Home / Romansa / Godaan Mantan Istri / [92] Mau Menikah?

Share

[92] Mau Menikah?

Author: Kim Meili
last update Last Updated: 2025-12-04 07:52:21

“Noah, akhirnya kamu datang.”

Noah yang mendapat sambutan dari Anika langsung tersenyum lebar. Raut wajahnya menunjukkan kebahagiaan. Dia juga langsung melangkah lebar, mendekat ke arah kekasihnya berada.

“Maaf membuatmu menunggu lama. Tadi aku harus mengantar Arga dan Ivana dulu,” kata Noah.

Anika menganggukkan kepala dan bergumam pelan. Bibirnya terus menyunggingkan senyum lebar, menatap ke arah Noah yang baru saja datang. Sejak tadi menunggu pria itu membuat Anika tidak sabar. Hingga dia kembali melangkah ke arah meja, mengambil piring dan menuju ke arah Noah berada.

“Ini menu baru yang aku buat. Silakan cicipi,” kata Anika.

Seperti biasa, Noah yang harus mencicipi lebih dulu. Dia yakin, menu baru yang dimaksud kekasihnya itu bahkan belum dinikmati oleh semua orang. Biasanya, dia adalah yang pertama. Sesuap kue mulai dikunyah oleh Noah. Dia benar-benar seperti sedang menikmati buatan tangan sang kekasih. Hingga dia menganggukkan kepala.

“Enak,” kata Noah.

“Bisa untuk dijual?”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Godaan Mantan Istri   [95] Terasa Seperti Mimpi

    “Apa?!”Ivana yang mendengar kabar mengejutkan itu langsung memekik dengan kedua mata melebar. Dia bahkan refleks bangkit, tidak mempedulikan keberadaan Arga yang saat itu sedang menghabiskan makanan.“Anika, kamu serius dengan ucapan?” tanya Ivana kembali. “Aku serius. Semalam keluarga kita sudah bertemu dan membicarakan mengenai pernikahanku dan Noah. Aku juga akan mencari gaun pengantin hari ini,” jawab Anika. Ivana yang mendengar hal itu langsung tersenyum lebar. Dia benar-benar bisa bernafas lega. Akhirnya cinta Anika yang selama ini hanya disimpan rapat-rapat bisa terwujud juga. Dia benar-benar terharu. “Ivana, apa kamu bisa datang? Pernikahanku dan Noah akan berlangsung satu bulan lagi,” kata Anika.“Tentu saja aku datang ke acara penting kalian. Tidak mungkin aku melewatkan hal ini,” sahut Ivana tanpa pikir panjang. Dia tidak ingin melewatkan momen berharga sahabatnya tersebut. “Tapi, bukannya Arga mengatakan kalau kalian akan berlibur selama dua bulan?” tanya Anika lagi.

  • Godaan Mantan Istri   [94] Kabar Baik

    Dering telepon terdengar begitu nyaring. Arga dan Ivana yang masih terlelap juga mulai terganggu. Ditambah dengan sinar matahari yang mulai memasuki celah jendela, membuat keduanya mulai membuka mata secara perlahan. Ivana yang melihat tidak ada reaksi dari sang suami pun langsung menyikut pelan, membuat Arga menatap ke arah wanita tersebut. “Ponselmu bunyi,” ucap Ivana. Dering yang terus terdengar benar-benar mengganggu pendengarannya. Padahal Ivana masih mengantuk, tetapi harus terbangun karena suara yang terus berulang.Arga sendiri masih ingin memejamkan mata, tetapi terpaksa mengulurkan tangan dan mengambil benda pipih tersebut. Tanpa melihat nama yang tertera, Arga langsung mengangkatnya. Dia mendekatkan ponsel di telinga dan bertanya, “Ada apa?”“Arga, kamu dan Ivana sudah sampai?”Arga yang mendengar suara sang Mama langsung membuang nafas kasar. Sebelumnya dia pikir itu adalah telepon dari anak buahnya. Itu sebabnya, ada suara Arga tadi terdengar ketus. “Aku dan Ivana sudah

