Share

Perang mematikan

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-22 06:14:48

Beberapa menit yang lalu ...

Di dalam kamar yang remang-remang, Sahira terlonjak saat suara ledakan menggema dari kejauhan, menggetarkan kaca jendela. Detik berikutnya, pintu kamar terbuka dengan kasar, menampilkan sosok Jonathan yang masuk dengan langkah tergesa-gesa. Wajahnya menegang, matanya dipenuhi kemarahan dan kewaspadaan.

“Kau harus pergi dari sini,” ucapnya tanpa basa-basi. “Aku sudah menyiapkan jet pribadi untuk membawamu ke tempat aman.”

Sahira memicingkan mata, mencoba memahami situasi di tengah rasa sakit yang masih menggerogoti tubuhnya. “Apa yang terjadi?” tanyanya, meski firasat buruk sudah menjalari benaknya.

Jonathan mengatupkan rahangnya erat, seolah menahan emosi yang siap meledak. “Michael datang menyerang.”

Deg!

Darah Sahira seakan berhenti mengalir. Kedua tangannya mengepal di atas selimut, dan dalam sekejap, api dendamnya menyala lebih besar. “Kurang ajar pria brengsek itu!” desisnya, rahangnya menegang. “Aku masih belum pulih, dan dia ingin berperang?”

Jonath
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Surya Daeng
kejam sekali hidup ini
goodnovel comment avatar
intan permata sari
demi balas dendam, keponakan yg belum lahirpun di bunuh .... Lanjutkan thor, biar sahira cepat sadar klo itu manipulasi jonathan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Jonathan vs Michael

    “Sial! Dia melarikan diri!”“Tidak! Dia tak boleh pergi, sebelum mati!”Jonathan tidak akan membiarkan Michael kabur kali ini.Dalam waktu singkat setelah pria itu menghilang dalam kepulan asap, Jonathan menggerakkan pasukannya untuk mengepung seluruh area. Tidak ada celah untuk melarikan diri. Michael terjebak di dalam perangkap yang telah disiapkan Jonathan dengan cermat.Jonathan berdiri di tengah-tengah halaman yang kini dipenuhi asap yang perlahan memudar. Mata tajamnya menyapu sekeliling, mencari sosok Michael."Sialan!" gumamnya pelan, lalu mengaktifkan alat komunikasi di telinganya. "Periksa semua sudut. Jangan biarkan dia keluar dari sini hidup-hidup."Dari berbagai sudut, anak buah Jonathan mulai bergerak, menyisir area yang dikelilingi oleh dinding tinggi dan gerbang besi yang kini telah dikunci. Tidak ada jalan keluar.Tapi Jonathan tidak tahu satu hal—Michael sudah memperhitungkan ini.Dan dia sudah menyiapkan perangkapnya sendiri.*Di dalam sebuah bangunan kosong di ha

    Last Updated : 2025-03-23
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Jet meledak

    “Penggal kepala Jonathan! Aku akan menunjukkannya pada Daddy, bahwa aku berhasil membunuh salah satu anak dari musuhnya!” teriak Michael pada salah satu anak buahnya.Michael berdiri di atas tanah yang berlumuran darah, dadanya naik turun dengan cepat. Tangannya terkepal, menahan gejolak emosi yang hampir menghancurkan kewarasannya. Dia menatap jet yang semakin menjauh, membawa Sahira pergi dari jangkauannya."Sialan!" Michael menggeram, menendang pecahan kayu di dekat kakinya. Matanya merah, bukan hanya karena rasa sakit fisik tetapi juga amarah yang menyala-nyala di dalam dirinya.Sahira pasti akan membencinya. Dia bisa melihatnya dari sorot mata wanita itu di balik jendela pesawat. Ketakutan, kesedihan, dan … kebencian.Tapi Sahira tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak tahu bahwa Jonathan telah menghancurkan kehidupan mereka lebih dulu.Michael mengepalkan rahangnya. Bayi mereka ...Jonathan lah yang telah mengambilnya darinya—daripada membiarkan anak itu hidup, pria it

    Last Updated : 2025-03-23
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   James Nathaniel

