Share

Ternyata Hamil

"Pak tolong bantu urus jenazahnya ya,"Ucap Diwan. Matanya sama sekali tidak sanggup menatap jenazah Nilam, yang sudah hampir menjadi abu.

Dari sekian banyaknya orang yang menghakimi Nilam. Hanya ada beberapa orang saja, yang tersisa, dan masi berdiri disana. Sisanya telah kembali meninggalkan Nilam, tanpa berdosa.

"Astagfirullah," Diwan mengucap. Saat ia mencoba mengangkat bagian jasad Nilam.

"Sebaiknya segera kita urus." Ucap Diwan.

Atika yang masih berdiri menyaksikan itu semua. Airmayanya kian membeludak. Tangisnya tiada henti. Hatinya merasa kacau, dan diselimuti rasa berdosa.

Saat mereka, ingin memandikan jasad Nilam. Seorang lelaki, yang seumuran Diwan datang, dan tangisnyapun membuat seluruh ruangan memekik.

"Bangun sayang," Ucapnya. Sembari memeluk zasad Nilam ayang sudah tidak berupa lagi.

Diguncang-guncangkannya, tubuh Nilam, yang sudah kaku. " Bangun sayang. Kenapa kamu meninggalkan Mas."

Ternyata lelaki itu adalah Suami Nilam. Ia baru saja pulang dari negri orang, dan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status