Share

4. LAMARAN

Author: Herofah
last update Last Updated: 2023-06-07 04:57:44

Untuk Vanilla dan Vanessa

Terima kasih sudah hadir dan menghiasi hari-hari Ibu dengan senyuman manis kalian.

Ibu bangga memiliki kalian meski Ibu tahu bahwa kalian justru malu memiliki orang tua seorang pesakitan seperti ibu.

Maaf untuk waktu yang terbuang karena Ibu yang tak bisa menjaga kalian dan menjadi sosok Ibu yang baik untuk kalian.

Maaf atas semua kesalahan yang telah Ibu lakukan...

Satu harapan Ibu saat ini hanyalah kalian bisa hidup rukun dan damai di masa depan nanti.

Kalian bisa saling mendukung dan saling menghargai. Saling menyayangi dengan tulus dan saling mempercayai.

Ibu tidak ingin melihat kalian hidup dalam permusuhan apalagi jika harus saling membenci satu sama lain.

Jadikan kisah hidup Ibu sebagai pelajaran berharga.

Jangan menjadi seperti ibu...

Jangan menjadi seperti ibu...

Jangan...

Salam sayang, Kenari

Ibu yang akan selalu menyayangi kalian...

Vanilla dan Vanessa akhirnya selesai membaca isi surat Kenari.

Air mata Vanilla saat itu sudah membanjir di pipi, berbeda halnya dengan Vanessa yang bahkan sama sekali tak menangis.

Mendengar kabar kematian sang Ibu, Vanessa sama sekali tidak terlihat kaget apalagi sedih.

Mungkin itu semua akibat efek sakit hati yang luar biasa dalam dia rasakan terhadap perbuatan Ibunya.

Vanessa yang memang sudah membenci Kenari sejak dulu kini jadi lebih membenci Ibunya pasca tragedi kematian Yasa, calon suaminya.

Bahkan saat pemakaman Kenari pun, Vanessa tidak berkenan untuk datang.

"Sudah, tidak ada yang perlu ditangisi Vanilla," ucap Vanessa dingin. Dia melipat kertas di tangan Vanilla dan kembali memasukkannya ke dalam amplop.

"Apa kamu masih belum bisa memaafkan Ibu?" Tanya Vanilla melipat surat di tangannya, menatap wanita yang duduk di sisinya. Wanita yang memiliki wajah sama persis dengannya.

Vanessa menatap Vanilla, "seandainya, kamu berada di posisiku bagaimana? Tahu bahwa sejak dulu Ibu sama sekali tidak menyayangiku bahkan berniat membunuhku, lalu sekarang dia melenyapkan nyawa lelaki yang begitu aku cintai, apa aku masih harus menangisi kepergiannya?" Cecar Vanessa dengan suara yang meninggi. Membahas soal Kenari selalu sukses memancing amarah Vanessa.

"Ibu seperti itu karena dia sakit, Nessa..." Lirih Vanilla yang memang memiliki hati lembut dan sangat menyayangi Ibunya.

"Aku tidak perduli! Untukku, seorang Ibu di mataku sejauh ini mengerikan dan aku memang sudah membencinya sejak dulu, maaf Vanilla," Vanessa hendak beranjak dari sofa ketika tiba-tiba tangannya ditahan Malik. Sang Papa meminta Vanessa untuk tidak pergi, membuat Vanessa pun kembali menempelkan bokongnya di sofa.

"Belajar memaafkan orang yang telah membuat hidup kita hancur itu memang bukan perkara mudah, mungkin untuk saat ini kamu belum bisa melakukannya, itu hal yang wajar, nanti seiring berjalannya waktu terlebih setelah hidupmu mulai kembali membaik, Papa yakin kamu bisa memaafkan Ibumu suatu hari nanti, Vanessa," ucap Malik memberikan wejangannya.

Vanessa hanya terdiam. Sama halnya dengan Vanilla.

Sementara Malik dan keluarga yang lain cukup memahami betapa hancurnya perasaan Vanessa sejak dirinya kehilangan Yasa. Laki-laki yang memang sudah lama menjalin cinta dengan Vanessa.

Sebagai seorang Ayah, Malik cukup mengerti dengan apa yang saat ini Vanessa alami. Kehilangan sosok lelaki yang dicintai memang bukan perkara mudah, terlebih hal itu terjadi karena ulah Ibu kandungnya sendiri.

Kenari yang telah membunuh Yasa dengan cara yang sangat keji karena wanita itu memang mengidap gangguan jiwa.

Tragedi itu memang sangat mengerikan dan pastinya akan membekas dalam jiwa siapapun yang mengalaminya.

"Baiklah, Papa pikir, cukup sampai di sini kita membahas hal-hal sedih seperti ini! Mari kita lupakan semua kepedihan itu, saatnya kita menatap masa depan sekarang," ucap Malik menyudahi semuanya. Berharap setelah semua ini berlalu, kehidupan mereka akan membaik.