    Sore hari. Michael berdiri tegap di depan pemakaman mewah yang bertuliskan 'James Nathaniel', nama yang begitu lekat dalam hidupnya. Tangannya terkepal, rahangnya mengeras, tapi di sudut matanya ada kilatan emosi yang tertahan. Angin bertiup pelan, membuat jas hitamnya sedikit berkibar. Dia menarik napas dalam, menenangkan diri sebelum akhirnya melangkah mendekati makam sang ayah. Di tangannya, sebuah kantong hitam besar berisi sesuatu yang berat. Sesuatu yang berlumuran darah. Darah segar. Michael berhenti tepat di depan makam. Matanya menatap tajam batu nisan yang kokoh, lalu perlahan dia merendahkan tubuhnya, menaruh kantong hitam itu di atas tanah yang masih basah. Dengan satu gerakan tegas, dia membuka kantong itu, menumpahkan isinya. Sebuah kepala manusia. Kepala Jonathan. Mata pria itu masih terbuka, tapi penuh ketakutan. Mulutnya sedikit terbuka seolah masih ingin menjerit, namun tidak ada suara yang keluar. Michael menatap kepala itu dengan ekspresi dingi

    Last Updated : 2025-03-23
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sekretaris baru

    Beberpaa bulan kemudian ....Michael mengerjapkan mata, mengusir kantuk yang masih tersisa saat ia melangkah keluar dari kamar mandi. Setengah tahun telah berlalu sejak Sahira menghilang, dan selama itu pula ia terus mencari. Namun, semua orang yang ia suruh hanya bisa menggeleng, memberikan jawaban yang sama—tidak ada jejak, tidak ada kabar.Takdir seolah berkata bahwa Sahira benar-benar telah tiada.Michael menggeram frustrasi. Ia menarik dasinya dengan kasar, lalu meraih jas yang tergantung di sandaran kursi. Hari ini ia bangun lebih siang dari biasanya, sesuatu yang jarang terjadi. Kepalanya masih terasa berat, tapi ia tak bisa terus begini.Setelah berpakaian rapi, dia segera keluar di antar oleh David.“Selamat pagi, Bos. Hari ini cuaca sangat cerah.”“Iya, aku tau.”Sepanjang perjalanan, Michael hanya diam. Menikm4ti udara pagi yang terasa membosankan.Beberapa menit berlalu, akhirnya dia sampai di kantor. Michael segera turun dan berjalan masuk ke gedung. Saat berpapasan den

    Last Updated : 2025-03-23
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Olivia ceroboh

    Michael bersandar di kursinya, memijat pelipis dengan jari-jarinya. Sejak tadi pikirannya terusik oleh percakapan dengan Monica, terutama soal Olivia. Gadis polos dan lugu? Dia tidak yakin apakah hal itu menarik atau justru membosankan.Namun, keinginannya untuk membuktikan seberapa polosnya sekretaris barunya membuatnya menguji gadis itu.“Olivia,” panggilnya, suaranya berat dan dalam.Gadis itu, yang baru saja masuk ke ruangan dengan membawa beberapa dokumen, tersentak dan segera menegakkan tubuh. “Ya, Tuan?”Michael meliriknya dengan tatapan malas. “Buatkan aku kopi.”Olivia terlihat sedikit terkejut, tetapi kemudian mengangguk cepat. “B-baik, Tuan. Kopi hitam, kan?”Michael menyipitkan mata, meneliti Olivia dengan ekspresi yang sulit ditebak. Gadis ini baru sehari bekerja, tetapi sudah tahu kebiasaannya.“Hm,” gumamnya, mengiyakan.Olivia segera melangkah ke pantry kecil di sudut ruangan, sementara Michael kembali menatap laptopnya. Jemarinya mengetuk-ngetuk meja, pikirannya masih

    Last Updated : 2025-03-24
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Remas pepaya

    Keesokan harinya.Suasana kantor Michael dipenuhi kesibukan luar biasa. Para pegawai bergegas di sepanjang lorong, bersiap untuk rapat besar yang akan segera dimulai. Suara derap sepatu terdengar di lantai marmer, suara bisikan dan diskusi serius mengisi udara.Namun, di antara semua itu, satu orang masih belum terlihat—Olivia.Michael duduk di ruang rapat dengan ekspresi dingin. Jam tangannya menunjukkan pukul 08.59. Satu menit sebelum rapat dimulai, tetapi sekretaris barunya belum juga muncul dengan dokumen yang seharusnya sudah ada di meja.Lucas, yang duduk di sebelahnya, menatap Michael sekilas sebelum berbisik pelan, “Sekretaris barumu tidak bisa diandalkan.”Michael tidak menjawab. Rahangnya mengatup erat, ekspresinya semakin dingin. Satu menit lagi, dan Olivia tidak juga muncul? Gadis itu akan menyesal.Tepat saat jarum jam bergerak ke angka sembilan, suara langkah tergesa-gesa terdengar dari luar.Brak!Pintu ruang rapat terbuka dengan kasar, dan Olivia muncul dalam keadaan b

    Last Updated : 2025-03-24
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau masih perawan?

