Share

Menanti.....

Penulis: Emeliana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-01 22:36:27

Lia pulang kerumah dengan cepat, hari sudah mulai gelap, anak-anaknya pasti sudah menunggu. Ketika sampai di rumah, anak-anak sedang belajar. Lia lega anaknya belajar dengan tenang. Setelah Lia mandi dan berganti memakai daster Lia makan malam dengan anak-anak nya. Lia bahagia sekali, dia senyum sendiri mengingat kejadian yang dia alami pada hari ini.

"Mama kok senyum-senyum terus, kenapa ma?" tanya Doni.

"Oh ..gak apa-apa. Kita habiskan makanya ya biar bisa istirahat". Lia tersadar dan dengan cepat menyelesaikan makan malamnya.

Akhirnya Lia bisa merebahkan tubuhnya setelah menidurkan anak-anaknya.

"Aku sedang makan malam ya sayang, Istirahat kamu ya... jangan tidur terlalu malam. Aku mungkin gak akan chat kamu sampai pagi karena aku nyetir" chat dari Sandi masuk. Hati Lia berbunga-bunga.

"Iya mas..... Hati-hati ya sayang"

"Iya sayang ..."

Lia teringat pada amplop yang diberikan Sandi tadi dan ketika membukanya ternyata ada uang 5juta rupiah. Uang sebanyak itu gak pernah lagi Lia lihat setelah Madi meninggal. Lia senang, berarti untuk sementara dia gak akan kekurangan lagi.

Dia berencana akan membelikan beberapa helai baju untuknya dan untuk anak-anak nya. Banyak rencana yang sudah Lia rancang atas uang yang diberikan oleh Sandi itu. Selama ini dia hidup serba kekurangan dengan anak-anak nya.

*****

Kehidupan Lia sejak bertemu dengan Sandi menjadi lebih baik, dia tetap bekerja dan tetap menghemat dan ditabung di Bank untuk masa depan anaknya.

Hubungan mereka sudah berlangsung 3 bulan, Ketika berada jauh Sandi menghubungi Lia seperti biasa, memberi perhatian penuh pada Lia, setiap bulan Sandi akan datang memberikan biaya hidup untuk Lia sebesar 5juta. Lia bahagia sekali walaupun kebutuhan bathinya belum dapat dia rasakan seutuhnya, Lia merasa ini sudah lebih dari cukup.

Kekosongan jiwa yang selama ini Lia rasakan sudah terisi sepenuhnya dengan perhatian Sandi. Lia bahagia sekali walaupun Sandi hanya memberi perhatian melalui chat dan berjumpa sekali sebulan.

Lia pun membalas perhatian Sandi dengan terus memberi semangat dan kesetiaan nya.

Lia bertambah cantik karena hati yang berbahagia, dia tak pernah lagi terlihat murung dan selalu bersikap ramah baik itu ditempat kerja maupun tetangganya. Hal ini membuat beberapa pria semakin tertarik pada Lia.

Selain banyak yang mengagumi, ada juga yang tidak suka terutama para ibu-ibu yang tinggal di komplek perumahan nya.

Pak Seno di kantor semakin tertarik pada Lia, dia selalu mencari cara agar Lia bisa datang ke ruanganya dan berusaha merayunya.

Pak Seno memilki istri dan 3 orang anak yang sudah beranjak remaja, istrinya cantik dan bekerja sebagai seorang dokter. Entah apa yang merasukinya menggoda wanita lain padahal punya istri yang cantik dan setia.

Lia benar-benar terganggu dengan kelakuan Pak Seno. Karena sudah tidak tahan Lia curhat kepada Jeni satu-satunya sahabat yang dia punya

"Aku gak suka Pak Seno selalu menggoda Lo Jen, gimana ya caranya. Mau rasanya aku berhenti saja tapi gimana ya cari kerja susah. Gimana jadinya kalau aku gak kerja…...pusing aku Jen" Lia curhat pada Jeni.

