya sudah delapan minggu.”

‘Apa?’ Ivana semakin membeku mendengar ucapan sang mama. Padahal dia tidak berniat untuk hamil, tetapi di saat dia akan melepaskan sang suami, kenapa Tuhan malah memberikannya cobaan berupa anak yang diidam-idamkan?

Ivana pun tanpa sadar menatap ke arah perut yang masih rata. Dia benar-benar bingung harus bahagia atau bersedih. Dia bahagia untuk kehamilannya, tetapi di lain sisi dia juga sedih karena perceraiannya pasti gagal. Mengingat hal itu, Ivana mendongakan kepala, menatap Arga yang hanya berdiri dan menatap dingin.

‘Kalau sudah begini, apa dia mau mengakui anak dalam kandunganku?’ batin Ivana. Dia benar-benar diliputi ketakutan. Ivana benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih. Kalau sampai Arga menolak, bagaimana nasib anaknya kelak?

“Mama keluar dulu. Mungkin kalian berdua ingin berbicara empat mata saja,” ucap Gita. Dia yang semula duduk di pinggir ranjang pun langsung bangkit. Hal yang sama dilakukan Elin.

Elin dan Gita sadar, anak-anak mereka membutuhkan ruang untuk saling berbicara. Terlebih rencana mereka mengenai perceraian yang pasti akan gagal. Hingga keduanya pun memilih keluar kamar, membiarkan Arga dan Ivana menyelesaikan masalah keluarga mereka sendiri.

Sepeninggalan kedua orang tuanya, Arga langsung membuang nafas kasar. Dia menarik kursi yang berada di pinggir ranjang dan duduk. Kakinya disilangkan dan mulai mensedekapkan tangan. Manik matanya menatap lekat ke arah Ivana berada.

“Jadi, ini rencanamu?” tanya Arga tanpa ekspresi sama sekali.

“Rencana? Apa maksudmu rencana?” Ivana mengerutkan kening dalam, tidak mengerti dengan maksud ucapan Arga. Pasalnya, dia tidak merencanakan apapun.

“Kamu memintaku menyentuhmu dan mengatakan akan bercerai denganku, tapi sekarang kamu malah hamil,” jawab Arga, “mau sampai kapan kamu bermain trik seperti ini, Ivana? Apa kamu begitu haus dengan perhatianku sampai melakukan hal seperti ini?”

“Aku tidak mencari perhatianmu, Arga. Aku memang serius ingin mengajakmu berpisah,” tegas Ivana.

“Kalau kamu ingin mengajakku berpisah dan tidak cari perhatian, kamu pasti tidak hamil, Ivana. Kamu bisa meminum obat untuk mencegah kehamilan.”

Ivana yang mendengar hal itu pun tampak bingung. Padahal dia sudah meminum obat supaya tidak hamil, tetapi nyatanya obat itu tetap tidak berhasil. Selain itu, dia juga tidak melakukan trik seperti yang dikatakan Arga.

“Akui saja Kalau kamu tidak bisa melepaskanku, Ivana,” ucap Arga.

“Terserah apa yang kamu katakan, tetapi aku benar-benar tidak sedang mencari perhatianmu. Aku tidak sepengangguran itu sampai harus melakukan hal gila seperti ini hanya demi perhatian, Arga,” sahut Ivana dengan ketus.

Sedangkan di tempat lain, Gwen sedang gelisah. Sejak tadi dia menatap layar ponsel, seperti menunggu panggilan masuk. Tapi sayang, tidak ada yang menghubunginya sama sekali. Gwen yang mulai kesal pun mengambil ponsel dan menekan nomor seseorang.

Hening. Gwen hanya diam, menunggu panggilannya terhubung. Dia menggigit bibir bagian bawah, merasa tidak tenang sama sekali.

Di tempat lain, Arga yang belum sempat membalas ucapan Ivana langsung menghentikan niatnya ketika ponselnya berdering. Dia mengambil benda pipih tersebut, menatap layar yang sudah menunjukkan nama Gwen.

Dia pun melangkahkan kaki dan keluar dari ruang perawatan Ivana.

