Anelies sangat pandai dalam urusan menyusup keluar rumah tanpa pernah ketahuan. Biasanya Jared akan menunggu dengan kuda tak jauh dari rumah utama untuk menjemput gadis muda itu dan Jared akan kembali mengantarkan Anelies pulang sebelum pagi. Sudah lewat satu bulan mereka berbuat seperti itu dan bibi Carolina pun tidak menaruh curiga sama sekali jika nona mudanya sering pergi ke pondok seorang Laki-laki.
Sudah larut malam ketika Mateo baru ingat jika persediaan kayu bakarnya habis, padahal tadi siang dia sudah berpikir untuk mengambil kayu bakar dari pondok Jared. Mateo melihat kayu yang kemarin dia belahkan untuk pemuda itu masih cukup banyak karena sepertinya Jared jarang menghidupkan perapian di sepanjang musim dingin. Biasanya Jared memang hanya menghidupkan perapian jika sedang ada Anelies di pondoknya.
Malam ini tidak turun bada
YUK JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE NYA
Malam hari di musim semi adalah waktu paling menyenangkan untuk saling berkumpul karena suhu udara yang sudah mulai hangat dan tidak terlalu kering, angin berhembus ringan sepanjang malam dengan jumlah oksigen lebih melimpah setelah musim dingin yang menyesakkan. Semua orang ikut duduk mengitari meja besar di beranda rumah utama, mereka menikmati berbagai hidangan yang dimasak spesial oleh Carolina. Putri pertama Mr. Clark berdiri di ujung meja untuk menyampaikan terimakasih kepada semua pekerja istal yang ikut hadir malam itu dan mengucapkan selamat ulang tahun untuk adik perempuannya Anelies. Anelies balas tersenyum ke pada semua orang dan ikut berterimakasih. Anelies hanya tidak terlalu berani menatap Jared yang duduk tak bergeming meskipun dia ikut bertepuk tangan seperti yang lain. Jadi awal musim semi ini ternyata usia Anelies baru genap enam belas tahun. Anelies memang terlihat l
Hari sudah menjelang sore, sudah saatnya Jared memasukkan semua kuda ke dalam istal. Pemuda itu baru melompat turun dari punggung kuda ketika Anelies menghampirinya. Sepertinya gadis itu sudah menunggunya dari tadi dan sedang menatapnya dengan cemas. "Maafkan aku." "Kau bohong padaku, Ane!" Sebenarnya Jared tidak ingin sepenuhnya menyalahkan Anelies, tapi hubungan mereka benar-benar tidak aman. Anelies masih di bawah umur, Jared bisa terlibat masalah hukum jika sampai ada yang tahu sudah sejauh apa hubungan mereka selama ini. "Kita harus menghentikan semua ini!" tegas Jared sambil mengikat tali kudanya ke pagar. "Aku tidak mau berpisah denganmu!" Anelies coba bersikeras.
Hari masih agak petang dan karena pondok Jared terletak paling jauh jadi dia baru menyadari keributan itu setelah ia mendengar suara sirine mobil polisi dan ambulan di halaman rumah utama.Jared langsung berlari tanpa sempat mengambil kuda di istal. Semua orang sudah bangun lebih dulu sejak mendengar teriakan Mara dan sekarang rumah utama semakin ramai dengan beberapa petugas berseragam yang memasang garis polisi."Apa yang terjadi?" napas Jared masih tersengal setelah berlari.Jared menepuk punggung Mateo yang berdiri di dekat anak tangga tapi sepertinya pria tua itu sedang tidak bisa bicara, tangannya gugup bergetar dan pucat. Tanpa membuang waktu Jared langsung menerobos masuk meskipun seorang petugas kepolisian sempat melarangnya.