"Sabar ya Li, memang Pak Seno itu keterlaluan. Kamu gak boleh berhenti, cari kerja susah. Sebisa nya kamu hindari ketemu pak Seno...kita ini cuma pegawai rendahan gak akan ada yang percaya cerita kita Li." Jeni juga seorang janda beranak 1 ditingal cerai suaminya yang berselingkuh. Jeni pun digoda oleh Pak Seno, tapi dia gak pernah cerita pada Lia. Hal itu Jeni diamkan karena Pak Seno sering memberikan ia uang. . Dia tinggal bersama orang tuanya, orang tua nya sudah tua dan Jeni lah tukang punggung keluarga, itulah sebabnya Jeni membutuhkan uang lebih.

Pak Seno mengambil kesempatan itu, dan diwaktu luang Pak Seno sering mengajak Jeni cek in di hotel. Dan dia memberikan uang yang sangat Jeni butuhkan. Hal itu jugalah yang membuat Jeni sebenarnya mulai tidak suka pada Lia. Pak Seno sudah mulai lebih tertarik pada Lia.

Lia pun mencoba selalu menghindar dari Pak Seno, dan Pak Seno ternyata menyadari itu hingga suatu hari ia menunggu Lia di dekat pantri ketika dia lihat semua OB sudah pulang.

"Lia, tunggu dulu" Pak Seno memegang tangan Lia

"Maaf pak, saya harus segera pulang anak saya kasihan pak gak punya teman".

"Sebentar saja, aku mau tahu kenapa kamu selalu menghindar dari aku"

"Buuukan pak, aku bukan menghindar " Lia gugup dan takut.

"Kamu jangan bohong, tadi aja aku lihat kamu langsung lari lihat aku"

"Maaf pak...saya takut pak" Lia makin gugup air matanya mulai menetes

"Kok kamu takut, emang aku hantu.." Pak Seno mulai nampak marah.

"Bukan pak, "

"Memang nya kenapa kamu gak mau dekat sama aku, aku bisa beri kami uang yang banyak. Bahkan kalau kamu mau aku bisa buat kamu jadi karyawan bukan OB" Pak Seno mulai merayu.

"Maaf pak, saya gak bisa. Saya sudah punya pacar pak dia pasti marah kalau dia tahu kita dekat. Saya sayang sama dia pak kita mau nikah" Lia mulai berani.

"Kamu pasti bohong, mana orangnya, seminggu ini gak kamu tunjukkan orangnya aku pecat kamu" Pak Seno marah. Lia gemetaran.

" Dia kerja diluar kota pak"

"Kamu panggil dia, aku mau lihat gimana sih orangnya masak lebih baik dari aku". Pak Seno pergi, Lia bingung. "Gimana caranya supaya Mas Sandi datang ya.... waktunya dia kesini kan 2 Minggu lagi, gak mungkin aku paksa dia datang dalam seminggu ini" Lia mengeluh dalam hati.

*****

Lia gelisah menunggu chat dari Sandi, hari ini Sandi gak ada kabar, karena memang dia bilang lagi sibuk.

"Apa kabar sayang, maaf ya dari tadi gak kasih kabar." tiba-tiba hp nya menerima sebuah pesan.

"Gak apa-apa mas, aku baik. Mas gimana kabarnya?"

"Aku baik sayang"

"Mas ......"

"Apa sayang, kok gak disambung"

"Mas kesini kapan?"

"Kamu rindu ya sayang, aku pun sangaaaat rindu" Hati Lia berbunga-bunga.

"Iya,....cuma ada sedikit masalah mas"

"Masalah apa sayang?"

Lia pun menceritakan permasalahan yang terjadi dengan Pak Seno. Sandi diseberang sana marah membaca chat dari Lia.

"Ia sayang aku akan segera datang, kamu sabar ya. Kalau memang perlu kamu gak usah lagi kerja, aku gak suka kamu diganggu".

