Share

bab 18

"Ada apa ini?" tanya Mas Arka begitu melihat wajah pucat Melly. Pandangannya tertuju pada Bu Retno karena melihat Melly dengan tatapan tajam.

"Mas …," Melly langsung bergelayut manja pada lengan Mas Arka.

"Ibu itu tadi bentak aku …," adunya dengan suara yang sedih.

"Eh … eh … eh … emang dasar ya, sudahlah jadi pelakor, nggak punya o*ak, tangannya celamitan pula!" Bu Retno berucap dengan geram. Entahlah apa yang sebenarnya terjadi. Aku yang baru saja masuk jadi bingung.

"Cukup, Bu!" bentak Mas Arka pada Bu Retno.

"Jangan lagi menghina Melly, biar bagaimanapun dia ini istri sah saya, saya harap Ibu bisa menghargainya!" ujarnya yang terlihat emosi.

"Halah … orang seperti istrimu itu nggak perlu dihargai. Dia aja nggak bisa menghargai orang lain kok!" cibir Bu Retno tak mau kalah.

"Maksud Ibu ini apa, ya? Saya kenal sama Ibu juga nggak, tapi kenapa kalian tidak menyukai saya?! Salah saya apa sama kalian?!" timpal Melly dengan mimik wajah yang sedih.

"Jangan-jangan kalian sudah dihasut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status