Share

Naluri seorang Ayah

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-21 05:59:28

BRAK!

Jonathan membuka pintu dengan kasar, langsung membawa tubuh Sahira yang pingsan ke dalam rumah mewahnya.

Napasnya memburu, rasa panik menguasai dirinya saat melihat darah masih merembes dari selangkangan Sahira, membasahi jok mobil dan kini mulai mengotori lantai rumahnya.

Michael kurang ajar, bisa-bisanya dia berbuat hal keji pada adiknya. Jonathan berpikir, Michael memang telah memperkosa adiknya dengan brutal sehingga mengalami pendarahan.

“Panggil dokter sekarang juga!” teriaknya pada salah satu pelayan.

Tanpa membuang waktu, Jonathan membaringkan Sahira di atas ranjang mewahnya. Kedua tangannya masih berlumuran darah Sahira, tapi dia tidak peduli. Matanya tertuju pada wajah pucat adiknya yang tampak begitu lemah, seperti sehelai kertas yang siap diterbangkan angin.

“Jasmine, bangun ... Bertahanlah sayang,” bisiknya, meskipun dia tahu Sahira tidak akan mendengar.

“Awas saja, pria bajingan itu akan kubalas karena telah memperkosamu dengan kejam.”

Detik demi detik berlalu sepe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Surya Daeng
cerita nya semakin mbuat penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Buang bayi itu

    Jonathan berdiri di samping ranjang, menatap adiknya yang masih terbaring tanpa kesadaran. Wajah Sahira pucat, bibirnya kering, dan napasnya pelan. Selimut tebal membungkus tubuhnya, tetapi jejak pendarahan masih tersisa di kain sprei putih.Dokter Fedrian memeriksa perut Sahira dengan penuh perhatian. Setelah beberapa saat, pria itu menarik napas lega dan melepaskan sarung tangannya."Janinnya selamat," katanya akhirnya. "Meskipun mengalami pendarahan hebat, bayi ini sangat kuat. Tapi Sahira harus mendapat perawatan intensif. Dia butuh istirahat total dan tidak boleh mengalami tekanan."Jonathan, yang sejak tadi berdiri diam dengan tangan terkepal, akhirnya berbicara dengan suara dingin."Kalau begitu, buang bayi itu."Ruangan seketika menjadi hening.Fedrian menoleh dengan kening berkerut. "Apa maksudmu?""Aku ingin kau menggugurkan kandungannya," ulang Jonathan, lebih tegas. "Aku tidak sudi adikku mengandung anak Michael."Hah?Fedrian menatapnya tak percaya. "Tuan Jonathan, ini bu

    Last Updated : 2025-03-21
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Mimpi buruk

    Sahira terbangun dengan napas terengah. Ada rasa sakit luar biasa di perutnya yang membuatnya meringis. Kepalanya terasa berat, pandangannya masih sedikit kabur, tetapi perlahan-lahan ia mulai mengenali sekelilingnya.Dinding putih. Bau khas rumah sakit. Jarum infus yang menusuk punggung tangannya. Suara monitor detak jantung berdenging samar.Dia berada di rumah sakit.Matanya bergerak ke samping, mendapati Jonathan duduk di kursi di sebelah ranjangnya. Pria itu tertidur dengan kepala bersandar di tangan, wajahnya terlihat letih, seolah telah menjaga Sahira semalaman.Sahira mencoba bergerak, tetapi nyeri di perutnya semakin menusuk, membuatnya meringis dan mengerang pelan. “Akhh!”Gerakannya yang kecil cukup untuk membuat Jonathan terjaga.Pria itu langsung menatap Sahira dengan mata yang masih mengantuk, tetapi begitu menyadari adiknya sudah sadar, ekspresinya berubah menjadi lega.“Kau sudah bangun …,” suaranya serak. Dia segera bangkit dari kursinya, mendekat, memegang tangan Sa

    Last Updated : 2025-03-21
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Amarah Michael