    Setelah insiden di ruangannya tadi, Michael berusaha mengalihkan pikirannya. Ia tahu satu hal—dia harus mengendalikan dirinya.Maka, di tengah kesibukannya, ia mengambil keputusan spontan."Olivia," panggilnya.Gadis itu menoleh, masih sibuk mengetik laporan di meja sampingnya. “Ya, Tuan?”"Kita makan siang di luar."Mata Olivia membesar sedikit. "Eh? S-saya?"Michael menatapnya tajam, seolah berkata, apa aku harus mengatakannya dua kali?Olivia langsung menunduk. "Baik, Tuan."Beberapa menit kemudian, mereka sudah berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh sopir Michael. Olivia duduk di sampingnya dengan gelisah, tangannya bertaut di pangkuannya. Ini pertama kalinya dia diajak makan siang secara pribadi oleh bosnya.Saat tiba di restoran mewah, pelayan langsung menyambut mereka dan mengantarkan ke meja khusus yang lebih privat. Olivia melirik sekeliling, merasa canggung.Michael mengamati ekspresi sekretaris barunya itu dengan mata tajam. "Kau terlihat tegang."Olivia buru-buru meng

    Last Updated : 2025-03-25
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa Alexa J?

    Pagi hari ....Michael melangkah masuk ke kantornya dengan langkah malas. Matanya sedikit merah karena kurang tidur. Semalaman dia terus memikirkan Alexa J.—sosok misterius yang tiba-tiba muncul dan mengancam posisinya di dunia bisnis.Begitu memasuki ruangannya, Olivia sudah menunggunya dengan senyum manis dan secangkir kopi hangat di tangannya. Gadis itu tampak segar seperti biasanya, mengenakan blus ketat yang menonjolkan bagian atas dari tubuhnya."Selamat pagi, Tuan. Ini kopi untuk Anda," ucapnya, suaranya lembut dan sedikit bernada menggoda.Michael hanya mengangguk singkat, menerima cangkir kopi dari tangannya dan langsung duduk di kursi kebesarannya. Dia menyesap kopi itu perlahan, membiarkan kehangatannya sedikit mengusir rasa kantuk yang masih menyelimuti pikirannya.Namun, kepalanya tetap terasa berat. Terlalu banyak pikiran.Sialan! Kenapa aku sampai begini hanya karena seorang wanita misterius?Michael menghela napas panjang, lalu menutup matanya, mencoba mengurangi ket

    Last Updated : 2025-03-25

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael menangis

    “Kau—”Namun, sebelum Sahira sempat berteriak, suara lembut namun berat itu terdengar di telinganya.“Ini aku sayang …”Seketika, tubuh Sahira menegang. Itu suara yang amat dikenalnya. Suara yang telah menghantui mimpinya selama berhari-hari terakhir ini.“Michael …?” bisiknya dengan suara nyaris tercekat.Pria itu tidak menjawab, hanya merengkuh tubuh Sahira lebih erat. Kehangatan tubuhnya, aroma khasnya, dan detak jantung yang bergema di dada bidangnya—semua itu membuat Sahira yakin. Air matanya tumpah, tak tertahan.“Ke mana saja kamu …” ucapnya lirih, setengah marah, setengah lega.Michael mengecup pelipis Sahira, pelan. “Aku datang … Dan aku janji, aku takkan pergi lagi tanpa kabar.”Sahira melepaskan pelukannya, menatap wajah pria itu dengan pandangan terkejut dan tak percaya. Di bawah remang cahaya lampu kamar, wajah Michael tampak mengenaskan. Bibirnya pecah dan menghitam, sudut matanya lebam, pelipisnya robek, dan ada darah kering yang menempel di dagunya. Ada guratan luka d

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sahira kesepian

    Beberapa hari terakhir, Sahira merasa seperti terkurung dalam sangkar emas. Apartemen mewah milik Michael—yang dulunya mampu membuatnya merasa aman, nyaman, dan hangat—kini justru menghadirkan perasaan yang sangat asing. Dinding-dindingnya terasa sempit, lantainya terlalu dingin, dan jendela besarnya yang menghadap langsung ke gemerlap kota justru terasa seperti jeruji. Segalanya tampak sama, tapi semuanya juga terasa berbeda. Mungkin karena pria itu, Michael, menghilang begitu saja. Tanpa satu pun kabar. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan suara, apalagi video call seperti biasanya. Bahkan ponselnya kini tidak bisa dihubungi. Mati. Hilang. Senyap.Sahira mencoba mengalihkan pikirannya, mencari-cari cara untuk menepis kegelisahan yang perlahan-lahan menyesakkan dadanya. Ia membaca buku—beberapa bahkan sudah dibacanya ulang untuk kesekian kalinya. Ia menonton film, dari genre romantis yang penuh tawa, hingga thriller yang menegangkan. Ia bahkan menulis catatan kecil di buku harian di