Arga langsung mengangkat panggilan dan bertanya, “Halo, Gwen. Ada apa?”

“Bagaimana dengan perceraianmu, Arga? Apa sudah selesai?” tanya Gwen. Dia tampak bersemangat, tidak sabar menunggu kabar bahagianya.

“Aku dan Ivana tidak jadi bercerai, Gwen,” jawab Arga.

“Apa? Kenapa?” Gwen tampak terkejut. Dari balik telepon, kedua matanya sudah melebar sempurna.

“Ivana hamil,” jawab Arga.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Godaan Mantan Istri   [95] Terasa Seperti Mimpi

    “Apa?!”Ivana yang mendengar kabar mengejutkan itu langsung memekik dengan kedua mata melebar. Dia bahkan refleks bangkit, tidak mempedulikan keberadaan Arga yang saat itu sedang menghabiskan makanan.“Anika, kamu serius dengan ucapan?” tanya Ivana kembali. “Aku serius. Semalam keluarga kita sudah bertemu dan membicarakan mengenai pernikahanku dan Noah. Aku juga akan mencari gaun pengantin hari ini,” jawab Anika. Ivana yang mendengar hal itu langsung tersenyum lebar. Dia benar-benar bisa bernafas lega. Akhirnya cinta Anika yang selama ini hanya disimpan rapat-rapat bisa terwujud juga. Dia benar-benar terharu. “Ivana, apa kamu bisa datang? Pernikahanku dan Noah akan berlangsung satu bulan lagi,” kata Anika.“Tentu saja aku datang ke acara penting kalian. Tidak mungkin aku melewatkan hal ini,” sahut Ivana tanpa pikir panjang. Dia tidak ingin melewatkan momen berharga sahabatnya tersebut. “Tapi, bukannya Arga mengatakan kalau kalian akan berlibur selama dua bulan?” tanya Anika lagi.

  • Godaan Mantan Istri   [94] Kabar Baik

    Dering telepon terdengar begitu nyaring. Arga dan Ivana yang masih terlelap juga mulai terganggu. Ditambah dengan sinar matahari yang mulai memasuki celah jendela, membuat keduanya mulai membuka mata secara perlahan. Ivana yang melihat tidak ada reaksi dari sang suami pun langsung menyikut pelan, membuat Arga menatap ke arah wanita tersebut. “Ponselmu bunyi,” ucap Ivana. Dering yang terus terdengar benar-benar mengganggu pendengarannya. Padahal Ivana masih mengantuk, tetapi harus terbangun karena suara yang terus berulang.Arga sendiri masih ingin memejamkan mata, tetapi terpaksa mengulurkan tangan dan mengambil benda pipih tersebut. Tanpa melihat nama yang tertera, Arga langsung mengangkatnya. Dia mendekatkan ponsel di telinga dan bertanya, “Ada apa?”“Arga, kamu dan Ivana sudah sampai?”Arga yang mendengar suara sang Mama langsung membuang nafas kasar. Sebelumnya dia pikir itu adalah telepon dari anak buahnya. Itu sebabnya, ada suara Arga tadi terdengar ketus. “Aku dan Ivana sudah

  • Godaan Mantan Istri   [93] Menikmati Liburan

    “Selamat datang Tuan dan Nyonya.”Ivana yang baru saja keluar dari mobil sudah disambut dengan deretan pegawai hotel. Sebenarnya dia merasa risih dengan sambutan kali ini, tetapi Ivana tidak bisa menolak. Ini adalah salah satu hal wajib yang harus mulai dia biasakan setiap kali keluar dengan Arga.“Mari kami antarkan ke kamar,” ucap salah satu pegawai.Ivana hanya menganggukkan kepala. Dia melangkahkan kaki, memasuki hotel yang terlihat begitu mewah. Bangunan itu juga milik suaminya. Arga mengelola beberapa usaha, termasuk perhotelan. Jadi, sambutan beberapa menit yang lalu juga karena Arga merupakan pemilik dari hotel tersebut. “Bagaimana menurutmu? Apa bagus?” tanya Arga yang sejak tadi merangkul sang istri. Ivana hanya menganggukkan kepala. Sebenarnya dia tidak terlalu tahu mengenai desain dari sebuah bangunan, tetapi melihat suasana yang begitu tenang, Ivana cukup senang. Ornamen dari bangunan tersebut juga tampak begitu sederhana, tetapi jelas begitu nyaman karena fasilitas yan

  • Godaan Mantan Istri   [92] Mau Menikah?