  • Godaan Mantan Istri   [93] Menikmati Liburan

    “Selamat datang Tuan dan Nyonya.”Ivana yang baru saja keluar dari mobil sudah disambut dengan deretan pegawai hotel. Sebenarnya dia merasa risih dengan sambutan kali ini, tetapi Ivana tidak bisa menolak. Ini adalah salah satu hal wajib yang harus mulai dia biasakan setiap kali keluar dengan Arga.“Mari kami antarkan ke kamar,” ucap salah satu pegawai.Ivana hanya menganggukkan kepala. Dia melangkahkan kaki, memasuki hotel yang terlihat begitu mewah. Bangunan itu juga milik suaminya. Arga mengelola beberapa usaha, termasuk perhotelan. Jadi, sambutan beberapa menit yang lalu juga karena Arga merupakan pemilik dari hotel tersebut. “Bagaimana menurutmu? Apa bagus?” tanya Arga yang sejak tadi merangkul sang istri. Ivana hanya menganggukkan kepala. Sebenarnya dia tidak terlalu tahu mengenai desain dari sebuah bangunan, tetapi melihat suasana yang begitu tenang, Ivana cukup senang. Ornamen dari bangunan tersebut juga tampak begitu sederhana, tetapi jelas begitu nyaman karena fasilitas yan

  • Godaan Mantan Istri   [92] Mau Menikah?

    “Noah, akhirnya kamu datang.”Noah yang mendapat sambutan dari Anika langsung tersenyum lebar. Raut wajahnya menunjukkan kebahagiaan. Dia juga langsung melangkah lebar, mendekat ke arah kekasihnya berada. “Maaf membuatmu menunggu lama. Tadi aku harus mengantar Arga dan Ivana dulu,” kata Noah. Anika menganggukkan kepala dan bergumam pelan. Bibirnya terus menyunggingkan senyum lebar, menatap ke arah Noah yang baru saja datang. Sejak tadi menunggu pria itu membuat Anika tidak sabar. Hingga dia kembali melangkah ke arah meja, mengambil piring dan menuju ke arah Noah berada. “Ini menu baru yang aku buat. Silakan cicipi,” kata Anika.Seperti biasa, Noah yang harus mencicipi lebih dulu. Dia yakin, menu baru yang dimaksud kekasihnya itu bahkan belum dinikmati oleh semua orang. Biasanya, dia adalah yang pertama. Sesuap kue mulai dikunyah oleh Noah. Dia benar-benar seperti sedang menikmati buatan tangan sang kekasih. Hingga dia menganggukkan kepala. “Enak,” kata Noah. “Bisa untuk dijual?”

  • Godaan Mantan Istri   [91] Berangkat Liburan

    “Sayang, aku sudah selesai menyiapkan semua keperluan kita. Jadi, sekarang kita bisa berangkat. Kamu juga sudah siap, kan?”Ivana yang mendengar hal itu hanya terdiam. Dia masih merasa ragu dengan keputusannya kali ini. Kemarin dia sempat setuju karena merasa jika tidak masalah untuk berlibur sebentar, tetapi nyatanya saat hari keberangkatan, rasanya begitu berat. Meskipun dia tidak mengurus putranya sehari penuh, tapi setidaknya saat dia kembali ke rumah masih bisa melihat wajah bocah kecil itu. “Sayang, kenapa diam saja? Kamu tidak mau pergi?” Arga yang sadar dengan perubahan sikap sang istri langsung mendekat. Dia mulai bertanya dan memeluk wanita itu. Ivana sendiri hanya terdiam. Dia menarik nafas dalam dan membuang secara perlahan. Beberapa kali dia melakukan hal yang sama, berusaha menenangkan perasaannya. Hingga dia yang sudah merasa membaik melepaskan dekapan di pinggang dan membalik tubuh. Kali ini Ivana sepenuhnya menatap sang suami. “Ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya

  • Godaan Mantan Istri   [90] Akhirnya Setuju

    “Akhirnya semua urusanku selesai. Tinggal mereka yang menentukan hasil akhirnya saja,” kata Ivana. Ivana yang baru sampai rumah langsung duduk di sofa, meregangkan tubuh yang terasa begitu lelah. Seharian dia harus berpindah beberapa tempat hanya untuk mengurusi masalah Noah dan Anika. Dia yang awalnya ingin berbelanja pun terpaksa harus diurungkan. Ivana tidak memiliki tenaga lagi kalau harus berjalan-jalan di mall dan mencari keperluannya. “Nyonya sudah pulang?” Ivana pun mengalihkan pandangan. Melihat Ani yang tersenyum ke arahnya, Ivana juga ikut tersenyum. Asisten rumah tangganya itu selalu melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Sejak ada Ani, dia juga jarang melakukan pekerjaan rumah. “Mau saya buatkan minuman, Nyonya?” tanya Ani kembali. “Gak perlu. Aku mau istirahat saja,” jawab Ivana. Dia ingin merebahkan tubuh. Meski tidak tidur, tetapi setidaknya bisa membuat tubuhnya sedikit rileks. Ivana pun langsung bangkit dan melangkah pelan. Dia mulai menaiki satu per

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status