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Akhir dari segalanya

    Di lantai tertinggi kantor pusat yang menjulang, suasana di ruang rapat eksekutif terasa lebih dingin dari biasanya. Dinding-dinding kaca yang menghadap kota seolah menjadi saksi bisu kebangkitan kembali seorang raja yang nyaris terguling. Michael berdiri tegak di depan proyektor, wajahnya tanpa ekspresi, hanya sorot matanya yang tajam menyapu setiap wajah di ruangan. Di belakangnya, layar besar menampilkan rekaman-rekaman pengkhianatan: Lucas yang tertawa puas, Olivia yang berbisik dengan sensual, Rendi dan Jaya yang membicarakan strategi pengambilalihan secara rinci. Beberapa petinggi perusahaan yang duduk di meja panjang tampak tegang. Beberapa di antaranya bahkan tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kemarahan mereka. Tangan mengepal, rahang mengeras. Salah satu dari mereka, Pak Raymond, menunduk dalam-dalam, merasa bersalah karena pernah mendukung keputusan Lucas dalam rapat-rapat penting. “Lucas menipu kita semua,” gumamnya lirih. Michael tetap diam. Dia membiarkan v

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menangkap tikus

    Lucas duduk di sofa dengan Olivia yang melingkarkan lengannya di pundaknya, tubuhnya masih berbalut kimono tipis. Para pengikutnya—Rendi, Jaya, dan dua anak buah lainnya—berdiri dengan senyum puas di hadapan peta digital aset Michael yang telah mereka rampok secara perlahan. “Michael bukan apa-apa tanpa loyalitas,” ucap Lucas sombong. “Dan sekarang? Dia bahkan tidak bisa percaya pada bayangannya sendiri.” “Tapi dia bisa balas dendam,” ujar Rendi, sedikit ragu. “Kau tahu Michael, dia takkan tinggal diam.” Lucas menertawakannya. “Tenang. Aku sudah rencanakan semuanya. Bahkan jika dia melawan ... semua sudah terlambat. Aku punya cukup bukti untuk membuatnya tampak seperti dalang korupsi. Jika dia bicara, justru dia yang akan jatuh.” Olivia mencium leher Lucas, berbisik, “Kau memang jenius.” Lucas menarik napas panjang penuh kemenangan. “Bersiaplah. Dalam tiga hari lagi, kita ambil alih perusahaan—dan dunia akan melihat Michael jatuh, sementara kita berdiri di atas puingnya.” *

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Membuat perangkap

    Mobil yang dikendarai Lucas melaju mulus membelah gelapnya malam. Musik klasik berdentum pelan dari speaker, namun tidak menenangkan suasana hati sang pengemudi. Di balik kemudi, Lucas bicara sendiri, seperti tak mampu menahan hasrat untuk meluapkan kejengkelannya terhadap Michael.“Bocah sok suci ...,” gerutunya.“Mentang-mentang pewaris, merasa bisa menginjak semua orang, memerintah semua orang. Tapi lihat sekarang, Michael ... kau hanya boneka. Aku yang menarik benangnya. Aku yang akan mengakhiri segalanya.”Lucas tertawa pendek, tajam dan getir. Jemarinya mengetuk-ngetuk setir dengan irama tak sabar. Dia sudah membayangkan ekspresi Michael saat semuanya terbongkar—hancur, marah, dan sendirian.Di belakang, dalam mobil lain yang lampunya sengaja diredam, Michael dan David membuntuti dengan cermat. Michael mengenakan topi gelap dan masker hitam, matanya tajam mengamati setiap gerak Lucas dari kejauhan. Di sampingnya, David duduk dengan napas sedikit berat, luka-luka di wajahnya belu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sebuah rencana