"Aku harus kerja mas, ini aja tetangga sudah mulai curiga lihat baju kami sudah agak bagus, mereka bilang aku jual diri"

"Jangan dipikirkan ya, mas akan segera datang"

"Selamat malam ya sayang, Istirahat kita, mas capek sekali hari ini"

"Iya mas, selamat malam sayang"

Akhirnya Lia bisa tidur dengan tenang, dia bermimpi Seno datang dan memeluknya, terasa nyaman dan damai.

(Bersambung.)

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arief Mixagrip
sedap sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Hadirmu Menghancurkanku   Akhirnya

    Lia akhirnya mendapatkan kebahagiaan setelah bersabar dalam menjalani hidupnya yang penuh liku. Dia bertemu dengan Brata yang mencintai dia dengan semua kekurangan dan kelebihan nya. Mereka berbahagia bersama ketiga buah hatinya. Doni dan Dani yang telah memiliki adik yang begitu lucu sangat menyayangi si kecil. Tidak ada keluarga yang sempurna tapi dalam setiap permasalahan apabila dalam keluarga saling mendukung maka persoalan itu akan dapat diselesaikan dengan baik. Lia merasa menjadi wanita yang begitu bahagia diberi suami dan anak-anak yang begitu menyayangi. Brata juga sangat menyayangi keluarga nya. *********Kehidupan Sandi Dan Susi.Mereka sekarang tinggal di sebuah desa, mereka telah meninggalkan semua kehidupan lama yang penuh intrik. Sandi sekarang telah bekerja sebagai seorang petani. "Mas, makan dulu" Susi yang baru datang dari rumah memanggil Sandi yang masih bekerja ditengah sawah. Mereka bersiap mau menanam padi di sawah. Sandi menatap Susi dengan bahagia, dia m

  • Hadirmu Menghancurkanku   Di penjara.

    Kehidupan Lia dan Brata telah tenang, mereka hidup bahagia. Telah lahir seorang bayi laki-laki yang begitu lucu. Bayi itu mereka beri nama Bayu. Dani yang telah mendapatkan seorang adik lucu juga sangat bahagia. "Lucu sekali kamu dek" Dani mencium gemes Bayu, mereka sedang bermain di ruang keluarga yang nyaman. "Hati-hati ya dek, adeknya masih kecil sekali" Lia yang sedang memilih pakaian untuk ganti Bayu mengingat kan. " Iya Bu, adek masih kecil, tangannya kecil, kakinya kecil, semuanya masih kecil" Dani tertawa senang. "Hai, kalian bermain kok bapak gak diajak?" Brata yang baru keluar dari kamar ikut duduk disamping Dani. "Eh,..bapak datang dek. Dia udah wangi.. hehehe" Dani tertawa. "Iya, bapak udah wangi, udah bisa dekat-dekat dengan adek" Brata mencium Bayu. "Adek Bayu kok masih bau acem ya...heheh""Iya pak, adek Bayu belum mandi, ini mau di mandiin ibu" Dani menjawab. "Ayo mandi ." Lia datang mengangkat tubuh Bayu ke kamar mandi. Dani dan Brata mengikuti dari belakang.

  • Hadirmu Menghancurkanku   63

    Lia dan Brata bersama Dani sedang duduk bertiga di pinggir kolam renang, tempat favorit mereka berkumpul. Terlihat jelas kebahagiaan di wajah mereka. "Senang sekali adek udah sehat dan ada dirumah bersama kita kan mas?" Lia tersenyum. "Iya sayang, bapak juga senang sekali Danj udah kumpul lagi bersama kita disini" Brata membelai rambut Dani. " Iya Bu, Pak. Dani kemarin itu takut sekali gak bisa lagi berjumpa. " Tiba-tiba ada mendung di wajah Dani. "Kamu kenapa nak?" Lia panik melihat Dani yang meneteskan air mata. "Adek sedih Bu, adek ingat waktu sama ibu Susi. " "Adek cerita apa yang dilakukan oleh ibu Susi sama adek" Brata menahan marah. Dia merasa marah kalau mengingat bagaimana Susi telah menculik Dani hingga membuat Dani trauma. "Ibu Susi itu baik pak, dia gak pernah menyakiti adek. Dia sayang sama adek. Adek jadi kasihan sama dia. Dia pasti sedih sekali, sekarang dia pasti kesepian" Lia dan Brata kaget ."Maksud kamu gimana dek? bukannya kamu dia culik terus disekap?" Lia

