Share

bab 17

"Permisi …," serentak kami bertiga menoleh ke arah pintu. Dimana suara itu berasal.

Astaga! Kenapa dia yang datang kesini? Mungkinkah dia anak dari paman Agus? Kalau seperti ini namanya, berarti aku yang speechles. Hatiku meracau begitu melihat kedatangan Aldo.

Sekilas aku melirik Melly, terlihat tatapan takjub dari matanya. Jelas saja, wajah Aldo memang terlihat dingin, tapi, itu tidak mengurangi sisi ketampanannya. Belum lagi dengan penampilannya yang borjuis. Dasar pelakor sih, lihat yang penampilannya seperti bos langsung ngiler.

"Si--silahkan masuk, Mas, eh, Pak," ujarku menutup mulut karena kikuk.

Aldo pun masuk ke dalam rumah setelah ku persilahkan, ternyata dia datang tidak sendiri, melainkan dengan seorang temannya.

"Apa saya terlihat sudah tua? Panggil saya Aldo,!" ujarnya sambil mengulurkan tangan padaku.

Cih! Bisa-bisanya dia pura-pura tidak kenal padaku. Jelas-jelas belum lama ini kami sudah pernah bertemu di rumah Papa. Eh, tunggu! Apa mungkin ini hanya actingnya saja, k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status