[Aku tahu pasti Mara yang menyuruhmu menjauhiku. Aku tidak marah, kita tinggal menunggu sampai kakakku pergi karena dia juga tidak akan betah tinggal di sini.]
Dari pesan singkat yang ditulis Anelies, gadis itu sama sekali tidak terlihat sedang putus asa atau depresi bahkan masih bersemangat. Jadi mustahil jika Anelies kemudian tiba-tiba bunuh diri setelah menulis pesan seperti itu. Dari situ Jared langsung yakin jika 'Anelies tidak bunuh diri tapi dibunuh!'
Jared kembali memperhatikan tulisan tangan Anelies pada kertas merah muda bermotif bintik-bintik hati yang masih berada di tangannya. Jared juga kembali memperhatikan daun jendela kamarnya. Jadi malam sebelum tragedi itu Anelies pergi ke pondok Jared untuk menyelipkan surat tersebut di daun jendela kamarnya. Artinya Anelies keluar di tengah malam karena Jared ingat bibi Caro
YUK JANGAN LUPA KASIH VOTE, KOMEN DAN RATE BINTANG 5 UNTUK MENDUKUNG CERITA INI.
Dengan pengalamannya bekerja di bengkel tentu tidak sulit bagi Jared untuk membuka berbagai jenis kunci dan gembok pintu. Jared hanya tidak pernah masuk diam-diam ke dalam kamar orang seperti ini, jadi wajar kalau dia merasa cemas. Jared harus cepat-cepat karena dia sedang mengendap-endap seperti pencuri dan siapapun bisa menangkapnya. Ada lima belas pekerja di peternakan keluarga Clark termasuk dirinya. Karena ada beberapa pekerjaan yang tinggal dalam satu pondok jadi Jared agak bingung untuk memastikan kamar masing-masing. Beberapa kali dia hanya memeriksa pakaian yang digantung di belakang pintu untuk mengingat siapa yang biasanya terlihat memakai pakaian tersebut. Walaupun tidak pernah pergi ke sekolah dengan benar, tapi Jared memiliki daya ingat yang baik dan otak yang cerdas. Dia hanya sering disepelekan karena miskin dan tidak berpendidikan. Padahal Jared adalah anak yang p
Hari masih pagi ketika Mara melihat sebuah mobil memasuki halaman rumah utama dan berhenti di sana. Dua orang pria bersetelan rapi keluar dari mobil tersebut, yaitu Lucas Hill dan pamannya Markus. Lucas adalah kakak laki-laki dari Veronika dia serta pamannya semula bisa ikut bekerja di perusahan Clark karena kemurahan hati ibu Mara. Tapi sejak ibu Mara meninggal dan ayahnya menikahi Veronika, semua keluarga Hill juga ikut melonjak karena mendapat jabatan kepercayaan dari Mr. Clark. Mara hanya heran untuk apa mereka sampai mau datang ke peternakan. Mara segera keluar dan menyambut mereka di halaman. "Senang melihat Anda, Nona Clark." Pria yang lebih tua berjalan lebih dulu menghampiri Mara dan mengulurkan tangan tapi Mara tidak menghiraukan sampai pria itu menarik kembali tangannya dan memasukkannya kedalam saku.
Seperti biasanya para pekerja suka membuat api unggun di dekat istal untuk sekedar berkumpul dan menikmati anggur murah. "Jared kemari lah!" panggil Mateo yang juga seperti biasanya, pria itu langsung mengangkat botol anggur untuk dia tawarkan pada Jared agar ikut bergabung. Sebenarnya Jared kurang berminat tapi dia tetap menghampiri mereka dan ikut duduk setelah menerima botol anggur yang diulurkan Mateo. Jared sengaja duduk di samping api unggun dan menghadap ke rumah utama, diam-diam dia memperhatikan jendela kamar Anelies yang sekarang di tempati Mara. Jendelanya masih terbuka dan lampunya masih menyala terang. "Kudengar kau memukul seorang Hill?" tanya Gerik yang langsung mengalihkan perhatian Jared.
