Share

Bab 19

“Ralat. Kayaknya kita lebih cocok kayak paman sama keponakan gitu, nggak, sih?” lanjut Ayra membuat suasana hati Attar seperti mendadak dijatuhkan dengan cara dibanting setelah diterbangkan hingga melambung tinggi.

Kedua alis Attar saling bertaut menahan rasa perih di tangannya. Darah di ujung jemari telunjuk miliknya mengucur dengan cepat.

“Tangan Pak Attar berdarah,” lirih Ayra merasa sedikit panik usai menyadari jemari lelaki di depannya berdarah.

Attar hendak membasuh tengannya di bawah kran air, tetapi tangannya dirampok oleh Ayra.

“Ikut saya, Pak.”

“Ay, mau kemana? Ini cuma luka kecil.” Attar tahu persis jika gadis itu menyeretnya untuk pergi ke tempat di mana ada kotak P3K.

“Nggak ada luka kecil ataupun luka besar. Luka tetap luka yang harus diobati supaya nggak infeksi. Semuanya bermula dari hal kecil yang lama-lama akan menjadi besar. Makanya, jangan sepelekan luka kecil,” jelas Ayra sembari terus menarik tangan Attar menuju tempat incarannya.

Setelah sampai, tepat se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status