    Setelah keluar dari tempat rahasia, Michael membanting pintu mobilnya dengan kasar. Napasnya memburu, rahangnya mengeras, dan matanya memerah karena amarah yang tak terbendung. Tangan kanannya mengepal di atas kemudi, sementara tangan kirinya dengan cepat menyalakan mesin.“Brengsek!” desisnya lirih, tapi penuh racun. Mobil sport hitamnya melesat keluar dari parkiran seperti peluru, ban berdecit di aspal.Di dalam mobil, Michael meninju setir sekali, dua kali. “David! Kau berani mengkhianatiku?! Setelah semua kepercayaan yang kuberikan, kau mengiris punggungku dari belakang! Dasar pengkhianat busuk!”Giginya bergemeletuk karena menahan amarah. Tangannya bergetar saat menggenggam ponsel. Dia menekan kontak dengan nama David dan menempelkan ponsel ke telinga, matanya fokus pada jalanan malam yang sepi namun terasa sempit oleh emosinya sendiri.“Halo, Tuan,” suara David terdengar datar di ujung sana, seperti biasa, tanpa curiga.Michael mendesis, menahan diri agar tak langsung berteriak.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau sering bercinta dengan Oliv?

    Sahira dan Michael saling berpandangan. “Permisi, Pak, aku bawa kopi untuk Anda ....” “Oliv!”Sahira masih duduk di sofa, mengenakan blus putih elegan dan rok selutut. Ia menatap tajam ke arah Olivia yang baru saja membuka pintu dan masuk sambil membawa nampan berisi kopi."Tuan, ini kopinya," ucap Olivia lembut, senyum kecil menghias wajahnya yang dipoles rapi. Ia berjalan pelan, langkahnya menggoda seperti model catwalk.Michael mengerutkan alis. "Tapi, saya tidak memintanya.""Kan biasanya Tuan sering meminta saya buatkan kopi," jawab Olivia cepat. Dia meletakkan gelas kopi di meja kaca, lalu mundur dua langkah. Namun sebelum sepenuhnya berbalik menuju pintu, ia menepuk ringan bokongnya sendiri sambil mengedipkan mata ke arah Michael.Gerakan itu singkat, tapi jelas. Sahira melihatnya. Dan matanya langsung menyipit.Keheningan sejenak merayap ke ruangan. Olivia melangkah keluar dengan lenggokan pinggul yang dibuat-buat, meninggalkan aroma parfum mahal dan kejanggalan yang mencolo

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Suka minta jatah

    “Sergio ...”Sahira memanggil pelan, tapi cukup untuk membuat dua pria di depannya menoleh bersamaan. Michael menatapnya penuh tanya, sementara Sergio menajamkan mata, seolah tak percaya Sahira menyapanya dengan nada selembut itu.Ruangan terasa hening sesaat. Ketegangan menggantung di udara, seperti benang tipis yang bisa putus kapan saja.Sahira menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin bicara. Hanya sebentar.”Sergio memandang Michael, seolah meminta izin, dan Michael mengangguk singkat. Dengan langkah pelan, Sergio mendekati Sahira, berdiri berhadapan dengannya. Jarak mereka cukup dekat untuk mendengar detak jantung masing-masing, tapi cukup jauh untuk menyimpan semua luka lama di antaranya.“Ada apa?” tanya Sergio datar. Tidak dingin, tapi juga tidak hangat.Sahira menelan ludah. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya. “Aku ... aku ingin minta maaf,” ucapnya akhirnya. “Untuk malam itu. Waktu aku—waktu aku menembakmu.”Sergio tidak langsung bereaksi. Matanya menatap dalam ke arah Sahira,

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Melepas rindu 21+

    Setelah selesai makan siang. Sahira merunduk manja ke dada Michael, tubuhnya melingkar seperti kucing jinak yang mencari kehangatan.Tangannya yang lembut merayap ke lengan kekar Michael, menyusuri kulitnya perlahan, seperti ingin mengukir rasa rindu yang ia tahan sejak pagi.Michael masih menatap layar ponselnya, membaca satu demi satu pesan masuk yang tak pernah berhenti berdatangan. Tapi fokusnya buyar saat suara lembut Sahira membisik halus di telinganya.“Apa ponselmu lebih menarik dari aku?”Pertanyaan itu terdengar manja, tapi ada nada menggoda di dalamnya. Michael menoleh. Sekejap saja, namun cukup untuk melihat tatapan jengkel sekaligus merayu dari Sahira. Tanpa banyak bicara, dia mematikan ponsel, meletakkannya di atas meja kaca dengan suara klik pelan, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap perempuan yang kini bersandar di lengannya.“Tentu saja tidak, sayangku,” ucap Michael pelan, suaranya berat dan penuh senyum. “Kenapa kamu manja begini seperti kucing birahi, hm?”Sahi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status