Pagi-pagi Jared sudah bangun dan langsung menguyur tubuhnya dengan air dingin. Setelah membuat secangkir kopi hitam pekat pemuda itu langsung keluar dari pondok untuk mengeluarkan kuda dan menungganginya mengelilingi garis hutan. Selain menyukai gairah dan andrenalin, seluruh otot dan syaraf di tubuh pemuda itu juga akan selalu butuh peregangan untuk bisa melepaskan panas yang terus bergolak di nadinya. Pilinan otot liat di lengan, punggung, serta pangkal pahanya semakin meregang membentuk gumpalan-gumpalan otot pria yang keras, kasar, dan bisa jadi mengerikan untuk situasi tertentu. Sama halnya seperti kemarin ketika Jared sedang ingin sekali memecahkan rahang dan mematahkan leher pria yang berani mengusiknya. Jared sadar jika dari dulu dirinya memiliki sifat yang sangat keras di balik keluguannya sebagai anak laki-laki. Terlalu banyak yang harus dia sembunyikan hingga kadang dia ingin
Walaupun sudah sering mendengar tentang nama seorang Tobias Harlot sebagai CEO dari Group Loghan, tapi baik Lucas atau pun Markus memang baru kali ini bertemu langsung dengan pemuda itu. Tobias Harlot ternyata masih sangat muda, tapi tetap terlihat sangat berwibawa dan membuat gugup ketika dia sedang menatap lawan bicaranya. Netra cekungnya yang berwarna hijau tua selalu nampak tajam dan penuh intuisi. Gambaran seorang pemuda yang cerdas dan sangat percaya diri, karena memang hanya seorang Jenius yang bisa memegang perusahaan sebesar Group Loghan di usian yang masih sangat muda. "Aku sudah memberikan penawaran terbaik untuk kalian karena aku yakin tidak akan ada yang seberani perusahaan Loghan untuk membeli perusahan yang sudah nyaris bangkrut dengan tunggakan hutang besar." Tobias Harlot masih duduk menyilangkan kaki sambil menegakka
"Jared, dari mana saja Kau?" tanya Mateo yang terlihat baru keluar dari pondoknya. "Aku mengantar makanan dari dapur Carolina dan sekaligus ingin memberitahumu jika nanti malam dia akan masak banyak untuk kita, datanglah ke sana untuk makan malam." "Aku tidak yakin, Paman. " Jared masih cemas jika Mara tidak akan suka melihatnya. "Perusahaan Clark tidak jadi bangkrut dan tanah peternakan ini tidak perlu dijual karena itu Carolina ingin membuat masakan spesial untuk kita semua." Jared ikut senang mendengarnya meskipun sebenarnya dia sudah lebih dulu mendapat kabar itu dari Tobias Harlot. "Sebenarnya aku hanya takut Mara tidak akan suka melihatku," jujur Jared sambil mengeryitkan
Setelah mimpi buruknya semalam, sepanjang pagi ini Jared terus merasa cemas bahkan dia tidak menyentuh makanan yang dibawakan Mateo samasekali. Jared masih saja memimpikan Anelies yang sedang berbaring di atas batu, tungkai rampingnya yang menjejak-jejak gelisah dan rintihan lembutnya yang akan segera berubah menjadi jerit histeris. Bahkan semalam Jared melihat tangannya sendiri yang membekap mulut gadis itu sampai tidak bernapas, kaku, dan pucat dengan sepasang netra biru yang menatapnya. Netra biru yang perlahan tiba-tiba berubah jadi abu-abu dan saat itu Jared langsung tersentak bangun dari tidurnya dengan jantung berdentam-dentam. Tanpa sadar bibir Jared juga langsung menyebut nama Mara. Tidak tahu kenapa dia seperti bisa merasakan jika wanita itu sedang berada dalam bahaya. Karena tidak tahan terus memikirkan mimpinya semalam, Ja
Ternyata memang ada ular piton yang berenang di rawa dan suka membelit tubuh wanita. Mara sangat luar biasa kesal, mungkin sampai wajahnya merah padam. Jared benar-benar melepas semua pakaiannya hingga tanpa tersisa sedikitpun rasa malu di otaknya ketika berjalan santai memamerkan bokong kencang di depan Mara. Lagi pula Jared pikir Mara juga sudah cukup dewasa utuk sekedar melihat pria telanjang. Jared cuma tidak pernah tahu jika Mara bahkan masih perawan. Mara buru-buru pergi hingga hampir tersandung semak rumput dan yakin jika Jared pasti sedang merasa menang dan menertawakannya. Sepanjang perjalanannya pulang menunggangi kuda, tidak henti-hentinya Mara terus mengumpat dan memaki Jared Landon dengan berbagai nama mahluk terkutuk yang ternyata Mara juga baru sadar jika begitu banyak jumlahnya. Mulai dari yang bertaring, berbulu, samp