Share

Bab 88

Jika saja membunuh orang itu tidak dosa, mungkin Rey sudah menghajar Alex sampai tidak bernyawa pada saat Alex sebelum dipenjara.

Hati Rey terasa sakit dan sedih melihat istrinya yang selalu ceria dan selalu cerewet, mendadak menjadi seseorang yang pendiam dan menjadi sering melamun. 

Rey terus menatap wajah Naina yang sudah larut dalam tidurnya. Ia memandangi wajah Naina sampai ia puas sembari membelai rambutnya yang halus dan wangi. Kemudian, Naina terbangun dan buru-buru Rey mengusap matanya yang basah. 

"Kenapa kamu belum tidur?" tanya Naina. Matanya menyipit, karena membuka mata saat ini sangat berat baginya. 

"Belum ngantuk. Udah tidur lagi, ya."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status