    Michael duduk di kursi besar di ruang kantornya, kepalanya menunduk, telapak tangannya menekan pelipis. Keringat dingin mengalir di dahinya meskipun ruangan ini ber-AC. Mimpi buruk tadi terus berputar dalam pikirannya. Gambaran Sahira yang tersiksa, matanya yang penuh ketakutan, jeritan kesakitannya—semua itu masih terpatri jelas.“Akhh, ada apa denganku?”Dia mencoba mengabaikannya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu hanya mimpi. Tapi hatinya tetap gelisah. Ada sesuatu yang tidak beres.Michael menggertakkan giginya. “Lucas!” serunya lantang.Tak berselang lama ....Pintu terbuka, dan Lucas masuk dengan ekspresi datar. “Ada apa, Bos?”Michael menatapnya tajam. “Cari tahu tentang Sahira. Aku ingin tahu dia sekarang ada di mana dan dalam kondisi seperti apa.”Lucas mengernyit. “Jonathan pasti menyembunyikannya dengan sangat baik.”“Aku tidak peduli! Gunakan semua cara yang ada. Suap, ancam, atau apa pun. Aku ingin laporan sebelum malam ini.”Lucas mengangguk sebelum pergi. Mi

    Last Updated : 2025-03-22
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siap berperang

    Beberapa hari kemudian ....Sahira masih berusaha menghapus bayangan Michael dari pikirannya. Luka yang pria itu tinggalkan masih terlalu dalam, tapi dia sadar, dia tidak bisa terus hidup dalam dendam dan rasa sakit.Di tengah pergulatan batinnya, Adrian datang kembali.“Selamat pagi.”Pria itu muncul dengan senyum hangatnya, tatapannya penuh perhatian seperti sebelumnya. Dia tidak bertanya apa pun tentang masa lalu, tidak menyinggung soal Michael atau kejadian yang menimpa Sahira. Dia hanya ada di sana, seolah mengatakan bahwa dia siap menjadi tempat berlindung bagi wanita itu.Sahira sempat terdiam saat Adrian menggenggam tangannya dengan lembut. Rasanya berbeda—tidak ada ketegangan atau rasa takut seperti saat bersama Michael."Aku senang kau sudah lebih baik," ucap Adrian, suaranya penuh ketulusan.Sahira mengangguk pelan. "Terima kasih sudah datang."Adrian tersenyum. "Aku akan selalu datang untukmu."Di kejauhan, Jonathan memperhatikan interaksi itu. Bibirnya melengkung membentu

    Last Updated : 2025-03-22
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Perang mematikan

    Beberapa menit yang lalu ...Di dalam kamar yang remang-remang, Sahira terlonjak saat suara ledakan menggema dari kejauhan, menggetarkan kaca jendela. Detik berikutnya, pintu kamar terbuka dengan kasar, menampilkan sosok Jonathan yang masuk dengan langkah tergesa-gesa. Wajahnya menegang, matanya dipenuhi kemarahan dan kewaspadaan.“Kau harus pergi dari sini,” ucapnya tanpa basa-basi. “Aku sudah menyiapkan jet pribadi untuk membawamu ke tempat aman.”Sahira memicingkan mata, mencoba memahami situasi di tengah rasa sakit yang masih menggerogoti tubuhnya. “Apa yang terjadi?” tanyanya, meski firasat buruk sudah menjalari benaknya.Jonathan mengatupkan rahangnya erat, seolah menahan emosi yang siap meledak. “Michael datang menyerang.”Deg!Darah Sahira seakan berhenti mengalir. Kedua tangannya mengepal di atas selimut, dan dalam sekejap, api dendamnya menyala lebih besar. “Kurang ajar pria brengsek itu!” desisnya, rahangnya menegang. “Aku masih belum pulih, dan dia ingin berperang?”Jonath

    Last Updated : 2025-03-22
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Jonathan vs Michael

    “Sial! Dia melarikan diri!”“Tidak! Dia tak boleh pergi, sebelum mati!”Jonathan tidak akan membiarkan Michael kabur kali ini.Dalam waktu singkat setelah pria itu menghilang dalam kepulan asap, Jonathan menggerakkan pasukannya untuk mengepung seluruh area. Tidak ada celah untuk melarikan diri. Michael terjebak di dalam perangkap yang telah disiapkan Jonathan dengan cermat.Jonathan berdiri di tengah-tengah halaman yang kini dipenuhi asap yang perlahan memudar. Mata tajamnya menyapu sekeliling, mencari sosok Michael."Sialan!" gumamnya pelan, lalu mengaktifkan alat komunikasi di telinganya. "Periksa semua sudut. Jangan biarkan dia keluar dari sini hidup-hidup."Dari berbagai sudut, anak buah Jonathan mulai bergerak, menyisir area yang dikelilingi oleh dinding tinggi dan gerbang besi yang kini telah dikunci. Tidak ada jalan keluar.Tapi Jonathan tidak tahu satu hal—Michael sudah memperhitungkan ini.Dan dia sudah menyiapkan perangkapnya sendiri.*Di dalam sebuah bangunan kosong di ha

