Share

Menanti.....

Lia pulang kerumah dengan cepat, hari sudah mulai gelap, anak-anaknya pasti sudah menunggu. Ketika sampai di rumah, anak-anak sedang belajar. Lia lega anaknya belajar dengan tenang. Setelah Lia mandi dan berganti memakai daster Lia makan malam dengan anak-anak nya. Lia bahagia sekali, dia senyum sendiri mengingat kejadian yang dia alami pada hari ini.

"Mama kok senyum-senyum terus, kenapa ma?" tanya Doni.

"Oh ..gak apa-apa. Kita habiskan makanya ya biar bisa istirahat". Lia tersadar dan dengan cepat menyelesaikan makan malamnya.

Akhirnya Lia bisa merebahkan tubuhnya setelah menidurkan anak-anaknya.

"Aku sedang makan malam ya sayang, Istirahat kamu ya... jangan tidur terlalu malam. Aku mungkin gak akan chat kamu sampai pagi karena aku nyetir" chat dari Sandi masuk. Hati Lia berbunga-bunga.

"Iya mas..... Hati-hati ya sayang"

"Iya sayang ..."

Lia teringat pada amplop yang diberikan Sandi tadi dan ketika membukanya ternyata ada uang 5juta rupiah. Uang sebanyak itu gak pernah lagi Lia lihat setelah Madi meninggal. Lia senang, berarti untuk sementara dia gak akan kekurangan lagi.

Dia berencana akan membelikan beberapa helai baju untuknya dan untuk anak-anak nya. Banyak rencana yang sudah Lia rancang atas uang yang diberikan oleh Sandi itu. Selama ini dia hidup serba kekurangan dengan anak-anak nya.

*****

Kehidupan Lia sejak bertemu dengan Sandi menjadi lebih baik, dia tetap bekerja dan tetap menghemat dan ditabung di Bank untuk masa depan anaknya.

Hubungan mereka sudah berlangsung 3 bulan, Ketika berada jauh Sandi menghubungi Lia seperti biasa, memberi perhatian penuh pada Lia, setiap bulan Sandi akan datang memberikan biaya hidup untuk Lia sebesar 5juta. Lia bahagia sekali walaupun kebutuhan bathinya belum dapat dia rasakan seutuhnya, Lia merasa ini sudah lebih dari cukup.

Kekosongan jiwa yang selama ini Lia rasakan sudah terisi sepenuhnya dengan perhatian Sandi. Lia bahagia sekali walaupun Sandi hanya memberi perhatian melalui chat dan berjumpa sekali sebulan.

Lia pun membalas perhatian Sandi dengan terus memberi semangat dan kesetiaan nya.

Lia bertambah cantik karena hati yang berbahagia, dia tak pernah lagi terlihat murung dan selalu bersikap ramah baik itu ditempat kerja maupun tetangganya. Hal ini membuat beberapa pria semakin tertarik pada Lia.

Selain banyak yang mengagumi, ada juga yang tidak suka terutama para ibu-ibu yang tinggal di komplek perumahan nya.

Pak Seno di kantor semakin tertarik pada Lia, dia selalu mencari cara agar Lia bisa datang ke ruanganya dan berusaha merayunya.

Pak Seno memilki istri dan 3 orang anak yang sudah beranjak remaja, istrinya cantik dan bekerja sebagai seorang dokter. Entah apa yang merasukinya menggoda wanita lain padahal punya istri yang cantik dan setia.

Lia benar-benar terganggu dengan kelakuan Pak Seno. Karena sudah tidak tahan Lia curhat kepada Jeni satu-satunya sahabat yang dia punya

"Aku gak suka Pak Seno selalu menggoda Lo Jen, gimana ya caranya. Mau rasanya aku berhenti saja tapi gimana ya cari kerja susah. Gimana jadinya kalau aku gak kerja…...pusing aku Jen" Lia curhat pada Jeni.

