Share

Rumah sakit

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-02-07 20:11:51

Mereka masuk ke dalam gedung rumah sakit. Sesampai di sana, Michael langsung masuk ke dalam ruangan dokter tak perlu mengantri terlalu lama.

Sahira yang merasa tak enak pada bagian anu-nya akibat kejadian di dalam taksi tadi, bergegas pamit pada Michael untuk ke toilet. "Pak, aku permisi dulu ke toilet dulu, ya," katanya.

Michael mengangguk. Dia mengerti apa yang terjadi pada Sahira. “Pergilah. Aku akan menunggu di sini. Jangan lama-lama."

Sahira berjalan menuju toilet, merasa lega bisa melarikan diri sejenak dari Michael yang tiba-tiba berubah menjadi sangat mesum. Dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan bosnya itu.

Sahira menghela napas, mencoba menetralkan perasaannya.

“Ini gila! Bagaimana mungkin aku menikmatinya,” umpatnya sedikit frustrasi.

“Aku harus segera melarikan diri sebelum dua minggu. Jangan sampai Pak Michael memperawaniku. Setelah mendapatkan gaji pertamaku, aku akan pergi.”

Untung saja Sahira masuk di pertengahan bulan, kemungkinan gajinya dibayar setengah.

“10 ju
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hukuman sayang

    Segera dia membuka pintu lebih lebar."Michael?" sahut Sahira, terkejut bukan main.Pria itu berdiri tegap di ambang pintu, mengenakan setelan formal dengan jaket hitam yang elegan, rambutnya disisir rapi ke belakang, dan di tangannya … sebuah buket bunga mawar merah segar, lengkap dengan kotak kecil berwarna hitam velvet yang tampak sangat mahal."Selamat pagi, Sayang," ucap Michael datar, tapi sorot matanya tajam menusuk. “Masih ingat kemarin tanggal berapa?”“Hmm kenapa?”“Coba ingat-ingat lagi, ada apa di tanggal itu. Semacam kelahiran seseorang misalnya.”Sahira terdiam. Otaknya berputar cepat. Tanggal? Kemarin? Dia mengerjap, lalu—“Oh, Tuhan …” bisiknya lirih. “Kemarin ... ulang tahunmu …!”Michael menaikkan satu alis. "Dan kamu lupa."Nada suaranya terdengar datar, tapi Sahira bisa merasakan dentuman kecil dari setiap katanya. Buket bunga di tangannya bukan lagi terlihat romantis, tapi seperti bukti yang menghantam kesadarannya sendiri.“Aku—aku bisa jelaskan …” Sahira mundur

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Lupa

    "Kau sendirian lagi?" suara itu terdengar tajam namun dibuat-buat ramah. Eldric.Sahira mengerjap, merasa tidak nyaman sejak awal pria itu memperkenalkan diri sebagai salah satu rekan bisnis baru dalam jaringan Michael. Dia sudah menolaknya secara halus sebelumnya, tapi Eldric tampaknya tidak mengerti bahasa penolakan."Minggir, Eldric. Aku tidak ingin ada masalah," ucap Sahira tegas.Eldric menyeringai, matanya menelusuri tubuh Sahira tanpa malu. "Masalah? Aku hanya ingin bicara. Tadi kamu terlihat sangat menggoda saat berdansa dengan pria itu. Sayang sekali kamu salah memilih pasangan.""Eldric, cukup. Aku tidak tertarik. Sekarang menyingkirlah."Bukannya mundur, Eldric malah maju selangkah, menahan lengan Sahira. Sentuhannya membuat tubuh Sahira menegang. Dalam hitungan detik, insting bela dirinya aktif. Dia bisa saja mematahkan tangan Eldric, tapi logika menahannya. Ini bukan tempatnya. Bukan saatnya."Lepaskan aku atau aku akan berteriak," ancam Sahira, suaranya penuh kemarahan