    “Noah, akhirnya kamu datang.”Noah yang mendapat sambutan dari Anika langsung tersenyum lebar. Raut wajahnya menunjukkan kebahagiaan. Dia juga langsung melangkah lebar, mendekat ke arah kekasihnya berada. “Maaf membuatmu menunggu lama. Tadi aku harus mengantar Arga dan Ivana dulu,” kata Noah. Anika menganggukkan kepala dan bergumam pelan. Bibirnya terus menyunggingkan senyum lebar, menatap ke arah Noah yang baru saja datang. Sejak tadi menunggu pria itu membuat Anika tidak sabar. Hingga dia kembali melangkah ke arah meja, mengambil piring dan menuju ke arah Noah berada. “Ini menu baru yang aku buat. Silakan cicipi,” kata Anika.Seperti biasa, Noah yang harus mencicipi lebih dulu. Dia yakin, menu baru yang dimaksud kekasihnya itu bahkan belum dinikmati oleh semua orang. Biasanya, dia adalah yang pertama. Sesuap kue mulai dikunyah oleh Noah. Dia benar-benar seperti sedang menikmati buatan tangan sang kekasih. Hingga dia menganggukkan kepala. “Enak,” kata Noah. “Bisa untuk dijual?”

  • Godaan Mantan Istri   [91] Berangkat Liburan

    “Sayang, aku sudah selesai menyiapkan semua keperluan kita. Jadi, sekarang kita bisa berangkat. Kamu juga sudah siap, kan?”Ivana yang mendengar hal itu hanya terdiam. Dia masih merasa ragu dengan keputusannya kali ini. Kemarin dia sempat setuju karena merasa jika tidak masalah untuk berlibur sebentar, tetapi nyatanya saat hari keberangkatan, rasanya begitu berat. Meskipun dia tidak mengurus putranya sehari penuh, tapi setidaknya saat dia kembali ke rumah masih bisa melihat wajah bocah kecil itu. “Sayang, kenapa diam saja? Kamu tidak mau pergi?” Arga yang sadar dengan perubahan sikap sang istri langsung mendekat. Dia mulai bertanya dan memeluk wanita itu. Ivana sendiri hanya terdiam. Dia menarik nafas dalam dan membuang secara perlahan. Beberapa kali dia melakukan hal yang sama, berusaha menenangkan perasaannya. Hingga dia yang sudah merasa membaik melepaskan dekapan di pinggang dan membalik tubuh. Kali ini Ivana sepenuhnya menatap sang suami. “Ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya

  • Godaan Mantan Istri   [90] Akhirnya Setuju

    “Akhirnya semua urusanku selesai. Tinggal mereka yang menentukan hasil akhirnya saja,” kata Ivana. Ivana yang baru sampai rumah langsung duduk di sofa, meregangkan tubuh yang terasa begitu lelah. Seharian dia harus berpindah beberapa tempat hanya untuk mengurusi masalah Noah dan Anika. Dia yang awalnya ingin berbelanja pun terpaksa harus diurungkan. Ivana tidak memiliki tenaga lagi kalau harus berjalan-jalan di mall dan mencari keperluannya. “Nyonya sudah pulang?” Ivana pun mengalihkan pandangan. Melihat Ani yang tersenyum ke arahnya, Ivana juga ikut tersenyum. Asisten rumah tangganya itu selalu melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Sejak ada Ani, dia juga jarang melakukan pekerjaan rumah. “Mau saya buatkan minuman, Nyonya?” tanya Ani kembali. “Gak perlu. Aku mau istirahat saja,” jawab Ivana. Dia ingin merebahkan tubuh. Meski tidak tidur, tetapi setidaknya bisa membuat tubuhnya sedikit rileks. Ivana pun langsung bangkit dan melangkah pelan. Dia mulai menaiki satu per

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status