    Last Updated : 2025-03-23
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Jet meledak

    “Penggal kepala Jonathan! Aku akan menunjukkannya pada Daddy, bahwa aku berhasil membunuh salah satu anak dari musuhnya!” teriak Michael pada salah satu anak buahnya.Michael berdiri di atas tanah yang berlumuran darah, dadanya naik turun dengan cepat. Tangannya terkepal, menahan gejolak emosi yang hampir menghancurkan kewarasannya. Dia menatap jet yang semakin menjauh, membawa Sahira pergi dari jangkauannya."Sialan!" Michael menggeram, menendang pecahan kayu di dekat kakinya. Matanya merah, bukan hanya karena rasa sakit fisik tetapi juga amarah yang menyala-nyala di dalam dirinya.Sahira pasti akan membencinya. Dia bisa melihatnya dari sorot mata wanita itu di balik jendela pesawat. Ketakutan, kesedihan, dan … kebencian.Tapi Sahira tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak tahu bahwa Jonathan telah menghancurkan kehidupan mereka lebih dulu.Michael mengepalkan rahangnya. Bayi mereka ...Jonathan lah yang telah mengambilnya darinya—daripada membiarkan anak itu hidup, pria it

    Last Updated : 2025-03-23
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   James Nathaniel

    Sore hari. Michael berdiri tegap di depan pemakaman mewah yang bertuliskan 'James Nathaniel', nama yang begitu lekat dalam hidupnya. Tangannya terkepal, rahangnya mengeras, tapi di sudut matanya ada kilatan emosi yang tertahan. Angin bertiup pelan, membuat jas hitamnya sedikit berkibar. Dia menarik napas dalam, menenangkan diri sebelum akhirnya melangkah mendekati makam sang ayah. Di tangannya, sebuah kantong hitam besar berisi sesuatu yang berat. Sesuatu yang berlumuran darah. Darah segar. Michael berhenti tepat di depan makam. Matanya menatap tajam batu nisan yang kokoh, lalu perlahan dia merendahkan tubuhnya, menaruh kantong hitam itu di atas tanah yang masih basah. Dengan satu gerakan tegas, dia membuka kantong itu, menumpahkan isinya. Sebuah kepala manusia. Kepala Jonathan. Mata pria itu masih terbuka, tapi penuh ketakutan. Mulutnya sedikit terbuka seolah masih ingin menjerit, namun tidak ada suara yang keluar. Michael menatap kepala itu dengan ekspresi dingi

    Last Updated : 2025-03-23

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael menangis

    “Kau—”Namun, sebelum Sahira sempat berteriak, suara lembut namun berat itu terdengar di telinganya.“Ini aku sayang …”Seketika, tubuh Sahira menegang. Itu suara yang amat dikenalnya. Suara yang telah menghantui mimpinya selama berhari-hari terakhir ini.“Michael …?” bisiknya dengan suara nyaris tercekat.Pria itu tidak menjawab, hanya merengkuh tubuh Sahira lebih erat. Kehangatan tubuhnya, aroma khasnya, dan detak jantung yang bergema di dada bidangnya—semua itu membuat Sahira yakin. Air matanya tumpah, tak tertahan.“Ke mana saja kamu …” ucapnya lirih, setengah marah, setengah lega.Michael mengecup pelipis Sahira, pelan. “Aku datang … Dan aku janji, aku takkan pergi lagi tanpa kabar.”Sahira melepaskan pelukannya, menatap wajah pria itu dengan pandangan terkejut dan tak percaya. Di bawah remang cahaya lampu kamar, wajah Michael tampak mengenaskan. Bibirnya pecah dan menghitam, sudut matanya lebam, pelipisnya robek, dan ada darah kering yang menempel di dagunya. Ada guratan luka d

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sahira kesepian

    Beberapa hari terakhir, Sahira merasa seperti terkurung dalam sangkar emas. Apartemen mewah milik Michael—yang dulunya mampu membuatnya merasa aman, nyaman, dan hangat—kini justru menghadirkan perasaan yang sangat asing. Dinding-dindingnya terasa sempit, lantainya terlalu dingin, dan jendela besarnya yang menghadap langsung ke gemerlap kota justru terasa seperti jeruji. Segalanya tampak sama, tapi semuanya juga terasa berbeda. Mungkin karena pria itu, Michael, menghilang begitu saja. Tanpa satu pun kabar. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan suara, apalagi video call seperti biasanya. Bahkan ponselnya kini tidak bisa dihubungi. Mati. Hilang. Senyap.Sahira mencoba mengalihkan pikirannya, mencari-cari cara untuk menepis kegelisahan yang perlahan-lahan menyesakkan dadanya. Ia membaca buku—beberapa bahkan sudah dibacanya ulang untuk kesekian kalinya. Ia menonton film, dari genre romantis yang penuh tawa, hingga thriller yang menegangkan. Ia bahkan menulis catatan kecil di buku harian di

