Share

Bab 20

“Ayra ada di dalam ‘kan, Mbok?” tanya Rendra begitu Mbok Inah membukakan pintu rumah.

“Iya, ada. Dia ada di dalam kamar. Biar saya panggilkan.” Mbok Inah hampir berbalik badan, tetapi suara Rendra menghentikannya.

“Nggak usah, Mbok. Saya mau langsung ke kamarnya saja. Katanya dia lagi sakit, makanya biar saya yang ke sana.” Rendra berujar dengan ramah.

“Oh, iya, Mas Rendra. Kata Tuan Attar, Non Ayra memang sakit. Kalau begitu silakan masuk.” Wanita paruh baya itu membuka pintu lebih lebar. Dia menggeser diri untuk memberikan jalan masuk bagi Rendra.

“Baik, Mbok. Terima kasih.” Rendra membungkuk sedikit. Kemudian mulai masuk dan melewati Mbok Inah.

“Sama-sama, Mas. Mau saya antarkan minuman dan camilan ke kamarnya Non Ayra sekalian?” tawarnya sembari mengikuti Rendra dari belakang.

“Nggak usah, Mbok. Ini saya sudah bawa makanan sekalian sama minuman,” kata Rendra. Berbalik badan sejenak untuk memperlihatkan bawaannya di dalam kantong plastik.

“Oh, ya sudah kalau gitu. Saya mau la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status