Share

Diam-diam

Deva membuka kedua matanya, ia menatap jam dinding yang masih diangka empat pagi. Tubuhnya ia miringkan ke kanan, tidak ada siapa-siapa di rumah itu. Ia lalu beranjak, mengusap wajahnya kemudian beranjak pelan. Ia berdiri di depan pintu kamat tempat Nadia tidur. Tangannya perlahan membuka pintu, terlihat Nadia masih pulas tidur di sebelah Rana yang juga tampak kelelahan setelah semalam pulang pukul satu dini hari. Deva tersenyum seraya menutup pintu, bergegas ke dapur untuk membuat minuman hangat.

Mendadak tubuhnya menegang, tangan Nadia memeluk pinggangnya dari belakang. Deva mengusap jemari Nadia lembut lalu ia berbalik badan. “Kenapa udah bangun?” tanyanya lalu mengecup kening gadis itu.

“Kamu tau alasannya, ‘kan?” Nadia mengulum senyum. Deva memalingkan wajah lalu membawa Nadia ke dalam pelukan. Ia menghujani Nadia dengan ciuman ke pelipis lalu kedua pipi.

“Bikin apa? Biar aku saja,” ujar Nadia mengambil alih Deva yang sebelumnya hendak membuat teh. Lelaki itu berdiri di belaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status