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menghadang jalan

    Musik lembut mengalun di ballroom mewah hotel bintang lima itu. Cahaya lampu gantung kristal memantul di dinding marmer, menciptakan suasana magis yang memabukkan. Beberapa pasangan telah mulai turun ke lantai dansa, melangkah anggun mengikuti irama klasik yang dimainkan oleh orkestra di pojok ruangan.Michael menoleh ke arah Sahira yang berdiri di sampingnya, mengenakan gaun satin hitam dengan potongan punggung rendah. Cahaya lampu membuat kulit wanita itu bersinar, matanya tajam tapi menyimpan kilau yang lembut malam itu.“Bolehkah aku mengajakmu berdansa malam ini?” bisik Michael, menyodorkan tangan dengan penuh hormat namun tetap memancarkan aura dominannya.Sahira mengerjapkan mata, lalu tersenyum kecil. “Aku tidak akan menolak ajakan seperti itu,” ucapnya seraya menyambut tangan Michael.Michael menggenggam tangannya, membawanya ke tengah lantai dansa. Begitu mereka mulai bergerak, dunia seakan menyusut. Hanya mereka berdua, seolah alunan musik diciptakan untuk menyatukan kembal

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Orang asing nakal

    Michael masih berdiri di bawah panggung, matanya menatap tajam ke arah wanita yang baru saja memukau seluruh ballroom. Sahira, atau Alexa Alexander, berdiri anggun dalam balutan gaun merah menyala, menyampaikan pidato bisnis dengan penuh percaya diri dan kecerdasan. Suaranya merdu, pilihan katanya tajam, dan ekspresinya membuat semua orang terdiam mendengarkan.Michael tersenyum miring.“Pintar, cerdas, dan ... um, seksi,” gumamnya sambil menggeleng pelan, seolah tak percaya bahwa wanita yang dulu sempat ia rendahkan kini bersinar begitu megah.Tiba-tiba, ponselnya bergetar keras. Getarannya seolah mengusik kesempurnaan momen itu.Drrrt … Drrrt ….Michael melihat nama yang tertera di layar: Evelyn. Alisnya langsung bertaut.Tanpa banyak pikir, ia melangkah cepat ke luar ballroom, menjauh dari keramaian. Ia tahu panggilan dari Evelyn tidak akan sederhana—wanita itu bukan tipe yang menelepon hanya untuk menyapa.Sementara itu di dalam ballroom, Sahira baru saja menyelesaikan pidatonya.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Gala bisnis

    Tok! Tok!Michael memutar kenop perlahan, membuka pintu dengan hati-hati. Di balik daun pintu berdiri seorang pria dengan setelan rapi, rambut disisir ke belakang, dan raut wajah khas seseorang yang terlalu pagi masuk kantor, David.“Oh. Kau,” ujar Michael, agak lega sekaligus terganggu karena harapannya sempat liar sejenak.David menegakkan badan dan tersenyum sopan. “Maaf mengganggu, Bos. Saya cuma mau mengingatkan … malam ini kita ada gala bisnis di Hotel d’Armani. Undangan dari asosiasi investor utama. Anda dan Miss Alexa J dijadwalkan hadir.”Mata David sempat melirik ke dalam, dan begitu melihat Sahira berdiri di sana dengan ID card tergantung di lehernya, dia nyaris tersedak sendiri.“Nona Alexa?” gumamnya, nyaris tak percaya. “Anda …?”Sahira hanya tersenyum manis sambil melipat tangan di depan dada. “Ya, saya kembali, David. Kita akan sering bertemu lagi.”David masih melongo sesaat, lalu cepat mengangguk, mencoba tetap profesional. “Baik … itu kabar baik. Saya hanya menyampa

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sekretaris baru?

    Keesokan harinya.Langit pagi masih kelabu ketika Michael turun ke lantai bawah. Langkah-langkahnya berat, matanya menatap kosong ke arah ruang makan yang telah tertata rapi. Aroma kopi hangat dan roti panggang menguar dari dapur, menggoda selera siapa pun yang ada di rumah itu. Tapi tidak untuk Michael.Di sana, duduk di kursi paling ujung dengan anggun dan senyum manis, adalah Karin. Mengenakan blus hitam dan rok putih selutut, dia tampak seolah-olah memang sudah menjadi bagian dari rumah ini. Evelyn duduk di sampingnya, tengah menyusun piring sambil sesekali mengobrol ringan. Sergio belum tampak.Michael berhenti di ambang pintu. Pandangannya bertemu dengan mata Karin yang langsung menyapanya lembut,“Pagi, Mike. Kopimu udah kubuatkan.”Dia hanya diam. Tatapan itu—tatapan seorang wanita yang dulu menjatuhkannya dan kini mengaku calon istri adiknya—masih membuat darahnya naik.Evelyn melihat keheningan itu dan segera bicara, “Michael, sarapan dulu sebentar. Mommy sudah minta Bibik J