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Akhir dari segalanya

    Di lantai tertinggi kantor pusat yang menjulang, suasana di ruang rapat eksekutif terasa lebih dingin dari biasanya. Dinding-dinding kaca yang menghadap kota seolah menjadi saksi bisu kebangkitan kembali seorang raja yang nyaris terguling. Michael berdiri tegak di depan proyektor, wajahnya tanpa ekspresi, hanya sorot matanya yang tajam menyapu setiap wajah di ruangan. Di belakangnya, layar besar menampilkan rekaman-rekaman pengkhianatan: Lucas yang tertawa puas, Olivia yang berbisik dengan sensual, Rendi dan Jaya yang membicarakan strategi pengambilalihan secara rinci. Beberapa petinggi perusahaan yang duduk di meja panjang tampak tegang. Beberapa di antaranya bahkan tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kemarahan mereka. Tangan mengepal, rahang mengeras. Salah satu dari mereka, Pak Raymond, menunduk dalam-dalam, merasa bersalah karena pernah mendukung keputusan Lucas dalam rapat-rapat penting. “Lucas menipu kita semua,” gumamnya lirih. Michael tetap diam. Dia membiarkan v

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menangkap tikus

    Lucas duduk di sofa dengan Olivia yang melingkarkan lengannya di pundaknya, tubuhnya masih berbalut kimono tipis. Para pengikutnya—Rendi, Jaya, dan dua anak buah lainnya—berdiri dengan senyum puas di hadapan peta digital aset Michael yang telah mereka rampok secara perlahan. “Michael bukan apa-apa tanpa loyalitas,” ucap Lucas sombong. “Dan sekarang? Dia bahkan tidak bisa percaya pada bayangannya sendiri.” “Tapi dia bisa balas dendam,” ujar Rendi, sedikit ragu. “Kau tahu Michael, dia takkan tinggal diam.” Lucas menertawakannya. “Tenang. Aku sudah rencanakan semuanya. Bahkan jika dia melawan ... semua sudah terlambat. Aku punya cukup bukti untuk membuatnya tampak seperti dalang korupsi. Jika dia bicara, justru dia yang akan jatuh.” Olivia mencium leher Lucas, berbisik, “Kau memang jenius.” Lucas menarik napas panjang penuh kemenangan. “Bersiaplah. Dalam tiga hari lagi, kita ambil alih perusahaan—dan dunia akan melihat Michael jatuh, sementara kita berdiri di atas puingnya.” *

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Membuat perangkap

    Mobil yang dikendarai Lucas melaju mulus membelah gelapnya malam. Musik klasik berdentum pelan dari speaker, namun tidak menenangkan suasana hati sang pengemudi. Di balik kemudi, Lucas bicara sendiri, seperti tak mampu menahan hasrat untuk meluapkan kejengkelannya terhadap Michael.“Bocah sok suci ...,” gerutunya.“Mentang-mentang pewaris, merasa bisa menginjak semua orang, memerintah semua orang. Tapi lihat sekarang, Michael ... kau hanya boneka. Aku yang menarik benangnya. Aku yang akan mengakhiri segalanya.”Lucas tertawa pendek, tajam dan getir. Jemarinya mengetuk-ngetuk setir dengan irama tak sabar. Dia sudah membayangkan ekspresi Michael saat semuanya terbongkar—hancur, marah, dan sendirian.Di belakang, dalam mobil lain yang lampunya sengaja diredam, Michael dan David membuntuti dengan cermat. Michael mengenakan topi gelap dan masker hitam, matanya tajam mengamati setiap gerak Lucas dari kejauhan. Di sampingnya, David duduk dengan napas sedikit berat, luka-luka di wajahnya belu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sebuah rencana

