Share

33

“Jika enak, kenapa menundukkan kepala?” tanya Romeo yang masih dengan nada perhatiannya.

“Aku malu, kamu terus menatapku sedari tadi. Sehingga aku tidak konsetrasi untuk makan,” alasan Ruster, padahal pikirannya sedang tempat lain.

“Oh, kalau begitu. Ayo makan yang banyak. Biar sehat,” balas Romeo dengan senyuman palsunya.

Ruster kembali menyantap makanan di depannya dengan gugup. Walaupun pria di depannya saat ini adalah suaminya. Tapi entah kenapa ia merasa aneh dan tidak nyaman. Seolah-olah pria di depannya adalah Raven yang sedang mengawasinya dan bukan suaminya yang bernama Romeo Van Diora.

“Apa mungkin karena ia mirip dengan Raven,” batin Ruster yang masih mengingat apa yang di lakukan oleh Raven padannya selama dua hari berturut-turut. Seketika, Ruster semakin merasa bersalah pada suaminya dan ia tidak tahu mau menjelaskan bagaimana soal kejadian tersebut kepada Romeo.

Selesai makan, Romeo bergegas naik ke lantai atas  untuk menghu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status