Dan perkataan Malik disambut antusias oleh semua orang yang ada di ruangan tersebut.

Seluruh keluarga tak henti memberi dukungan moral bagi Vanessa agar lekas bangkit dari keterpurukan. Terlebih dengan adanya janin di dalam rahim Vanessa saat ini.

Dan Vanessa menyadari itu.

Mungkin, janin inilah satu-satunya alasan terkuat untuk Vanessa bisa bertahan pasca meninggalnya Yasa. Vanessa sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya jika tidak ada janin ini di dalam tubuhnya. Mungkin saja, dia akan lebih memilih untuk ikut pergi bersama Yasa ke alam baka.

Malam itu, setelah semua keluarga memutuskan untuk berhenti membahas soal masa lalu, mereka hendak beranjak ke taman belakang karena si kecil Jhio yang sejak tadi merengek ingin bermain kembang api.

Jhio adalah adik tiri Vanessa dan Vanilla. Dia anak Malik hasil pernikahannya dengan Isna.

Jhio yang memang lucu dan sangat menggemaskan sukses menghibur Vanessa dan semua keluarga.

Hingga setelahnya, kediaman Malik kedatangan segerombol orang berseragam hitam yang turun dari mobil mewah.

Seorang lelaki bertubuh tinggi tegap dengan kulitnya yang putih bersinar keluar dari salah satu mobil setelah salah seorang anak buahnya membukakan pintu untuknya.

Lelaki itu memasuki kediaman Malik diiringi satpam yang bertugas bekerja di kediaman Malik. Pak Didin meminta tamu tersebut untuk menunggu di ruang tamu karena dia hendak menemui Malik terlebih dahulu.

"Permisi Tuan, ada tamu, katanya tamu Nona Vanessa," lapor Pak Didin sang security.

"Siapa Pak?" Tanya Vanessa cepat.

"Katanya, namanya Mahessa, Non," jawab Pak Didin. "Tuan Mahessa datang untuk melamar Non Vanessa," tambah Pak Didin kemudian.

Membuat Vanessa tertegun.

Disertai dengan keterkejutan semua orang yang berada di sana.

*****

Jangan lupa Vote dan Koment kalau suka...

Salam Herofah...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   42. MASUK PERANGKAP

    Setelah melalui sekitar tujuh jam perjalanan darat, akhirnya Mahessa dan Vanessa pun sampai di Paris.Di sepanjang perjalanan tadi, Vanessa sempat menerima panggilan telepon dari Vanilla dan keluarganya yang kini sudah berada di Amerika.Vanilla dengan segala kekhawatirannya terus saja mengoceh seperti kaleng rombeng di telepon. Wanita itu memarahi Vanessa yang telah membuatnya cemas di sepanjang perjalanan menuju Amerika karena Vanessa yang tiba-tiba saja menghilang di Bandara dan sulit dihubungi.Hingga akhirnya, semua masalah terselesaikan begitu pihak keluarga di sana tahu bahwa kini Vanessa dan Mahessa baik-baik saja."Sepertinya, keluargaku memang belum tau soal Aro?" tanya Vanessa saat Mahessa baru saja mengajaknya memasuki sebuah mobil pribadi yang mereka sewa."Ya, kupikir mereka tidak perlu tau," ucap Mahessa saat itu yang mulai fokus menyetir."Lalu, kita mau kemana sekarang? Aku sangat lelah, kita harus istirahat, Mahess," ucap Vanessa diikuti dengan mulutnya yang menguap

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   41. SEBUAH ALASAN

    Matahari bersinar cerah menyambut pagi di Jenewa.Gemericik air mengalir terdengar dari balik balkon kamar yang dihuni oleh Mahessa dan Vanessa tadi malam.Menghirup udara pagi yang segar dan sejuk, Vanessa terdiam di sisi balkon dengan tubuhnya yang hanya terbalut kemeja putih Mahessa. Bahkan, tanpa Vanessa mengenakan apa pun lagi di dalamnya.Pergumulan panjang nan panasnya dengan Mahessa tadi malam terasa begitu membekas di benaknya. Membuat senyum di wajah cantik nan seksi Vanessa seolah tak mau hilang."Kamu sudah bangun duluan? Kenapa tidak membangunkan aku?" bisik suara berat seorang lelaki dengan tubuh atasnya yang shirtless, memperlihatkan lekukan otot-otot tangannya yang kekar dan mulus.Mahessa memeluk tubuh sang istri dari belakang, membenamkan kepalanya di balik ceruk leher Vanessa yang harum."Aku tau kamu pasti kelelahan karena permainan kita semalam, makanya aku biarkan kamu istirahat lebih lama," ucap Vanessa menahan geli saat bibir Mahessa mulai mendaratkan kecupan k

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   40. RASA SAKIT YANG TERBAYAR

