Share

Konsulen Menyebalkan

Ponsel nita bergetar dari dalam saku seragamnya siang ini, dia sedang menjadi asisten dokter konsulennya sekarang. 

Beruntung dia tidak lupa untuk tidak mengaktifkan nada deringnya.

Dahi nita berkerut sambil menatap ketakutan orang disampingnya yang tengah serius memegang Cup vakum yg sudah ditempel tepat dikepala bayi.

"kalo ini gagal gara-gara kamu yang tidak konsentrasi, kamu yang operasi! " ancamnya.

"Ii.. iya.. dokter " nita mengumpulkan konsentrasinya menjadi asisten dokter Yoga yang sedang melakukan tindakan vakum ekstraksi.

Dia yang terganggu oleh suara getaran ponsel nita yang sama sekali tidak berhenti bergetar dari awal nita menjadi asisten tindakan sampai akhirnya selesai.

"Wildan,,, " ucap nita pelan.

Dia baru saja selesai mencuci tangannya setelah tindakan dengan cepat merogoh saku seragamnya untuk mengambil ponselnya.

Nita jadi merasa risih ketika sudah menjadi dekat dengan wildan yang latar belakang pekerjaannya tidak sama dengannya. 

Yang hampir menghabiskan delapan jam untuk dinas siang dan sebelas jam untuk jaga malam dan waktu kerjanya itu mengharuskannya untuk tetap fokus, Karena semua menyangkut nyawa ibu dan bayi.

'Maaf, aku tidak angkat teleponnya tadi asisten dokter dulu ' jari-jari nita dengan cepat mengirim pesan pada wildan sekarang ini.

'Aku takut sekali dengan konsulenku yang satu itu! ' dia kembali mengirimkan pesan singkat pada wildan, berharap laki-laki itu tidak marah padanya karena dia tidak mengangkat telpon darinya.

'Dia itu galak sekali setelah berita perceraiannya dengan istrinya heboh di rumah sakit! ' dia semakin keenakan untuk terus mengirimkan pesan pada wildan, yang secara tidak langsung itu seperti sebuah curahatan hati nita yang sedang kesal dengan pimpinannya itu sekarang.

'Dia selalu marah-marah denganku, da tidak pernah bisa berkata yang enak di dengar. Aku juga tidak tahu kenapa dia seperti itu, apa mungkin aku pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal? tapi aku selalu berhati-hati ketika bekerja... '

'Kamu tahu betapa aku menderita sekali selalu memdapatkan omelannya, semua teman-teman kerjaku selalu menertawakanku! '

Nita berhenti mengirim pesan singkat pada wildan ketika dia sadar bahwa tidak satupun dari pesannya dia baca.

"Dia pasti marah.. " nita menarik nafasnya dalam-dalam.

Di usia yang sudah tidak muda dan dia bisa dekat dengan lelaki yang disukainya ketika sekolah dulu dia sudah terlalu senang. Tetapi ternyata tidak mudah memiliki sebuah hubungan dengan orang yang sepertinya tidak akan pernah mengerti pekerjaannya.

'Seperti apa dokter galak itu? ' 

Nita terkejut ketika tiba-tiba wildan membalas pesan singkatnya.

Wajahnya berubah menjadi berbinar, dia masih dalam situasi terkejut dan bahagia sampai pesan itu dibacanya berkali-kali.

'Dokter yang lumayan keren dan tentu saja terkenal di seluruh penjuru rumah sakit, dia idola semua wanita disini karena wajahnya mirip oppa-oppa korea. Ditambah mungkin karena dia adalah papa muda, semua wanita histeris melihatnya tapi tidak ada satupun di lihat serius olehnya ' 

Nita mengetik pesan balasan pada wildan dengan wajahnya yang masih senyum-senyum, karena dia sedang merasakan indahnya jatuh cinta sekarang ini.

'Semua wanita?? ' wildan membalas pesan nita, dan tidak lama kemudia muncul kembali pesan darinya.

'Termasuk kamu juga? ' dan di akhir kalimatnya wildan sengaja menyimpan sebuah emotikan dengan satu alis yang terangkat.

"Apa! " cetus nita dia lalu bergidig ketika membaca pesan wildan yang mengira dia adalah salah satu dari wanita yang mengagumi konsulennya itu.

'Aku tidak suka karena dia selalu memarahiku, matanya selalu melotot ketika marah padaku! dan juga, dia sepertinya tidak suka kalau aku jadi asistennya! '

"bibi... " suara anak lelaki dari belakang nita.

Mengejutkan nita yang sedang berkirim pesan singkat dengan wildan sekarang ini. Dengan cepat dia memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku seragamnya, mengawasi langkah seorang anak laki-laki berusia enam tahun menghampirinya.

Nita melemparkan senyuman, "hai axel, ikut Ayah kerja lagi ya? "

Anak laki-laki bernama axel itu duduk disampingnya, dan tersenyum ke arahnya.

"Iya" anak bernama Axel itu menganggukan kepalanya.

Nita harus bersikap manis pada axel supaya dokter Yoga tidak memarahinya lagi karena ponselnya yang terus berbunyi tadi. 

Axel adalah putra dari dokter Yoga yang berusia enam tahun, yang terkadang harus ikut ke tempat ayahnya bekerja ketika ayahnya harus mendapatkan panggilan untuk tindakan yang harus dia saja yang mengerjakan. 

Dan hanya axel yang memanggil nita dengan sebutan bibi, sedangkan junior satu tim nita dipanggil kakak. 

Setua itukah Aku?, nita cuma bisa mengelus dada mengalah dengan panggilan anak konsulen tempatnya bekerja sekarang, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya.

"Bibi " bisik axel tapi suaranya masih terdengar, "beneran pacar bibi nikah sama orang lain? "

Hah_ kedua mata nita membulat dan mulutnya menganga tidak dapat mengatup

"Apa-apaan ini!!!" jerit nita dalam hati.

"Anak usia enam tahun membeberkan masa laluku yang tragis itu!!! "

Lalu nita menatap tajam dua juniornya yang pura-pura mengisi status, nita tahu pasti mereka pura-pura. 

Dia mendelik sedang mencari tersangka yang sudah menceritakan masa lalunya yang kelam itu dan sedang berusaha dia lupakan.

"Kasian banget bibi.. " axel menatap lekat nita.

Nita dibuat terdiam oleh anak usia enam tahun yang terduduk dihadapannya, karena anak kecil itu selalu benar. Nita memang patut dikasihani karena kejadian naas itu. Empat tahun yang lalu neneknya mengenalkan dia dengan seorang lelaki yang paling romantis, dia laki-laki tertampan yang pernah nenek jodohkan dengannya. Dia yang pada awalnya tidak memiliki rasa suka akhirnya meleleh karena wajah tampannya.

Tetapi diwaktu hari pertunangan tiba-tiba muncul seorang wanita cantik dengan perutnya yg tengah hamil mengaku bahwa ayah anak itu adalah calon yg selama Ini romantis, penyabar, sempurna di mata nita.

Dan itulah awal yang membuatnya untuk kesulitan membuka hatinya sampai beberapa hari yang lalu tuhan mengirimkan sosok wildan kembali masuk dalam kehidupannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status