  • Hadirmu Menghancurkanku   62

    Hari-hari Susi di desa itu begitu tenteram, dia tidak harus bersembunyi atau cemas akan usaha dan anak buahnya. Dia hanya perlu datang ke tempat pembuatan ikan asin itu dan menjemur ikan. Sehari-hari dia bercanda dengan pekerja yang sama-sama menjadi pegawai disitu. Gajinya memang tidak seberapa, hanya 60/hari. Dengan melihat perjuangan mendapatkan uang itu, Susi jadi lebih menghargai uang. Dia yang terbiasa hidup mewah, uang bukan masalah besar. Kini sadar begitu banyak orang yang butuh bekerja dengan sangat berat hanya untuk mendapatkan sedikit uang. Sepulang bekerja,dia akan bercengkrama dengan keluarga pamannya yang sederhana. Keluarga yang sudah begitu lama tidak Susi miliki. Orang tuanya sudah meninggal ketika dia masih kecil, pamannya ini adalah adik dari ibunya. Hanya pamannya inilah satu-satunya keluarga yang dia miliki.Ketika sedang asyik bercerita setelah selesai makan, handphone yang Susi simpan di dalam kantongnya bergetar. Dia sudah mengatakan kepada anak buahnya hany

  • Hadirmu Menghancurkanku   61

    Susi termenung dipinggir pantai yang sepi, dia telah berada ditempat itu selama seminggu. Bersembunyi setelah gagal menculik Dani.Dia mengingat apa yang Sandi ucapakan sebelum dia pergi melarikan diri. "Susi, tusuk lah perutku dan segeralah lari. Aku ingin kamu membuka kehidupan baru. Lupakan aku, lupakan semua" Sandi berbisik ke telinga Susi, Sandi tidak mau Gandi mendengar rencananya. Susi sebenarnya masih begitu mencintai Sandi, dia tak mungkin tega membuat Sandi terluka. Sandi terus mendorong dia untuk bersandiwara bertengkar. Akhirnya peristiwa itu terjadi. Susi terpaksa menikam perut Sandi dengan dorongan dari tangan Sandi sendiri. Disaat yang mendesak itu, Susi segera melarikan diri. Dia sebenarnya tidak sanggup meninggalkan Sandi bersimbah darah. Tapi pandangan Sandi yang tajam menyuruh dia pergi dengan terpaksa dituruti oleh Susi. Dari kejauhan Susi memperhatikan Gandii yang berusaha menghentikan pendarahan di perut Sandi. Susi akhirnya pergi setelah melihat Sandi segera

  • Hadirmu Menghancurkanku   Penyesalan

    POV SandiSusi begitu tega telah membohongi ku. Aku telah melakukan dosa yang sangat besar. Anak yang telah begitu lama ku rindukan telah ku bunuh dengan kejam. Bahkan orang yang paling ku sayangi telah tega ku siksa siang malam. Susi keterlaluan. Aku harus segera menemui Lia dan memohon ampun. Aku begitu merindukan dia. Aku tahu kesalahanku tidak pantas mendapatkan maaf dari Lia. Aku telah buta oleh semua cerita Susi. Aku sendiri bingung mengapa aku begitu percaya padanya, bahkan tanpa aku tahu aku melihat dia begitu menggairahkan dan setiap saat ingin menikmati tubuhnya, padahal aku selama ini tak pernah tertarik padanya. Entah apa sebabnya sekarang aku sangat jijik pada tubuhku sendiri yang telah menyentuh tubuhnya.Dengan kecepatan penuh aku menuju hutan , tempat aku menyiksa Lia selama ini. Rasanya sudah tidak sabar memeluk Lia. Aku sudah menghubungi anak buahku yang menjaganya tapi entah mengapa dia tidak bisa dihubungi. Dengan cepat begitu sampai ditempat itu, aku berlari.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status