Share

Hidup kembali

Hembusan angin seolah berhenti dan hujan seolah menahan airnya untuk tidak turun lagi. Rasa dingin di kulit seolah hilang entah kemana. Hanya ada perasaan kosong di dalam hatinya.

Suara cangkul yang mengeruk tanah terdengar jelas, namun ia tetap diam dan menghiraukannya. Sina terus menatap ke depan, menatap seorang gadis yang menangis di depannya.

Gadis itu terlentang dengan pasrah, hanya dengan bermodalkan kain batik basah. Ia terlihat menyedihkan namun luar biasa di saat yang sama.

"Apa yang kamu inginkan?"

Suara Sina terdengar pelan, ada rasa simpati terkandung di dalamnya. Namun siapa pun yang mendengar itu, niscaya akan terkagum-kagum tentang betapa anggun dan cantiknya saat ia bertanya. Seperti seorang dewi.

"Redakan amarahku. Biarkan tubuh ini membusuk dan menyatu dengan tanah karena Tuhan menghendakinya. Rasa cinta ini membunuhku, tapi aku tak menyesal kar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status