    "Kamu ingin menjadi istri yang baik kan? Kalau begitu, buktikan!" ucap Mahessa setelah lelaki itu berhasil melepas kemeja yang dia kenakan.Bukan hal aneh bagi Vanessa untuk menyenangkan lelaki di ranjang, hanya saja, kenapa saat ini dia merasa begitu gugup?Bahkan Vanessa merasa jantungnya seakan ingin melompat keluar dari dadanya, saking kencang dan kuatnya degupan itu.Keadaan hening seketika menyergap keduanya saat tubuh Mahessa sudah menguasai tubuh sang istri sepenuhnya.Tatapan keduanya kembali bertemu, lekat dan dalam.Seolah menyelami kembali masa-masa indah kebersamaan masa kecil mereka dahulu, saat Vi sering membantu Yasa membersihkan kantin lapas bersama Pak Dirham. Saat Yasa sering mengajak Vi melihat langit senja dari atas pohon, dan saat mereka bermain petak umpet bersama, lalu Vi menangis karena melihat ular di belakang lapas.Semua kenangan itu masih terekam jelas dalam benak Yasa a.k.a Mahessa. Tak terlupakan, sedikit pun."Kamu cantik sekali, Vi..." gumam Mahessa sa

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   39. BUKTIKAN!

    Setelah memastikan Vanessa aman bersama Vanilla dan juga Wildan, Mahessa kini hanya perlu menyusun strategi baru untuk menghadapi kelompok Aro.Jika memang Aro kini sudah berhasil menguasai markasnya di Jakarta, itu artinya, lelaki itu pun sudah berhasil menyelamatkan Gavin?Lelaki licik itu!Menghantam lemari kaca di ruang tengah mansionnya dengan remot TV yang ada digenggamannya, Mahessa kembali berteriak frustasi. Menyesali kebodohannya, mengapa dia tidak sekalian melenyapkan nyawa lelaki brengsek bernama Gavin itu kemarin-kemarin?Jika kini Gavin sudah berada dengan Aro, Mahessa pastikan, cepat atau lambat, Aro pun akan lekas menemukan keberadaannya, karena sejauh ini, Gavin jelas tau, di mana saja Pak Dirham memiliki aset berharga.Mahessa masih terus mundar-mandir di ruang tengah kediamannya dan masih berpikir memutar otak bagaimana caranya dia menghadapi Aro kelak, ketika tiba-tiba, dia dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita bergaun hitam yang berlari tanpa alas kaki ke arah

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   38. KARTU AS DI TANGAN GAVIN

    Setelah melakukan pencarian panjang, akhirnya, kelompok Aro berhasil menguasai markas besar kelompok Mahessa di Jakarta.Lokasi di mana Mahessa menyekap Gavin selama ini.Dengan wajah bengisnya yang setengah brewok itu, Aro bersama anak buahnya berhasil menghabisi seluruh anak buah Mahessa di dalam rumah mewah itu, dan menyisakan satu orang bernama Rendi yang diketahui merupakan pemimpin kelompok.Aro tahu bahwa Rendi adalah pemimpin di sana, tentunya dari Gavin yang saat itu sudah berhasil dia selamatkan.Melihat kondisi Gavin yang sangat menyedihkan dan lemah, amarah Aro benar-benar meledak. Lelaki itu bahkan menghancurkan seisi kediaman mewah Mahessa dengan senjata api miliknya.Mendekati Rendi yang saat itu sudah babak belur dan hampir mati, Aro memerintahkan salah satu anak buahnya untuk mengambil ponsel milik Rendi yang biasa lelaki itu gunakan untuk menghubungi bos besar mereka.Sambil melakukan sambungan telepon dengan Rendi, orang-orang Aro yang lain bertugas mencari titik lo

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   37. TELEPON DARI ARO!

    Mendapati kondisi Wildan yang sudah tak sadarkan diri saat dua orang bodyguard membawa lelaki itu masuk ke dalam kamar, membuat Vanessa dilanda perasaan cemas berlebih, meski saat itu, dia tak mampu melakukan banyak hal selain diam, diam dan diam.Terpaku dan mematung, menatap sosok Wildan yang kini ada di atas ranjang berseprai putih di kamar yang sama dengannya.Ingin hati bertanya pada dua orang anak buah Mahessa mengenai keberadaan atasan mereka dan apa yang sebenarnya terjadi pada Wildan, hanya saja, bibir Vanessa mendadak kelu karena takut rencananya terbongkar.Alhasil, usai dua orang lelaki bertubuh kekar itu keluar dari kamar tersebut, Vanessa lekas mengguncang tubuh Wildan untuk membangunkan lelaki itu."Wil, bangun, Wil! Kenapa lo malah ke sini sih? Wildan! Bangun!" ucap Vanessa yang mulai panik.Dan sialnya, Wildan tak juga terbangun di saat guncangan tangan Vanessa semakin kencang. Hal itu jelas membuat Vanessa mati kutu. Bingung harus melakukan apa, hingga akhirnya, Vane

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status