"Sabar ya Li, memang Pak Seno itu keterlaluan. Kamu gak boleh berhenti, cari kerja susah. Sebisa nya kamu hindari ketemu pak Seno...kita ini cuma pegawai rendahan gak akan ada yang percaya cerita kita Li." Jeni juga seorang janda beranak 1 ditingal cerai suaminya yang berselingkuh. Jeni pun digoda oleh Pak Seno, tapi dia gak pernah cerita pada Lia. Hal itu Jeni diamkan karena Pak Seno sering memberikan ia uang. . Dia tinggal bersama orang tuanya, orang tua nya sudah tua dan Jeni lah tukang punggung keluarga, itulah sebabnya Jeni membutuhkan uang lebih.

Pak Seno mengambil kesempatan itu, dan diwaktu luang Pak Seno sering mengajak Jeni cek in di hotel. Dan dia memberikan uang yang sangat Jeni butuhkan. Hal itu jugalah yang membuat Jeni sebenarnya mulai tidak suka pada Lia. Pak Seno sudah mulai lebih tertarik pada Lia.

Lia pun mencoba selalu menghindar dari Pak Seno, dan Pak Seno ternyata menyadari itu hingga suatu hari ia menunggu Lia di dekat pantri ketika dia lihat semua OB sudah pulang.

"Lia, tunggu dulu" Pak Seno memegang tangan Lia

"Maaf pak, saya harus segera pulang anak saya kasihan pak gak punya teman".

"Sebentar saja, aku mau tahu kenapa kamu selalu menghindar dari aku"

"Buuukan pak, aku bukan menghindar " Lia gugup dan takut.

"Kamu jangan bohong, tadi aja aku lihat kamu langsung lari lihat aku"

"Maaf pak...saya takut pak" Lia makin gugup air matanya mulai menetes

"Kok kamu takut, emang aku hantu.." Pak Seno mulai nampak marah.

"Bukan pak, "

"Memang nya kenapa kamu gak mau dekat sama aku, aku bisa beri kami uang yang banyak. Bahkan kalau kamu mau aku bisa buat kamu jadi karyawan bukan OB" Pak Seno mulai merayu.

"Maaf pak, saya gak bisa. Saya sudah punya pacar pak dia pasti marah kalau dia tahu kita dekat. Saya sayang sama dia pak kita mau nikah" Lia mulai berani.

"Kamu pasti bohong, mana orangnya, seminggu ini gak kamu tunjukkan orangnya aku pecat kamu" Pak Seno marah. Lia gemetaran.

" Dia kerja diluar kota pak"

"Kamu panggil dia, aku mau lihat gimana sih orangnya masak lebih baik dari aku". Pak Seno pergi, Lia bingung. "Gimana caranya supaya Mas Sandi datang ya.... waktunya dia kesini kan 2 Minggu lagi, gak mungkin aku paksa dia datang dalam seminggu ini" Lia mengeluh dalam hati.

*****

Lia gelisah menunggu chat dari Sandi, hari ini Sandi gak ada kabar, karena memang dia bilang lagi sibuk.

"Apa kabar sayang, maaf ya dari tadi gak kasih kabar." tiba-tiba hp nya menerima sebuah pesan.

"Gak apa-apa mas, aku baik. Mas gimana kabarnya?"

"Aku baik sayang"

"Mas ......"

"Apa sayang, kok gak disambung"

"Mas kesini kapan?"

"Kamu rindu ya sayang, aku pun sangaaaat rindu" Hati Lia berbunga-bunga.

"Iya,....cuma ada sedikit masalah mas"

"Masalah apa sayang?"

Lia pun menceritakan permasalahan yang terjadi dengan Pak Seno. Sandi diseberang sana marah membaca chat dari Lia.

"Ia sayang aku akan segera datang, kamu sabar ya. Kalau memang perlu kamu gak usah lagi kerja, aku gak suka kamu diganggu".

"Aku harus kerja mas, ini aja tetangga sudah mulai curiga lihat baju kami sudah agak bagus, mereka bilang aku jual diri"

"Jangan dipikirkan ya, mas akan segera datang"

"Selamat malam ya sayang, Istirahat kita, mas capek sekali hari ini"

"Iya mas, selamat malam sayang"

Akhirnya Lia bisa tidur dengan tenang, dia bermimpi Seno datang dan memeluknya, terasa nyaman dan damai.

(Bersambung.)

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arief Mixagrip
sedap sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status