Satu minggu setelah kepergian Anelies rasanya Mara masih tidak percaya jika adik perempuannya itu sudah tidak ada. Anelies dimakamkan di samping makam ibunya. Hampir setiap sore Mara pergi ke makam untuk berdoa semoga Anelies bahagia bertemu ibu mereka di surga. Anelies masih terlalu muda, rasanya memang tidak layak untuk pergi lebih dulu dari mereka semua. Tapi Mara yakin jika Tuhan pasti tahu seberat apa beban yang harus ditanggung gadis muda itu dan akan memaafkan. Suasana duka masih menyelimuti keluarga Clark, di tambah dengan keberadaan Veronika yang membuat Mara semakin tidak tahan berada di rumah. Ayahnya sudah tidak seperti dulu lagi sejak dia menikahi sahabat Mara sendiri. Padahal dalam situasi seperti ini siapa pun pasti sedang butuh orang terdekat untuk bersamanya, tapi keberadaan Veronika benar-benar sudah merenggangkan hubungan di antara mereka. Jika selama ini Mara masih m
"Lepas semuanya!" perintah petugas kepolosian yang baru saja membawa Jared ke dalam ruang pemeriksaan. Bukan cuma pakaian yang melekat di tubuh, tapi Jared juga harus melepas semua aksesoris yang dia pakai termasuk jam tangan dan satu-satunya cincin pemberian ibunya. Jared meletakkan semua barang yang baru dia lucuti ke atas meja metal persegi empat di depannya sementara beberapa petugas terus mengawasi. Status Jared yang semula hanya sebagai saksi nampaknya akan benar-benar segera ditetapkan sebagai tersangka jika benar alat bukti yang baru diserahkan keluarga Clark dapat dibuktikan. Jared sudah melepas seluruh pakaiannya dan merentangkan tangan untuk lanjut diperiksa. Jared hanya berdiri patuh mengabaikan ketelanjangan tubuhnya. Sebenarnya Jared juga tidak nyama meskipun semua yang berada di ruangan tersebut adalah laki-laki.
Seperti biasa Mara akan selalu bangun paling pagi sebelum yang lainnya tapi kali ini sepertinya dia terbangun karena mendengarkan suara seruling yang sedang di mainkan Mato Bizil. Keheningan pagi membuat irama dari seruling tradisional suku Indian itu terdengar jernih dan sempat membuat Mara merinding meskipun biasanya dia menyukainya. Mara diam sebentar untuk memperhatikan gelang penangkap mimpi yang tergantung di kepala ranjang kemudian meraihnya sebentar. Dia mengambil benda itu dan berniat untuk memindahkannya ke jendela karena bulu-bulunya akan lebih terlihat indah jika tertiup angin. Mara turun dari ranjang dan segera berjalan menghampiri jendela dengan langkah kaki telanjang. Semuanya masih hening dan sunyi, suara dari seruling Mato terdengar mendayu pilu seperti kesedihan nan dalam. Mara sangat terkejut karena begitu dia mendo
[Aku tahu pasti Mara yang menyuruhmu menjauhiku. Aku tidak marah, kita tinggal menunggu sampai kakakku pergi karena dia juga tidak akan betah tinggal di sini.] Dari pesan singkat yang ditulis Anelies, gadis itu sama sekali tidak terlihat sedang putus asa atau depresi bahkan masih bersemangat. Jadi mustahil jika Anelies kemudian tiba-tiba bunuh diri setelah menulis pesan seperti itu. Dari situ Jared langsung yakin jika 'Anelies tidak bunuh diri tapi dibunuh!' Jared kembali memperhatikan tulisan tangan Anelies pada kertas merah muda bermotif bintik-bintik hati yang masih berada di tangannya. Jared juga kembali memperhatikan daun jendela kamarnya. Jadi malam sebelum tragedi itu Anelies pergi ke pondok Jared untuk menyelipkan surat tersebut di daun jendela kamarnya. Artinya Anelies keluar di tengah malam karena Jared ingat bibi Caro
Dengan pengalamannya bekerja di bengkel tentu tidak sulit bagi Jared untuk membuka berbagai jenis kunci dan gembok pintu. Jared hanya tidak pernah masuk diam-diam ke dalam kamar orang seperti ini, jadi wajar kalau dia merasa cemas. Jared harus cepat-cepat karena dia sedang mengendap-endap seperti pencuri dan siapapun bisa menangkapnya. Ada lima belas pekerja di peternakan keluarga Clark termasuk dirinya. Karena ada beberapa pekerjaan yang tinggal dalam satu pondok jadi Jared agak bingung untuk memastikan kamar masing-masing. Beberapa kali dia hanya memeriksa pakaian yang digantung di belakang pintu untuk mengingat siapa yang biasanya terlihat memakai pakaian tersebut. Walaupun tidak pernah pergi ke sekolah dengan benar, tapi Jared memiliki daya ingat yang baik dan otak yang cerdas. Dia hanya sering disepelekan karena miskin dan tidak berpendidikan. Padahal Jared adalah anak yang p