Share

Bab 17 : Teror Mimpi

Hamil di Malam Pertama

Bab 17 : Teror Mimpi

Beberapa hari berlalu, Vaulin sudah kembali ke rumahnya walau hingga detik ini ia masih belum mau melihat bayi yang sudah ia lahirkan itu. Apalagi hasil test DNA telah membuktikan kalau bayi berkulit sawo matang itu bukannya anak Zaki atau juga Yuta.

“Kak, bayimu nangis itu, berisik tahu, gak?!” teriak Vaulin karena bayi yang belum memiliki nama itu menangis di dalam boxnya.

Dengan tergopoh-gopoh, Zaki keluar dari kamar mandi dan menghampiri bayi hitam manis dengan bola mata hitam pekat itu.

“Dek, kok dibiarin nangis sih! Coba digendong,” ujar Zaki sambil mengeluarkan bayi mungil itu dari dalam boxnya dan membawanya mendekat ke arah Vaulin.

“Kak, jangan bawa dia ke tempat tidur ini!” pekik Vaulin marah.

Bayi yang sudah anteng itu mendadak menangis kencang lagi karena mendengar teriakan Vualin. 

“Dek, jangan teriak-teriak, kenapa? Makin na

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status