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Berita mengejutkan

    “Ka-Karin, kau—”Suara Michael tercekat. Kata-katanya seperti tertelan udara dingin yang menusuk saat matanya menatap sosok itu lebih dekat.Karin menoleh perlahan, gerakan kepalanya elegan namun penuh percaya diri. Rambut hitamnya yang panjang tergerai sempurna membingkai wajah yang kini terlihat jauh lebih memesona daripada yang Michael ingat. Wajah itu telah mengalami sentuhan waktu dan transformasi. Tidak lagi gadis muda penuh ambisi seperti dulu—tapi wanita dewasa yang auranya mencampurkan kemewahan, misteri, dan ancaman tersembunyi.“Hai, Mike,” sapanya, senyum kecil terbit di bibir merahnya. “Lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?”Nada suaranya begitu lembut, seolah mereka hanya dua teman lama yang bertemu di pesta reuni. Tapi bagi Michael, sapaan itu bagaikan racun manis. Luka lama yang belum sepenuhnya sembuh kembali terasa terbuka lebar.“Tidak perlu basa-basi,” desis Michael tajam, menahan gejolak emosi yang mulai memuncak. “Untuk apa kau datang?”Karin tampak ingin

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Bertemu Haidar

    Langit siang mulai meredup, menandakan senja akan segera turun. Mobil mewah berwarna hitam menggelinding tenang di jalanan kota, membawa dua insan yang baru saja menyulam kenangan manis di toko perhiasan. Di dalam kabin mobil yang sunyi dan sejuk, Sahira menyandarkan kepalanya di bahu Michael. Ada ketenangan dalam setiap desah napasnya, seolah dunia akhirnya memberi ruang bagi hatinya untuk bernapas lega.Michael melirik wanita di sampingnya, senyum hangat menggantung di bibirnya. Dengan lembut, ia mengusap kepala Sahira, jari-jarinya menyibak rambut panjang itu dengan penuh kasih. Lalu ia menunduk, mengecup pucuk kepala wanita yang kini tengah mengandalkan pundaknya seolah itu satu-satunya tempat paling aman di dunia."Lelah?" tanya Michael lirih."Sedikit ... tapi aku merasa senang," balas Sahira tanpa membuka mata.Michael menarik napas lega. Momen ini terasa sempurna. Namun ketenangan itu tak berlangsung lama.Dari balik kaca mobil, Sahira yang membuka matanya perlahan, menangkap

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pakai lingerie lagi ya, sayang.

    Setelah memilih gaun pengantin, Michael tidak langsung mengantar Sahira pulang. Ia justru menggandeng tangannya dan membawa wanita itu ke arah mobil mewah yang sudah menunggu di depan butik. Di dalam mobil, Sahira melirik ke arahnya dengan penuh tanya.“Lagi?” gumam Sahira.Michael hanya tersenyum kecil. “Tenang saja, kali ini kamu tidak perlu ganti baju. Tapi aku ingin kamu pilih sesuatu yang lebih berkilau dari gaun tadi.”Sahira tertawa pelan. “Apa maksudmu, Mike?”Mobil berhenti di depan sebuah bangunan elegan lainnya: Bellanova Jewellery & Co.—toko perhiasan eksklusif dengan pintu kaca tebal dan interior mewah berwarna emas keperakan. Di dalamnya, hanya ada sedikit pelanggan, dengan pelayan bersarung tangan putih siap melayani siapa pun yang masuk.Saat Sahira melangkah masuk dengan Michael, beberapa staf langsung menunduk hormat. “Selamat datang, Tuan Michael dan Nona Alexa,” sapa manajer toko. “Kami sudah menyiapkan ruangan khusus untuk Anda.”Michael menoleh ke Sahira. “Aku in

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status