    Setelah keluar dari tempat rahasia, Michael membanting pintu mobilnya dengan kasar. Napasnya memburu, rahangnya mengeras, dan matanya memerah karena amarah yang tak terbendung. Tangan kanannya mengepal di atas kemudi, sementara tangan kirinya dengan cepat menyalakan mesin.“Brengsek!” desisnya lirih, tapi penuh racun. Mobil sport hitamnya melesat keluar dari parkiran seperti peluru, ban berdecit di aspal.Di dalam mobil, Michael meninju setir sekali, dua kali. “David! Kau berani mengkhianatiku?! Setelah semua kepercayaan yang kuberikan, kau mengiris punggungku dari belakang! Dasar pengkhianat busuk!”Giginya bergemeletuk karena menahan amarah. Tangannya bergetar saat menggenggam ponsel. Dia menekan kontak dengan nama David dan menempelkan ponsel ke telinga, matanya fokus pada jalanan malam yang sepi namun terasa sempit oleh emosinya sendiri.“Halo, Tuan,” suara David terdengar datar di ujung sana, seperti biasa, tanpa curiga.Michael mendesis, menahan diri agar tak langsung berteriak.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau sering bercinta dengan Oliv?

    Sahira dan Michael saling berpandangan. “Permisi, Pak, aku bawa kopi untuk Anda ....” “Oliv!”Sahira masih duduk di sofa, mengenakan blus putih elegan dan rok selutut. Ia menatap tajam ke arah Olivia yang baru saja membuka pintu dan masuk sambil membawa nampan berisi kopi."Tuan, ini kopinya," ucap Olivia lembut, senyum kecil menghias wajahnya yang dipoles rapi. Ia berjalan pelan, langkahnya menggoda seperti model catwalk.Michael mengerutkan alis. "Tapi, saya tidak memintanya.""Kan biasanya Tuan sering meminta saya buatkan kopi," jawab Olivia cepat. Dia meletakkan gelas kopi di meja kaca, lalu mundur dua langkah. Namun sebelum sepenuhnya berbalik menuju pintu, ia menepuk ringan bokongnya sendiri sambil mengedipkan mata ke arah Michael.Gerakan itu singkat, tapi jelas. Sahira melihatnya. Dan matanya langsung menyipit.Keheningan sejenak merayap ke ruangan. Olivia melangkah keluar dengan lenggokan pinggul yang dibuat-buat, meninggalkan aroma parfum mahal dan kejanggalan yang mencolo

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Suka minta jatah

    “Sergio ...”Sahira memanggil pelan, tapi cukup untuk membuat dua pria di depannya menoleh bersamaan. Michael menatapnya penuh tanya, sementara Sergio menajamkan mata, seolah tak percaya Sahira menyapanya dengan nada selembut itu.Ruangan terasa hening sesaat. Ketegangan menggantung di udara, seperti benang tipis yang bisa putus kapan saja.Sahira menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin bicara. Hanya sebentar.”Sergio memandang Michael, seolah meminta izin, dan Michael mengangguk singkat. Dengan langkah pelan, Sergio mendekati Sahira, berdiri berhadapan dengannya. Jarak mereka cukup dekat untuk mendengar detak jantung masing-masing, tapi cukup jauh untuk menyimpan semua luka lama di antaranya.“Ada apa?” tanya Sergio datar. Tidak dingin, tapi juga tidak hangat.Sahira menelan ludah. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya. “Aku ... aku ingin minta maaf,” ucapnya akhirnya. “Untuk malam itu. Waktu aku—waktu aku menembakmu.”Sergio tidak langsung bereaksi. Matanya menatap dalam ke arah Sahira,

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Melepas rindu 21+

    Setelah selesai makan siang. Sahira merunduk manja ke dada Michael, tubuhnya melingkar seperti kucing jinak yang mencari kehangatan.Tangannya yang lembut merayap ke lengan kekar Michael, menyusuri kulitnya perlahan, seperti ingin mengukir rasa rindu yang ia tahan sejak pagi.Michael masih menatap layar ponselnya, membaca satu demi satu pesan masuk yang tak pernah berhenti berdatangan. Tapi fokusnya buyar saat suara lembut Sahira membisik halus di telinganya.“Apa ponselmu lebih menarik dari aku?”Pertanyaan itu terdengar manja, tapi ada nada menggoda di dalamnya. Michael menoleh. Sekejap saja, namun cukup untuk melihat tatapan jengkel sekaligus merayu dari Sahira. Tanpa banyak bicara, dia mematikan ponsel, meletakkannya di atas meja kaca dengan suara klik pelan, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap perempuan yang kini bersandar di lengannya.“Tentu saja tidak, sayangku,” ucap Michael pelan, suaranya berat dan penuh senyum. “Kenapa kamu manja begini seperti kucing birahi, hm?”Sahi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status