Share

56.Bimbang

    Diamnya membuat aku semakin khawatir, setelah panggilan berakhir, aku terus memikirkan Evelyn. Kepala terasa berdenyut, hati ikut sakit, mungkinkah sekarang dia sedang menangis sendirian di rumah. Aku menghela napas panjang kemudian berjalan masuk kembali ke dalam rumah Rere. Kulihat mereka masih berkumpul di ruang tengah. Mereka menatapku dengan serius, membuat diri ini semakin canggung. Kutelan saliva dengan susah payah. Langkah ini pun tepat berhenti di hadapan mereka. 

     "Ayah, Ibu, saya berencana pulang malam ini juga," tuturku. 

     "Hari sudah malam, tidak kah lebih baik besok saja, Nak?" tanya ibu Rere. 

    "Saya mengkhawatirkan istri saya, maksud saya mengkhawatirkan Evelyn," ucapku gelagapan. 

      "Mari kita pulang Bang," ujar Rere kemudian. 

     "Tapi Nak … ." kalimat wanita paruh baya tersebut terhenti. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status